Before Prolog
[Day 12 Halloween Month]
Tobin Bell dan segenap kru film Saw X :
“Sudah waktunya mengembalikan harga diri franchise ini”
Saya :
“Tumben” -> hapus folder “meme jika saw X disensor di Indonesia”
(Apa jangan-jangan kantor LSF diteror sama Billy The Puppet ???)
sumber : greenscene |
Prolog
Ada banyak franchise film horor di dunia ini yang umumnya akan terus menjadi “sapi perah” demi memuaskan dahaga penonton dan pundi-pundi studio sebelum akhirnya menghilang dari peradaban, salah satu contohnya adalah Saw (2004) yang memperkenalkan penonton dengan genre “Torture Porn”. Franchise Saw pada akhirnya mengalami “naik turun” (lebih banyak turunnya sih -_-) karena seharusnya berakhir di film ke-3 tapi malah dilanjutkan sampai total 7 film dan 2 spin-off, 2 masalah yang diderita franchise ini adalah “krisis identitas” dan “belum bisa move on dari sosok John Kramer”.
Tahun ini Saw kembali dengan “Saw X” dan (lagi-lagi) akan membawa penonton untuk melihat aksi John Kramer (yang sebenarnya sudah meninggal di Saw 3) sebagai Jigsaw Killer, yang berbeda kali ini adalah John memiliki alasan dan motif yang amat sangat “tepat” untuk menghukum para korbannya kali ini.
Hasilnya tidak main-main, Saw X disukai baik penonton maupun para kri-”tikus” yang menandakan jika franchise ini masih memiliki masa depan.
Melihat Dari Sisi Lain
Saw adalah film horor yang unik karena memperkenalkan penonton dengan sesuatu yang kelak akan dikenal sebagai “Torture Porn” karena ciri khas film ini adalah berbagai perangkap menakutkan yang siap membunuh para korbannya. Saya sendiri ingin membuat postingan terpisah untuk franchise ini jadi bagian ini cukup sampai sini saja yah XD.
…
….
…
Tapi bohong XD, ada 2 hal menarik tentang film ini versi saya yaitu :
- rilis telat 2 minggu karena harus bersaing dengan “The Exorcist : Believer” dan proses sensor yang cukup membuat dag dig dug karena Saw memang terkenal sadis dan selalu menjadi target lembaga sensor. Anehnya untuk kali ini tidak ada sensor ataupun adegan yang dipotong, sungguh sebuah kejadian yang “gak habis thinking”
- promo marketing yang terkesan komedi (terutama di facebook) tapi asyik untuk diikuti XD
Overview
Bersetting di antara film pertama dan kedua (bisa dibilang film ini adalah Saw 1,5), penonton akan melihat kehidupan John Kramer yang sudah divonis menderita kanker otak stadium akhir, John digambarkan sangat murung dan sudah siap untuk “mati” sampai dia melihat rekannya di grup kanker tiba-tiba sembuh total karena sebuah pengobatan alternatif “The Pederson Project”. John yang sudah putus asa akhirnya mendaftar pengobatan ini.
Hasilnya adalah….
John akhirnya memutuskan untuk memberi “pelajaran” kepada mereka yang sudah menipunya, tentu saja dengan cara seorang Jigsaw Killer yang walaupun sadis masih tergolong adil karena korban diberi “kesempatan kedua”. Bisakah mereka selamat ???
Tapi kita semua sudah tahu perangkap Jigsaw seperti apa bukan XD
Oh ya sekedar info saja, John Kramer mengeluarkan uang sebesar $250.000 untuk pengobatan palsu ini, jadi sudah jelas penonton harus berpihak kepada siapa bukan ????
Meskipun memiliki alur yang cukup lambat, tingkah laku John selama dia berjuang melawan kanker tetap menarik untuk diikuti. karena setting kali ini berada di Meksiko dan John ingin memberi “pelajaran” secepatnya maka harap maklum jika konsep perangkap kali ini cukup berbeda dan memiliki cukup banyak “kejutan”.
Jadi perangkap kali ini memiliki alur :
- 4 orang dikumpulkan dalam satu ruangan
- 1 orang diuji
- ada waktu istirahat (yang diisi dengan adegan John dengan Amanda)
- 1 orang diuji
- istirahat
- ulangi sampai selesai
Film ini akan membuat penonton bersimpati kepada para korban meskipun sebenarnya mereka adalah penipu !!! (jadi ingat film Sleep Call dan AMA pekerja judi online ilegal nih -_- ).
Overall film ini mampu menghibur dari awal sampai akhir sambil tidak lupa memberikan berbagai adegan yang mampu memuaskan keinginan para fans Saw sekaligus mengembalikan franchise ini ke masa kejayaannya.
Sebenarnya saya mau mengkritik adegan akhir yang membuat John Kramer terlihat seperti sosok “pahlawan”, tapi untungnya eksekusinya begitu.
sumber : tenor |
Tapi seperti biasa, waktunya “kritik ngaco” :
- pada akhirnya sosok John Kramer tetap menjadi penyelamat franchise ini alias pihak studio belum bisa move on (tapi wajar sih mengingat 2 film sebelumnya begitu…)
- Nasib John dan Amanda yang sudah diketahui (baca : Saw 3)
- perangkap “sedot mata” menjadi bukti jika terkadang John Kramer hanya melihat dari satu sisi saja
- saya terlalu terpengaruh dengan trailer film ini jadi cukup kecewa ketika ada adegan yang berbeda walau maknanya tetap sama. Intinya saya merasa ditipu trailer -_-
- Background para korban kurang digali, jadinya teriakan,tangisan, dan wajah memelas mereka terkesan seperti “berbohong”
- Billy The Puppet yang hanya muncul di satu adegan dan tidak mengeluarkan suara tawanya yang ikonik -_-
Characters
John Kramer (Tobin Bell)
sumber viva |
Tobin Bell tetap memberikan penampilan yang terbaik walau sudah berusia 80 tahun, kali ini penonton akan lebih bersimpati kepada sosok John yang sudah putus asa dan rela melakukan apa saja agar bisa sembuh dari kanker otak yang dia derita. Selain itu penonton juga bisa melihat sisi lain dari John yang emosional dan (bisa) membuat penonton tersenyum, terutama ketika dia merasa sehat ketika operasi “palsunya” berhasil alias terkena efek placebo.
Tapi sekedar mengingatkan jika John Kramer tetap adalah Jigsaw Killer, apakah bersimpati kepada sosok pembunuh adalah hal yang “pantas” ???
Meskipun tergolong low budget dan dikejar oleh deadline kanker, aksi John kramer di film ini tetap memberikan image...
sumber : know your meme |
Amanda Young (Shawne Smith)
sumber : dexerto |
Murid Jigsaw Killer yang siap melakukan apa saja untuk membantu Jigsaw, terutama untuk menculik para korban dengan memakai kostum dan topeng Pighead. Sebagai orang yang berhasil selamat dari perangkap dan (ironisnya) menjadi murid Jigsaw, aksi Amanda cenderung santai di film ini meskipun dia memiliki cukup banyak adegan emosional dengan John Kramer, terutama ketika John mengatakan jika umurnya suda tidak lama lagi.
Amanda terlihat begitu tertarik pada satu korban karena memiliki masa lalu yang sama dengan dirinya, jadi jangan heran jika korban ini diberi “pelayanan” khusus.
Jika ingin menyambung-nyambungkan film ini dengan film-film sebelumnya, sepertinya kejadian di film ini menginspirasi tindakan Amanda di Saw 3.
Diego (Joshua Okamoto)
sumber dexerto |
Sopir taksi yang menyambut John si Meksiko sekaligus menjadi dokter “palsu” yang membedah kepala John. Dari dia John akan mendapat informasi yang akan dia gunakan untuk menculik korban lainnya.
Diego sendiri diuji dengan lengannya disegel + dipasang bom dan dia harus memotong sebagian tangannya agar bisa selamat, bisakah dia melakukan itu semua ???
Valentina (Paulette Hernandez)
sumber : we got this covered |
Perawat palsu yang memiliki profesi ganda sebagai PSK, dia mendapat perangkap yang amat sangat menakutkan (paling menakutkan di film ini versi saya) yaitu harus memotong kakinya menggunakan gigli saw dan menyedot sumsum tulangnya untuk menghentikan mesin yang bisa memenggal kepalanya!!!
Mateo (Octavio Hinojosa)
sumber : dexerto |
Mengaku dokter ahli padahal sebenarnya hanya dokter hewan biasa, dari trailer bisa dilihat perangkap yang dia dapat cukup sadis dimana dia harus “mencongkel” bagian otaknya dan menaruhnya di tempat khusus sebelum kepalanya terjebak di alat yang menyerupai topeng dewa mitologi Aztec.
Gabriela (Renata Vaca)
sumber : cine premiere |
Perempuan yang mengaku memiliki kanker dan berhasil sembuh karena pengobatan Pederson padahal aslinya sih itu semua hanya akting saja. John sendiri awalnya akrab dengan Gabriela dan bahkan ingin memberi dia “hadiah” setelah operasinya selesai. Tapi sayang itu semua sudah terlambat.
Gabriela diuji dengan dia harus “mematahkan” tangan dan kakinya untuk bisa keluar dari perangkap, tapi sebagai pelengkap dia akan terkena sinar radiasi terus menerus yang membuat kulitnya terbakar!!!
Cecilia Pederson (Synnove Macody Lund)
sumber : digital spy |
Pemimpin para penipu dan (sialnya) akan menjadi tokoh yang paling menyebalkan karena aktingnya sangat bagus, bahkan ketika sudah ditangkap John dia masih bisa melanjutkan “aktingnya” dan melakukan berbagai aksi yang “mengejutkan”, salah satunya adalah dengan memberi saran medis + menyemangati rekannya layaknya cheerleader (baca : ayo ayo, kamu pasti bisa XD) ketika mereka diuji!!!.
Meskipun menjadi seorang penipu, Cecilia memiliki berbagai pengetahuan tentang medis dan ayahnya memang seorang dokter spesialis kanker, nama Pederson sendiri sempat muncul di film Saw 6 sebagai salah satu solusi alternatif kanker John, sayangnya hal ini tidak akan dibahas di film ini -_-.
Suka tidak suka, Cecilia akan menjadi lawan terkuat John karena akan menguji filosofi dirinya sebagai Jigsaw Killer.
Parker Sear (Steven Brand)
sumber : fandom |
Salah satu korban penipuan grup Cecilia yang menerobos masuk ketika John sedang menguji mereka, alhasil Parker terpaksa menjadi penonton permainan ini. Apakah mentalnya sudah siap untuk melihat berbagai hal sadis yang akan terjadi di depan matanya ???
Carlos (Jorge Briseno)
sumber : reddit |
Anak kecil yang suka bermain bola di dekat pabrik yang menjadi tempat operasi grup Cecilia, John memiliki momen manis dengan anak ini yang membuat penonton mampu melihat sisi lain dari Jigsaw Killer.
Tapi tunggu dulu, anak kecil di film Saw ???
…
…
…
O - M - G!!!
Mid Credit Scene Explained
sumber youtube |
John menguji Henry Kessler, orang yang pertama kali memperkenalkan John dengan grup Cecilia. Henry sendiri (katanya) mengidap kanker stadium akhir dan berhasil sembuh karena pengobatan Pederson. Lokasi tempat Henry diuji adalah kamar mandi yang menjadi ikon franchise ini!!!
Menemani John adalah sosok yang sudah ditunggu-tunggu fans ini yaitu Detektif Mark Hoffman yang (terpaksa) menjadi murid Jigsaw, apakah ini pertanda Hoffman akan kembali di masa depan meskipun nasibnya di film Saw 3D tergolong ngenes ???
Conclusion
Pada akhirnya Tobin Bell kembali menjadi penyelamat film sekaligus franchise yang sudah berumur > 20 tahun ini. Apakah di masa depan penonton bisa move on dari sosok John Kramer ???
My Score
85, Live Or Die ??? The Choice Is Yours…
No comments:
Post a Comment