Prolog
Bayangkan
sebuah Role Playing Game
(RPG)
dimana pemain bisa berpetualang sambil mengumpulkan/menangkap
"monster" yang bisa digunakan untuk bertarung, terdengar
sangat mirip dengan Pokemon
bukan ???
Tapi
sayang sekali yang akan saya bahas kali ini bukan Pokemon tapi sebuah
franchise
yang sering dianggap oleh beberapa pihak sebagai RPG untuk "dewasa"
yaitu "Megami Tensei" atau lebih dikenal di dunia
internasional dengan "Shin Megami Tensei" (SMT) karena
alasan marketing
(baca : lebih mudah diingat -_- ). SMT memiliki unsur "mengumpulkan
monster", tapi bedanya monster di SMT adalah demon
yang mengambil referensi ASLI dari beberapa makhluk mitos yang ada di
dunia ini, bahkan kebanyakan demon
"terinspirasi" dari berbagai kepercayaan (baca : agama)
yang ada di dunia ini.
Lebih
menariknya lagi, seri SMT sering mengambil tema yang cukup berat
untuk "dicerna" yaitu "melawan dewa pencipta"
(baca : Tuhan, tapi saya lebih suka menggunakan kata dewa) dan "sisi
psikologi manusia".
Melalui
tulisan ini saya akan mencoba menjelaskan beberapa game SMT yang
pernah saya mainkan sambil tidak lupa menjelaskan sejarah singkat
tentang SMT yang sudah berjalan selama > 30 tahun dan memiliki
banyak cabang.
Main Series (Megami Tensei)
Muncul
pertamakali pada tahun 1987 dengan judul "Digital
Devil Story : Megami Tensei"
untuk konsol Famicom dari Nintendo. Game ini menjadi terkenal pada
masanya karena memperkenalkan fitur "negosiasi" dimana
pemain dapat "ngobrol" dengan musuh yang ada dengan
berbagai tujuan (bergabung dengan party
atau meminta item).
Fitur ini menjadi ciri khas SMT meskipun nantinya akan ada beberapa
seri yang membuang fitur ini.
Melalui
wikipedia, inilah daftar game yang termasuk seri utama dari SMT :
hal-hal
yang akan kalian temukan dalam seri game ini adalah :
- demon menginvasi dunia manusia melalui berbagai sumber, mulai dari virus komputer sampai portal yang terbuka karena perang nuklir
- setting post-apocalypse yang membuat mereka yang bertahan hidup mendirikan berbagai organisasi dan menyembah berbagai entitas
- referensi berbagai kepercayaan, terutama Kristen, Hindu, dan Yahudi
- Pemain dianggap sebagai sosok Messiah (baca : Juru Selamat) yang akan menyelamatkan dunia
- Pemain umumnya memilih satu dari 3 pihak yaitu Law, Chaos, dan Neutral. Masing-masing pihak memiliki visi dan misi yang berbeda tentang "perdamaian"
Karena
hal-hal diatas, seri ini sulit untuk menembus pasar internasional dan
pada akhirnya harus mengalami banyak proses "sensor"
(terutama dari penamaan nama dewa/demon
yang ada).
Pada
tahun 2003 muncul SMT III : Nocturne yang berhasil merebut hati
banyak gamer
barat karena tema dan gameplay
yang
diberikan, game ini sendiri menjadi simbol dari "Fans sejati
SMT" sehingga bagi anda yang mengenal SMT bukan dari Nocturne
maka akan dianggap sebagai casual
alias
minoritas XD.
(Favorit
para fans "garis keras" nih XD)
Tapi
tenang saja, saya sendiri tergolong minoritas kok XD, karena saya
pribadi BELUM PERNAH memainkan sama sekali Main
Series
dari SMT ini dengan 2 alasan simpel yaitu :
- tidak memiliki konsolnya kecuali PS2 (padahal bisa diakali dengan emulator -_- )
- sulit menemukan "kaset bajakan" SMT : Nocturne di masanya (padahal dulu saya sudah berkeliling ke berbagai mall hanya untuk mencari game ini -_- )
Penasaran
SMT apa yang pertama kali saya mainkan ??? jawabannya adalah....
Spin-Off (Digital Devil Saga)
di tahun 2005 sebuah majalah game asal
Surabaya yaitu PIPPP (sensor biar kalian penasaran XD) menulis review
game PS2 yaitu "Shin Megami Tensei :
Digital Devil Saga" (DDS)
dan mengatakan jika game ini adalah game khusus DEWASA, saya yang
waktu itu berpikir jika dewasa itu pasti memiliki unsur PIP (pasti
tahu dong jawabannya XD) berusaha mati-matian untuk mencari game ini
dan akhirnya....
K-E-C-E-W-A
Soalnya
DDS memiliki tingkat kesulitan yang tidak main-main dan memaksa
pemain untuk mempelajari dengan serius berbagai mekanisme yang ada di
dalam game ini. Tapi
setelah membiasakan diri akhirnya saya mulai menyadari betapa
"indahnya" seri SMT.
Jadi
berikut adalah hal yang akan kalian temukan dalam DDS :
- setting dunia pasca kiamat di mana 5 "suku" dipaksa untuk berperang dengan hadiah sebuah "surga" bernama Nirvana, sebuah virus membuat para penghuni dunia ini bisa berubah menjadi demon dan terpaksa memakan satu sama lain untuk menghilangkan rasa lapar yang mereka derita. Pemain berperan sebagai Serph, pemimpin suku "Embryon"
- unsur kanibalisme tampil dalam bentuk skill khusus di mana beberapa musuh dapat pemain makan agar bisa mempelajari skill dengan lebih cepat, tapi memakan terlalu banyak juga bisa berakibat buruk bagi pemain
- kunci game ini adalah mencari tahu elemen kelemahan lawan agar bisa mendapat giliran tambahan, jangan lupa juga memberi buff (skill "-kaja") pada pemain menjadi lebih kuat dan memberi debuff (skill "-nda")
- ending yang sangat mengejutkan!!!
kenapa
mengejutkan ??? karena game ini berakhir secara menggantung dan
berlanjut di Digital Devil Saga 2 yang dirilis pada tahun yang sama.
Jika pemain memiliki save file
dari DDS pertama maka di DDS 2 pemain akan mendapat berbagai
item/skill tambahan
(konsep yang hampir mirip dengan .hack sih XD).
Tapi
yang jelas, "Nirvana" dalam game ini tidak seperti Nirvana
yang anda harapkan, dan bagi saya pribadi sampai sekarang tema dari
DDS bisa menggambarkan apa yang terjadi jika umat manusia terlalu
bergantung pada ilmu pengetahuan dan menjadi sombong karena hal ini
sehingga lupa akan "dewa" yang menciptakan mereka, meskipun
sayangnya "dewa" dalam game ini tampil sangat mengecewakan
karena muncul begitu saja tanpa memiliki penjelasan yang jelas.
"Dewa"
model begini yang kelak akan menjadi kelemahan terbesar dari SMT di
mata saya.
Spin-Off (Raidou Kuzunoha)
di
tahun 2006 saya menemukan SMT lain untuk PS2 dengan judul "Raidou
Kuzunoha VS The Soulless Army" yang kali ini tampil berbeda
dengan memberikan unsur action
, detektif, dan sejarah "alternatif" yang cukup kental.
Di
game ini pemain berperan sebagai Raidou Kuzunoha XIV, seorang Devil
Summoner
dari klan Kuzunoha yang bertugas untuk menjaga perdamaian di Jepang.
Raidou saat ini sedang menjadi assiten dari Shohei Narumi, seorang
detektif handal tapi sayangnya malas bergerak yang membuat Raidou
harus "kerja lembur bagai kuda" untuk menyelesaikan kasus
yang ada -_- . Raidou dapat menggunakan demon
yang dia miliki untuk membantu dalam pertarungan atau dalam melakukan
penyelidikan. Overall
game ini masih layak untuk dimainkan terutama untuk anda yang belum
mengenal SMT karena tema di game ini tampil lebih "ringan"
ketimbang pendahulunya.
(tokoh dalam game ini)
Seri
Raidou Kuzunoha memiliki sequel
dengan judul "Raidou Kuzunoha VS King Abaddon" yang dirilis
pada tahun 2008, sayang sekali tidak ada rencana untuk melanjutkan
seri ini sampai saat ini.
Spin-Off (Devil Survivor)
di
tahun 2009 muncul "Shin Megami Tensei : Devil Survivor"
untuk handheld
Nintendo DS yang mulai mengikuti seri Persona dengan memberikan
setting pada masa kini dan desain karakter yang lebih "gaul".
Dalam game ini pemain mendapat sebuah aplikasi pemanggil demon
yang digunakan untuk melawan invasi demon
yang terjadi pada game ini. Pemain memiliki kemampuan tambahan lain
yaitu "Death clock" dimana pemain dapat melihat sisa
"nyawa" yang dimiliki individu lain, hal ini menjadi
penting dari segi cerita karena pemain akan mencoba untuk mencegah
kematian beberapa tokoh penting yang ada pada game ini.
Pada
game ini akhirnya saya bisa merasakan hal penting yang ada pada Main
Series Megami Tensei yaitu "menjadi seorang Messiah"
meskipun harus bergabung dengan salah satu kubu yang ada.
Persona Series Overview
dimulai
dari tahun 1996, SMT memulai seri baru dengan judul "Persona"
yang dirilis untuk konsol Playstation. 2 seri Persona (Revelation :
Persona dan Persona 2 : Innocent Sin/Eternal Punishment) saya tidak
bahas karena belum pernah saya mainkan sehingga saya akan lebih fokus
pada Persona 3 dan 4 yang (pastinya) lebih dikenal dan menjadi salah
satu RPG terbaik + terunik untuk konsol PS2.
Yang
akan kalian temukan saat bermain Persona 3 dan 4 adalah :
- setting di masa kini dengan pemain berperan sebagai murid SMA kelas 2 yang memiliki tanggung jawab sebagai seorang pelajar
- "simulasi kehidupan SMA" dimana pemain dapat melakukan berbagai aktivitas normal seperti yang seorang pelajar lakukan (contoh : BELAJAR XD)
- pemain memiliki akses ke sebuah dunia supranatural tertentu dan memiliki kekuatan untuk memanggil Persona dalam bentuk berbagai makhluk dalam mitologi
- karakter utama memiliki kemampuan untuk mengganti / menggabungkan Persona
- desain karakter yang lebih modern dan lebih sedap untuk dipandang XD
- Musik Shoji Meguro yang memiliki kesan "gaul" dan sangat memorable
- memiliki tema yang berat tetapi tampil FUN
Persona 3
Rilis
di tahun 2006, Persona 3 (P3) menjadi primadona RPG pada masanya
karena memiliki gameplay
dan setting yang begitu "pas" di mata beberapa orang yaitu
"menjadi pelajar yang berusaha untuk menyelamatkan dunia sambil
tidak lupa untuk melaksanakan kewajiban/kehidupan seorang pelajar
XD".
Di
game ini, pemain berperan sebagai murid pindahan (Minato Arisato pada
versi manga
dan Makoto Yuki pada versi film) baru di Gekkoukan
High School yang
berhasil membangkitkan Persona "Orpheus" pada dirinya
dan
terpaksa bergabung dengan SESS, kelompok yang mencoba menghentikan
fenomena Dark Hour dimana pada saat waktu ini terjadi semua orang
normal akan masuk ke dalam peti mati dan makhluk misterius "Shadow"
akan memburu mereka yang tidak terpengaruh dengan Dark Hour. Pada
game ini pemain dapat menjalin sebuah hubungan (Social
Link)
dengan karakter lain baik itu persahabatan atau "cinta"
dengan tujuan akhir untuk membuat Persona yang lebih kuat.
(para
anggota SEES)
Memiliki
gameplay
Simulasi Murid SMA membuat game ini mendapat predikat sebagai casual
di mata para fans berat SMT. Tapi harus saya katakan jika game ini
SANGAT DARK DARI SEMUA SERI PERSONA DAN SAYA JAMIN TIDAK BISA DIRILIS
DI JAMAN NOW!!!
Kenapa
saya sebut seperti itu ??? karena begini cara memanggil Persona di
game ini
(tidak
akan cocok untuk selera orang jaman "now")
selain
hal di atas, game ini memiliki 2 tema yang cukup kelam yaitu "Memento
Mori" (bahasa
latin dari "Ingatlah Jika kamu akan MATI") yang akan sangat
terasa pada akhir game dan beberapa karakter yang harus bertarung
dengan depresi karena kehilangan orang yang mereka sayangi.
Konon
game ini sempat diprotes beberapa pihak karena dianggap mempromosikan
"bunuh diri", untung saja orang-orang zaman dulu tidak
sensitif seperti jaman Now sehingga game ini masih bisa beredar bebas
di pasaran XD.
Berbicara
tentang "Memento
Mori", SPOILER
ALERT!!!
Karakter
utama / main
character
(MC) di game ini pada akhirnya memilih untuk mengorbankan dirinya
(Baca : mati) untuk menyegel (The Great Seal) boss
terakhir dan membuat fenomena Dark
Hour
menghilang sekaligus MENGHILANGKAN INGATAN semua orang tentang Dark
Hour
kecuali Aigis, Android yang memiliki hubungan masa lalu dengan MC.
(siapa
yang menaruh bawang di sini)
Karena
banyak yang tidak suka dengan ending ini maka dibuatlah "Persona
3 : FES" yang memberikan 2 cerita yaitu The Journey (mengulang
Persona 3 dengan berbagai fitur tambahan) dan The Answer dimana
pemain mengendalikan Aigis (sekarang mewarisi kemampuan MC untuk
mengganti Persona) yang mencari cara untuk bisa "Move On"
dari kematian MC. Meskipun harus terlibat Battle
Royale dan
Time Travel
pada akhirnya kematian MC tidak bisa dibatalkan karena MC sudah
melakukan "sesuatu" yang sangat penting bagi umat manusia.
Tapi secara tidak langsung kehadiran Persona 4 dan 5 cukup merusak
ending game ini (pengorbanan MC yang menjadi sia-sia karena kelak
akan muncul fenomena-fenomena lain).
(berkorban
untuk umat manusia T_T )
Tidak
sangka saya malah menulis banyak hal tragis untuk Persona 3, untuk
menghibur diri sendiri mari saya perkenalkan Koromaru, anjing imut
yang menjadi party
member
sekaligus memiliki Persona yang bernama Cerberus
(Anjing
memang lebih lucu jika dibandingkan dengan kucing XD)
Persona 4
Di
tahun 2008 muncul Persona 4 yang tampil begitu FUN karena memakai
setting pedesaan alias "Kampung" (tapi jangan samakan
dengan kampung di Indonesia yah XD). Main
Character
(MC) kali ini adalah Yu Narukami yang harus tinggal 1 tahun di kota
kecil Inaba karena orang tuanya bekerja di luar negeri. Di Inaba
sendiri ada sebuah kasus pembunuhan dimana korban ditemukan dalam
kondisi yang sangat aneh (menggelantung di atap rumah). Fenomena
misterius di game ini adalah "Midnight Channel", channel TV
misterius yang hanya muncul di tengah malam dan dapat membawa
beberapa individu untuk masuk ke dalam dunia TV dan menunjukkan sisi
"gelap" pada dirinya. MC beserta kawan-kawannya akhirnya
memutuskan untuk menyelidiki kasus pembunuhan ini.
"Menerima
Diri Sendiri" menjadi fokus utama pada game ini yang tampil
dalam bentuk dungeon
di mana desainnya berdasarkan imajinasi dari seorang individu sebelum
akhirnya individu tersebut dapat menerima "sisi gelap" pada
dirinya yang nanti akan menjadi Persona. "sisi gelap" yang
saya maksud bukan berarti sifat mengerikan tetapi sisi yang tidak
ingin diperlihatkan seseorang pada orang lain, contohnya ada pada
Yukiko Amagi yang di luar terlihat seperti perempuan baik-baik tetapi
memiliki sisi lain seperti ini.
(Kaget
??? saya juga (tapi bohong XD) )
Overall
tidak
ada hal buruk dari Persona 4 yang bisa saya temukan (kecuali final
boss yang ternyata adalah seorang karyawan SPBU XD), seri ini pantas
menyandang gelar "casual"karena
tampil begitu ringan dan menyenangkan. Persona 4 akhirnya dirilis
ulang dengan judul "Persona 4 Golden" untuk handheld
PS VITA yang sayangnya belum saya mainkan karena saya tidak punya PS
VITA -_- . Seperti P3 FES, P4 Golden memberikan berbagai tambahan
yang cukup menarik untuk diikuti.
Oh
ya mumpung masih ingat, bagaimana jika saya bahas salah satu karakter
Persona 4 yang tampil cukup "menarik"
Kanji Tatsumi, Banci/Bencong/LGBT ???
Kanji
Tatsumi digambarkan sangat menakutkan, bayangkan saja dia masih kelas
1 SMA tapi bisa melawan 1 geng motor SENDIRIAN!!!, dengan penampilan
yang sangat "preman" tidak heran jika Kanji ditakuti
berbagai pihak.
Tapi
semua berubah saat dia menjadi korban midnight
channel
dimana "sisi gelapnya" tampil seperti ini...
(Apa
kabar Cyinnnn)
ditambah
lagi desain
dungeon
pemandian umum semakin membuat saya (pada waktu itu) berkesimpulan
untuk menganggap Kanji = bencong/banci dan pantas untuk "dijauhi".
Tapi siapa sangka sifat asli Kanji ternyata tidak jauh berbeda dengan
sisi gelapnya yaitu senang hal-hal yang berbau "perempuan"
seperti menjahit dan (sialnya) nanti semakin meyakinkan jika dia itu
bencong/banci. Tapi dibalik itu semua Kanji memiliki sifat Pemberani
yang luar biasa karena alasan dia melawan 1 geng motor adalah untuk
melindungi nenek-nenek yang terganggu dengan ulah geng motor
tersebut. Hal-hal ini membuat Kanji menjadi karakter Persona 4 yang
sangat menarik tapi bisa membuat "mual" untuk
beberapa orang.
Di
mata media barat ternyata Kanji sering menjadi bahan tulisan untuk
menebak kecenderungan seksual pada dirinya (Baca : apakah dia
tergolong LGBT ???), meskipun developer
game ini mengatakan jika Kanji itu "bingung" akan orientasi
seksualnya, beberapa adegan dalam game ini semakin memperjelas jika
Kanji lebih menyukai pria ketimbang wanita. Tapi hal ini bisa
dibantah saat Kanji mengetahui identitas asli dari Naoto Shirogane.
Siapa
Naoto Shirogane ??? dia itu detektif terkenal (dengan tampilan mirip
Raidou Kuzunoha) yang berpenampilan seperti laki-laki padahal aslinya
adalah seorang PEREMPUAN. Naoto terpaksa berpenampilan seperti
laki-laki untuk menghindari diskriminasi polisi yang mungkin akan
merendahkan dirinya karena dia seorang perempuan (baca : sexism).
(contoh lain dari "wanita ganteng"
XD)
Persona 5
Coming Soon di blog ini XD
Temukan review lainnya di SINI
===============================================
POJOK IKLAN
Butuh Pemadam Kebakaran atau Peralatan Safety lainnya untuk rumah / tempat kerja anda ???
Hubungi Cipta Sarana Abadi (022-87308445) (cek web untuk info produk dll)
Hubungi Cipta Sarana Abadi (022-87308445) (cek web untuk info produk dll)
(dapatkan discount khusus dengan me-mention blog ini XD)
===============================================
izin berkomentar bang. Kanji melawan geng motor sendirian karena ibunya merasa terganggu dengan adanya geng motor. nenek-nenek itu sebenernya ibunya Kanji
ReplyDeleteMakoto Yuki = Door-Kun
ReplyDelete