Just A review From me: [Halloween + Movie] Five Night At Freddy's Review

Friday, October 27, 2023

[Halloween + Movie] Five Night At Freddy's Review

 Before Prolog

Halloween Month Day 27 : Di Video Game Tidak Begitu!!!

 

sumber : rotten tomatoes


Prolog

 

  Jika anda mengikuti perkembangan dunia video game maka anda (mungkin) bisa mengakui jika indie game (baca : game yang dibuat studio kecil) semakin menjamur dan digemari para gamer, soalnya para "pemain besar" terlalu “menyembah” kapitalisme sih -_-. “Five Night At Freddy’s (FNaF)” adalah salah satu contoh indie game yang sukses luar biasa dan masih bertahan sampai saat ini.

 

  Sudah lama sekali muncul wacana untuk membuat adaptasi film dari FNaF meskipun mengalami banyak halangan sampai akhirnya tahun ini adaptasi FNaF siap dinikmati oleh para gamer / penonton. Apakah jantung anda sudah siap untuk “senam” jumpscare XD ???


Jika Dibandingkan

sumber : imdb

  “The Banana Split Movie (2019)” adalah pembanding terbaik untuk film ini karena pada dasarnya film ini berasal dari script FNaF yang tidak disetujui oleh pihak studio, film ini sendiri cukup menarik dan tergolong “bebas saingan” meski ceritanya tergolong jelek.

 

  “Willy Wonderland” juga bisa menjadi pembanding yang baik, tapi tidak saya masukkan karena saya merasa kasihan kepada para animatronics (boneka robot) yang harus berhadapan dengan Nicholas Cage XD.

 

Melihat Dari Sisi Lain


sumber : gamerant

  FNaF adalah video game buatan Scott Cawthon yang pertama kali muncul pada tahun 2014. Tugas pemain di game ini adalah menjadi satpam di sebuah restoran Pizza dan harus “bertahan hidup” dari gangguan para animatronics yang dibiarkan berkeliaran di malam hari agar servo motor mereka tidak mati alias menghemat biaya service, tapi ke depannya akan muncul berbagai fakta mengejutkan sekaligus disturbing!!!. Para animatronics sendiri akan meneror pemain menggunakan teknik jumpscare yang amat sangat efektif pada waktu itu.

 

 

  FNaF sendiri mampu bertahan sampai hari ini karena memiliki banyak sequel dan spin-off, bagi saya pribadi ada 2 hal yang menjadi kunci kesuksesan FNaF yaitu :

 

- lore (cerita) yang disimpan begitu “rapi” (baca : butuh usaha super duper ekstra) tapi masih mampu membingungkan banyak pemain. Umumnya pemain harus melakukan banyak hal “nyeleneh” (contoh : memasukkan kode rahasia, sengaja kalah pada beberapa stage, melihat coding game, dll) hanya untuk membuka detil ekstra cerita pada game ini yang pada akhirnya malah semakin membuat bingung. Channel Youtube “The Game Theorist” menjadi salah satu penyumbang terbesar untuk hal ini  

 

- Youtuber, FNaF menjadi “tambang emas” untuk mereka yang mencari ketenaran melalui video “let’s play” yang diiringi ekpresi kaget lebay layaknya pasien Rumah Sakit Jiwa, bahkan game ini bisa dibilang menjadi salah satu pelopor thumbnail “clickbait” (mulut menganga + muka “pengen ditabok” + 2 tangan berada di pipi) yang masih menghantui dunia youtube sampai hari ini -_-   

 

  Scott Cawthon selaku pembuat game ini memiliki cerita yang cukup unik dimana dulunya dia membuat game edukasi untuk agama kristen sebelum akhirnya “diledek” karena desain karakter pada game tersebut lebih cocok untuk game horor, dan nasib selanjutnya sudah bisa anda tebak bukan XD (meski Scott sendiri sempat mengalami depresi karena hal ini) ???

 

  Sayangnya Scott Cawthon menjadi korban cancel culture karena dirinya mendukung sebuah partai politik (baca : menyumbang uang) yang kebetulan dibenci oleh para MAYORITAS pengguna internet di USA pada waktu itu. Hal ini membuat Scott memilih untuk “pensiun” dari dunia video game tapi proyek FNaF masih tetap berlanjut tanpa dirinya.

 

  Coba saja Scott Cawthon hidup di wkwk land pasti nasibnya akan berbeda jauh, minimal diarak keliling kota bersama politikus idolanya gitu XD.

sumber : fandom

  Oh ya sekedar mengingatkan saja, film ini dirilis bersamaan dengan versi streamingnya jadi bisa menjadi berita baik untuk anda yang berjiwa :”bajak laut” XD.


Overview


 

  Mike adalah mantan satpam yang saat ini harus mencari pekerjaan baru atau terancam kehilangan hak asuh adiknya yang saat ini diincar oleh keluarganya. Pekerjaan baru Mike sekarang adalah menjadi satpam di restoran Freddy Fazbear Pizza yang sudah lama ditinggalkan. Sebuah tugas yang mudah dengan gaji yang kecil (sayangnya tidak disebutkan jumlahnya -_-).

 

  Nantinya Mike akan mengetahui jika restoran ini memiliki 4 animatronics (robot boneka) yang terlihat “mencurigakan”, apakah Mike mampu mengatasi semua hal ini dan mampu menafkahi adiknya ???

  Langsung saja, selain set film ini (tempat dan animatronics) yang dibuat semirip mungkin dengan versi video game tidak ada hal menarik dari film ini. Ada cukup banyak perubahan yang bagi saya terlihat begitu berbeda dengan versi video game padahal sudah dibuat semirip mungkin.


sumber : youtube

 

  Bagi saya pribadi, horor (baca : jumpscare) dalam FNaF itu tampil cepat / instant tanpa harus mengalami build up karena pada dasarnya atmosfirnya sudah mendukung hal ini. Sayangnya versi film mencoba sedikit berbeda dengan memberikan berbagai jumpscare dalam bentuk berbeda yang akhirnya malah terlihat mengecewakan. Rating PG13 juga membuat film ini tidak bisa mengeluarkan potensi maksimalnya dari sisi gore yang dalam game-nya sendiri hanya muncul dalam bentuk dialog / teks, sungguh sangat disayangkan -_-.

 

  By the way, begini kira-kira ekspresi saya saat melihat berbagai horor “semua umur” pada film ini.

 

(serasa menjadi epic voice guy XD)


  Dari segi lore juga terlihat sangat simpel dan menghilangkan elemen misteri yang menjadi ciri khas franchise ini, tapi setidaknya film ini mampu menampilkan esensi cerita dari FNaF 1 sampai 3 yang menurut saya masih tergolong “masuk akal” (karena di seri selanjutnya ceritanya sudah tergolong “di luar nalar).


Seperti biasa, waktunya kritik ngaco :

 

- cerita membosankan, seharusnya Mike tidak menjadi protagonis pada film ini

 

- dream sequence akan lebih baik jika menggunakan animatronic (apalagi jika memakai versi FNaF 4) ketimbang anak kecil

 

- animatronics memiliki gerakan lambat tapi memiliki skill teleport persis versi video game-nya, tapi eksekusinya tidak begini juga kaleee..

 

- film ini malah menjadi film komedi wholesome di pertengahan film

 

- epilognya jelek

 

- tidak ada detil tentang “bau” di animatronics

 

  2 hal terparah di film ini bagi saya adalah tidak adanya slip gaji Mike yang jumlahnya di bawah standar.


sumber : reddit

 

  Yang kedua adalah adaptasi adegan ini yang tampil mengecewakan.


sumber  tenor

 

 

 

Characters

 

Mike *PIPPPP (Josh Hutcherson)


sumber : fandom

 

  Mantan satpam yang sering dipecat karena terlalu emosional dan paranoid saat bertugas, ini semua disebabkan oleh trauma pada masa kecil dimana Mike harus melihat saudaranya diculik orang tidak dikenal. Mike sendiri melakukan berbagai cara agar bisa “bermimpi” ke masa kecilnya demi mencari identitas asli dari penculik adiknya.

 

  Saat ini Mike terpaksa menjadi satpam untuk restoran Freddy Fazbear yang sudah lama ditinggalkan karena alasan khusus. Di restoran ini Mike akan menemukan 4 animatronics yang sepertinya memiliki jawaban atas masalah hidup yang sedang dialami Mike.

 

  Untuk karakter yang digambarkan depresi dan sering murung, saya berharap Mike akan lebih “galak” kepada Abby, sayangnya hal ini tidak terjadi -_-

 

Abby (Piper Rubio)


sumber : fandom

 

  Adik Mike (awalnya saya kira anaknya -_-) yang tampil layaknya bocah indihome indigo karena memiliki berbagai teman khayalan yang entah asli atau palsu, Abby juga lebih suka menggambar yang ternyata menjadi kunci untuk film ini. Abby juga yang akan memberikan kejutan teraneh di film ini ketika dia bertemu dengan para animatronics.

 

  Tanpa bermaksud spoiler, nama karakter ini adalah anagram dari salah satu animatronics ekstra yang sayangnya tidak memiliki peran penting pada film ini.

 

Vanessa (Elizabeth Lail)


sumber : fandom

 

  Polisi lokal yang terlihat ngefans sama restoran tempat Mike bekerja saat ini, dia juga yang memperkenalkan Mike dengan para animatronics jadi sudah jelas sekali jika karakter ini menyimpan banyak rahasia.

 

Steve Raglan (Matthew Lillard)


sumber : looper

 

  Career counselor yang menawarkan Mike pekerjaan di Freddy Fazbear dan hanya muncul di satu scene saja.

 

  Ya ampun, masa sih aktor yang sukses memerankan Shaggy (Scooby-Doo) dan Stu (Scream) malah diberi perlakuan seperti ini -_-

 

Aunt Jane (Mary Stuart Masterson)


sumber : youtube

 

  Bibi Mike yang akan menggunakan segala cara agar bisa menjadi orang tua asuh untuk Abby, konon dia rela melakukan itu semua demi “dana bulanan orang tua asuh” yang akan diberikan oleh pemerintah.

 

  Untuk memuluskan rencananya, Jane menyewa beberapa orang untuk “merusak” tempat kerja Mike, tapi sayangnya hal itu malah membuat para animatronics “marah”.

 

The Animatrocnics


sumber : discussing film

 (Foxy, Chica, Freddy, dan Bonnie)

 

  4 robot boneka yang menjadi maskot sekaligus “penunggu” restoran tempat Mike bekerja, karena film ini lebih menekankan elemen supranatural maka 4 animatronics ini dirasuki oleh arwah anak-anak yang mati pada film ini.

 

  Aksi mereka sebenarnya menarik dan persis seperti versi video game, hanya saja dengan gerakan mereka yang lambat kok bisa-bisanya film ini memberi mereka kemampuan teleport -_-

 

Cameo Youtuber


sumber : youtube

 

  2 Youtuber yang muncul di film ini karena jasa mereka yang terlalu besar untuk franchise ini. Yang pertama adalah MatPat (The Game Theorist) yang menjadi pelayan restoran ketika Jane menyusun strategi untuk menghancurkan karir Mike, dia sempat mengeluarkan catchphrase-nya tapi hasilnya malah terlihat jelek.

 

  Yang kedua adalah CoryxKenshin yang menjadi supir taksi, saya sendiri tidak tahu sepak terjang Youtuber yang satu ini untuk franchise FNaF karena seharusnya peran ini lebih cocok untuk si Kipli (baca : Markiplier) yang awalnya direncanakan akan muncul di film ini sebelum akhirnya ditolak karena ada bentrok dengan pembuatan film “Iron Lung”.

 

Mid Credit and Post-Credit (kinda) Explained

 

  Yang pertama adalah jumpscare yang berhubungan dengan supir taksi.

 

  Yang kedua adalah pesan tersembunyi yang diucapkan per huruf pada credit film ini, sayangnya saya tidak tahu apa pesannya -_-.

 

Conclusion

 

  Meski sudah berusaha keras mereplikasi dunia FNaF, ternyata versi film ini tidak mengerti apa yang membuat FNaF menarik di mata para fansnya (lore, jumpscare, dan teknik storytelling) dan akhirnya malah membuat film ini menjadi film horor standar -_-.

 

My Score

55, FNaF : Di Video Game Tidak Begitu!!!

No comments:

Post a Comment