Just A review From me: [MOVIE] Professor Marston And The Wonder Women Review

Monday, April 2, 2018

[MOVIE] Professor Marston And The Wonder Women Review


Prolog


  Wonder Woman adalah film Superhero yang sangat bagus sekaligus memperbaiki citra DCEU (DC Cinematic Universe) di tahun 2017 (sebelum nantinya dirusak oleh Justice League -_- ), bahkan Wonder Woman adalah film Superhero terbaik versi saya untuk tahun 2017. Tapi tahukah anda jika anda film lain tentang Wonder Woman di tahun yang sama ???




  Professor Marston and The Wonder Women tidak menceritakan aksi lain dari Diana Prince si Wonder Woman melainkan kisah nyata William Moulten Marston, seorang psikolog yang menciptakan Wonder Women. Selain menciptakan Wonder Woman, Professor Marston juga menjadi orang pertama yang membuat mesin pendeteksi kebohongan (Lie Detector). Sekilas Professor Marston terlihat seperti orang yang sangat hebat, sampai...

  Melalui film ini, anda (mungkin) akan terkejut setelah mengetahui apa yang dialami Professor Marston sebelum dia menciptakan Wonder Woman.

Story


  Pasangan William dan Elizabeth Marston adalah pengajar di Universitas Harvard dan Radclife, mereka sendiri sedang membuat mesin pendeteksi kebohongan dan meneliti perilaku manusia melalui DISC (Dominance, Inducement, Submission, dan Compliance) Theory. Nantinya William merekrut salah satu muridnya Olive Bryne untuk menjadi asistennya, dan dimulailah hubungan "aneh" mereka bertiga yang nantinya akan menciptakan tokoh Superhero Wanita terpopuler di dunia.

  Jika anda berharap dapat melihat banyak ilustrasi awal Wonder Woman di film ini maka bersiaplah untuk kecewa karena film ini lebih berfokus pada kehidupan pribadi William, karakter Wonder Woman sendiri nantinya akan membuat William didatangi oleh Child Study Assosiation Of America (Komisi Perlindungan Anak) karena dikhawatirkan telah merusak pikiran anak-anak pada zaman itu.

  Cerita film ini akan terlihat membosankan untuk beberapa orang karena selain lambat juga diisi banyak adegan "tidak berguna", tapi tetap saja menarik bagi saya karena William, Elizabeth, dan Olive terlibat dalam hubungan Polyamory (baca : 1 suami, 2 "istri"), ditambah lagi inspirasi awal untuk Wonder Woman adalah berbagai kostum BDSM (silahkan googling yah XD).

  Wow, anak-anak zaman dulu bacaannya memang "berbeda" yah XD.

Characters


(kiri ke kanan : Elizabeth, William , Olive)


William Moulton Marston (Luke Evans)


  Psikolog yang sedang membuat Lie Detector dan DISC Theory, siapa sangka prototip mesin ini mampu mengungkapkan isi hati William pada Olive dan Elizabeth yang akan membuat mereka melakukan perbuatan yang tergolong "nekat" pada zaman itu dan membuat hidup mereka bertiga hancur.

  Nantinya William akan berkenalan dengan Charles Guyette yang lebih dikenal sebagai "G-String King" dan memperkenalkan William pada dunia Fetish Art, hal ini memiliki peran penting dalam penciptaan karakter Wonder Woman.

Elizabeth Holloway Marston (Rebecca Hall)


  Istri William yang ikut serta dalam pembuatan mesin Lie Detector, meskipun dia seorang psikolog yang pintar tetapi Elizabeth tidak bisa mendapatkan gelar PhD karena alasan sepele yaitu dia seorang wanita!!!

  Awalnya Elizabeth cemburu saat melihat hubungan William dan Olive, tapi kelak semua akan berubah...

Olive Byrne (Bella Heathcote)


  Mahasiswi cantik yang menjadi asisten William, Olive sendiri tertarik pada dunia psikologi karena penasaran dengan dirinya yang selalu menarik perhatian pria (memang dasarnya dia cantik sih....).

  Anda tidak salah jika menyebut Olive adalah sosok pelakor (PerebutLakiOrang XD), tapi semua akan berubah saat anda mengetahui siapa yang sebenarnya dicintai oleh Olive (intinya tetap Marston yang "menang banyak" XD).

  Olive sendiri nantinya akan menjadi model untuk Wonder Woman setelah William melihatnya memakai kostum buatan Guyette.



Wonder Woman, Lebih Dari Sekedar Superhero Wanita



  William Marston memiliki pemikiran yang cukup aneh yaitu "perang tidak akan terjadi jika wanita menguasai dunia dan pria mencoba menjadi seperti perempuan", ditambah dengan ketertarikannya pada fetish art dan DISC Theory. Wonder Woman menjadi sosok feminis dengan tujuan untuk menaklukkan para pria, apalagi pada awal kemunculannya Marston memasukkan banyak pesan subliminal (baca : pesan tidak langsung) dalam bentuk berbagai gambar panel Wonder Woman yang terlihat mendominasi pria, diikat, pose berbau seksual, dll. Tidak heran jika nantinya beberapa pihak merasa jika Wonder Woman adalah "benda perusak generasi muda".

  William Marston sendiri meninggal karena penyakit kanker pada tahun 1947, kematian William juga turut "mematikan" Wonder Woman sampai tahun 1972 dimana tokoh ini kembali dihidupkan oleh aktivis wanita yaitu Gloria Steinem.

Conclusion


  Saya tidak menyangka Wonder Woman memiliki kisah pembuatan yang tergolong "sinetron tingkat tinggi".

My Score


85

To You Wonder Woman is just a Comic but she's my life, she's my love
  - William Moulton Marston


temukan review lainnya di SINI

No comments:

Post a Comment