Prolog
Wonder Woman adalah film Superhero yang sangat bagus sekaligus memperbaiki
citra DCEU (DC Cinematic
Universe) di tahun 2017
(sebelum nantinya dirusak oleh Justice League -_- ), bahkan Wonder
Woman adalah film Superhero terbaik versi saya untuk tahun 2017. Tapi
tahukah anda jika anda film lain tentang Wonder Woman di tahun yang
sama ???
Professor
Marston and The Wonder Women tidak menceritakan aksi lain dari Diana
Prince si Wonder Woman melainkan kisah nyata William Moulten Marston,
seorang psikolog yang menciptakan Wonder Women. Selain menciptakan
Wonder Woman, Professor Marston juga menjadi orang pertama yang
membuat mesin pendeteksi kebohongan (Lie Detector). Sekilas Professor
Marston terlihat seperti orang yang sangat hebat, sampai...
Melalui
film ini, anda (mungkin) akan terkejut setelah mengetahui apa yang
dialami Professor Marston sebelum dia menciptakan Wonder Woman.
Story
Pasangan
William dan Elizabeth Marston adalah pengajar di Universitas Harvard
dan Radclife, mereka sendiri sedang membuat mesin pendeteksi
kebohongan dan meneliti perilaku manusia melalui DISC (Dominance,
Inducement, Submission, dan Compliance) Theory. Nantinya William
merekrut salah satu muridnya Olive Bryne untuk menjadi asistennya,
dan dimulailah hubungan "aneh" mereka bertiga yang nantinya
akan menciptakan tokoh Superhero Wanita terpopuler di dunia.
Jika
anda berharap dapat melihat banyak ilustrasi awal Wonder Woman di
film ini maka bersiaplah untuk kecewa karena film ini lebih berfokus
pada kehidupan pribadi William, karakter Wonder Woman sendiri
nantinya akan membuat William didatangi oleh Child
Study Assosiation Of America (Komisi
Perlindungan Anak) karena dikhawatirkan telah merusak pikiran
anak-anak pada zaman itu.
Cerita
film ini akan terlihat membosankan untuk beberapa orang karena selain
lambat juga diisi banyak adegan "tidak berguna", tapi tetap
saja menarik bagi saya karena William, Elizabeth, dan Olive terlibat
dalam hubungan Polyamory
(baca
: 1 suami, 2 "istri"), ditambah lagi inspirasi awal untuk
Wonder Woman adalah berbagai kostum BDSM (silahkan googling yah XD).
Wow,
anak-anak zaman dulu bacaannya memang "berbeda" yah XD.
Characters
(kiri ke kanan : Elizabeth, William
, Olive)
William Moulton Marston (Luke Evans)
Psikolog
yang sedang membuat Lie
Detector
dan DISC Theory, siapa sangka prototip mesin ini mampu mengungkapkan
isi hati William pada Olive dan Elizabeth yang akan membuat mereka
melakukan perbuatan yang tergolong "nekat" pada zaman itu
dan membuat hidup mereka bertiga hancur.
Nantinya
William akan berkenalan dengan Charles Guyette yang lebih dikenal
sebagai "G-String King" dan memperkenalkan William pada
dunia Fetish Art,
hal ini memiliki peran penting dalam penciptaan karakter Wonder
Woman.
Elizabeth Holloway Marston (Rebecca Hall)
Istri
William yang ikut serta dalam pembuatan mesin Lie
Detector,
meskipun dia seorang psikolog yang pintar tetapi Elizabeth tidak bisa
mendapatkan gelar PhD karena alasan sepele yaitu dia seorang
wanita!!!
Awalnya
Elizabeth cemburu saat melihat hubungan William dan Olive, tapi kelak
semua akan berubah...
Olive Byrne (Bella Heathcote)
Mahasiswi
cantik yang menjadi asisten William, Olive sendiri tertarik pada
dunia psikologi karena penasaran dengan dirinya yang selalu menarik
perhatian pria (memang dasarnya dia cantik sih....).
Anda
tidak salah jika menyebut Olive adalah sosok pelakor
(PerebutLakiOrang XD), tapi semua akan berubah saat anda mengetahui
siapa yang sebenarnya dicintai oleh Olive (intinya tetap Marston yang
"menang banyak" XD).
Olive
sendiri nantinya akan menjadi model untuk Wonder Woman setelah
William melihatnya memakai kostum buatan Guyette.
Wonder Woman, Lebih Dari Sekedar Superhero Wanita
William
Marston memiliki pemikiran yang cukup aneh yaitu "perang tidak
akan terjadi jika wanita menguasai dunia dan pria mencoba menjadi
seperti perempuan", ditambah dengan ketertarikannya pada fetish
art
dan DISC Theory. Wonder Woman menjadi sosok feminis dengan tujuan
untuk menaklukkan para pria, apalagi pada awal kemunculannya Marston
memasukkan banyak pesan subliminal
(baca : pesan tidak langsung) dalam bentuk berbagai gambar panel
Wonder Woman yang terlihat mendominasi pria, diikat, pose berbau
seksual, dll. Tidak heran jika nantinya beberapa pihak merasa jika
Wonder Woman adalah "benda perusak generasi muda".
William
Marston sendiri meninggal karena penyakit kanker pada tahun 1947,
kematian William juga turut "mematikan" Wonder Woman sampai
tahun 1972 dimana tokoh ini kembali dihidupkan oleh aktivis wanita
yaitu Gloria Steinem.
Conclusion
Saya tidak
menyangka Wonder Woman memiliki kisah pembuatan yang tergolong
"sinetron tingkat tinggi".
My Score
85
To You Wonder Woman
is just a Comic but she's my life, she's my love
- William
Moulton Marston
temukan review lainnya di SINI
No comments:
Post a Comment