Prolog
Sampai
saat ini, Wreck-It Ralph (2012) masih dianggap sebagai "Surat
Cinta untuk Video Game" karena banyaknya referensi dan cameo
Video Game
di dalamnya. Sepanjang waktu berjalan tentunya banyak yang mencoba
formula Wreck-It Ralph dan gagal dengan indahnya (ingat Pixels ???),
tahun ini Ready Player One mencoba hal yang sama.
Ready
Player One sendiri berasal dari novel berjudul sama karangan Ernest
Cline di tahun 2011, novel ini sangat terkenal di masanya karena memiliki banyak referensi pop-culture (tidak hanya video game), novel ini akhirnya mendapat
adaptasi film yang ditangani oleh sutradara terkenal Steven
Spielberg.
Bagi
anda yang sudah membaca novelnya mungkin akan (sedikit) kaget karena
ada cukup banyak perubahan pada versi film dengan tujuan agar versi
film menjadi lebih mudah untuk dimengerti, sebuah keputusan yang
cukup baik bagi saya karena jika film ini 100% mirip dengan novelnya
pasti akan diprotes oleh "fans" (jadi ingat kasus Orient Express nih XD). Kekurangan lainnya (dan yang paling jelas) adalah
adanya masalah izin untuk beberapa referensi yang ada di film ini
sehingga referensi pop-culture
pada
film ini tidak sebanyak yang anda kira. Tapi tetap saja ada > 100
referensi pada film ini lho!!!
Story
Tahun
2045, beberapa masalah khas (overpopulasi, perubahan iklim, polusi,
KKN, politik XD) membuat kehidupan manusia di film ini menjadi sangat
"menyedihkan". Untuk "Kabur" dari semua ini,
manusia memilih untuk tinggal di dunia virtual "OASIS"
(Ontologically Anthropocentric Sensory Immersive Simulation). Di
OASIS pengguna dapat melakukan apa saja dan menjadi siapa saja, jadi
tidak heran jika OASIS sangat populer dan sukses menjadi "Hidup
Kedua".
James
Halliday selaku pencipta Oasis memiliki sebuah wasiat yaitu sebuah
Easter Egg
rahasia yang hanya bisa didapatkan dengan menemukan 3 kunci yang
sangat susah untuk ditemukan. Pemilik telur ini akan mendapat jatah
saham (baca : uang) sekaligus kendali total untuk OASIS!!!, kontes
ini sendiri nantinya dikenal sebagai "Anorak Quest".
Disinilah kisah Wade Watt (pemuda 18 tahun dari Columbus, Ohio)
dimulai, dia beserta beberapa temannya menjadi Gunter (Egg Hunter)
dan berusaha untuk menemukan Easter
Egg
tersebut, berhasilkah usaha Wade dkk ???
Villain
di film ini adalah IOI (Innovative Online Industries) yang akan
melakukan segala cara untuk memenangkan Anorak Quest demi
"mengkomersilkan" OASIS, motif mereka ini unik sekaligus
realistis (karena beginilah tingkah laku "beberapa" pelaku
industri video game zaman Now XD + dasar kapitalis rakus -_-).
Overall
cerita tampil simpel (tapi keren) dan mudah dimengerti, kelebihan
utama film ini terletak dari Visual-nya
yang sangat EPIC dan memanjakan mata yang membuat adegan action
menjadi sangat menyenangkan, belum lagi dengan banyaknya referensi
pop-culture yang
semakin menambah kehebatan film ini.
Kekurangan
film ini bagi saya terlihat jelas pada perkembangan (Character
Development)
karakter yang kurang sehingga beberapa terlihat "numpang lewat
saja". Banyaknya referensi pop-culture
juga bisa membuat bingung mereka yang awam tentang hal ini (tentunya
saya tidak termasuk golongan ini XD).
Dan
terakhir dari saya, OASIS seharusnya berisi pemain dari seluruh
dunia, tapi kenapa tokoh utama di film ini secara "kebetulan"
berada di kota yang sama XD ???
Characters
The
Gunter / High Five
(atas
ke bawah : Parzival, Daito, Sho, Aech, dan Art3mis)
5
remaja dengan avatar-nya
masing-masing yang berniat mencari Easter
Egg
dengan alasannya masing-masing, Wade Watt / Parzival (Tye Sheridan)
yang ingin keluar dari kehidupan "kumuhnya", Helen Harris /
Aech (Lena Waithe) yang memiliki bengkel virtual di OASIS dengan
berbagai barang "menakjubkan", Samantha Cook / Art3mis
(Olivia Cooke) yang melakukan segala cara agar Easter
Egg
tidak jatuh ke tangan IOI, Toshiro Yoshiaki / Daito (Win Morisaki)
dan Akihide Karatsu / Sho (Philip Zao) yang baru berguna menjelang
akhir film XD.
Nolan Sorrento (Ben Mendelsohn)
CEO
IOI yang memiliki banyak "buruh/budak" virtual demi
menemukan Easter
Egg.
Tujuannya sudah jelas yaitu U-A-N-G XD.
OASIS, Dunia Impian Di Masa Depan ???
OASIS
digambarkan sebagai dunia alternatif dimana penggunanya dapat
melakukan segala hal (belajar, bermain, sekaligus mencari uang) dan menjadi siapa saja (ikon pop-culture).
Karena berbasis Virtual
Reality
maka mungkin saja di masa depan OASIS benar-benar dapat terwujud (dan
semoga saja tidak ada unsur kapitalisme rakus di dalamnya XD).
Conclusion
akhirnya
"surat cinta" lain selain Wreck-It Ralph
My Score
90,
Happy Gunting...
temukan
review lainnya di SINI
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bonus
tahukah
anda jika film ini "nyaris" dibenci semua orang hanya
karena sebuah kesalahan pada salah satu poster promosinya ????
(apakah
mata anda jeli XD ???)
I've been wondering about this novel (i.e. whether to read it or not) and your review is very helpful in deciding. It sounds like something I'd like and become engrossed in.
ReplyDeleteThank you about your review
yidio
m4ufree
zmovies
watch32