Prolog
Hidup itu harus
seimbang, ada film yang bagus ada pula film yang jelek. Pengguna
internet saat ini sering mencari film buruk dan melakukan beberapa
analisa untuk menentukan apakah film tersebut buruk atau "so
bad it's good" (baca : unik).
Beberapa waktu
yang lalu saya menulis tentang Who Killed Captain Alex ?, film "buruk"
yang ternyata tidak buruk, dan kali ini saya akan mereview "The
Room", film tahun 2003 yang merupakan proyek ambisius dari Tommy
Wiseau (Writer, Producer,
Director, sekaligus
karakter utama). Film ini
sendiri dianggap "terburuk" oleh beberapa pihak. Saya
sendiri tertarik dengan film ini karena The Disaster Artist, film
tahun 2017 yang dibuat berdasarkan buku yang ditulis oleh salah satu
aktor dalam film The Room yang menceritakan betapa buruknya proses
pembuatan film The Room, sayang film ini tidak dirilis di Indonesia.
Jadi seburuk apa
The Room ???
"sangat
buruk tetapi sangat pantas untuk dibicarakan/dicela "
Story
Menceritakan
kehidupan dan kegiatan dari Johnny, bankir sukses yang memiliki
tunangan bernama Lisa yang ternyata tidak mencintai Johnny dan
memilih untuk menjalin hubungan dengan Mark, Sahabat Johnny. Udah
gitu aja dan silahkan bertanya-tanya bagaimana film ini bisa
berdurasi 99 menit ???
beberapa
jawaban :
- ini cerita cinta segitiga yang diperpanjang secara kelewatan dengan dialog dan adegan yang diulang-ulang
- cara penyampaian cerita yang loncat-loncat padahal alur film ini maju
- beberapa karakter yang datang dan pergi begitu saja
- banyak subplot tentang beberapa karakter yang hanya muncul satu kali dan tidak disinggung lagi
- adegan "panas" yang tampil sangat aneh dan lebih baik hanya dilihat satu kali saja karena benar-benar terlihat disturbing
- ini film drama tapi eksekusinya malah membuatnya menjadi film komedi
- kisah di balik layar yang tidak kalah hancur dari film ini
Satu-satunya
sisi positif dari film ini adalah karakter Johnny yang tampil sangat
unik dengan logat dan sifatnya yang nyentrik dan dijamin mampu
membuat penonton fokus pada setiap aksi yang dia lakukan, tapi
ironisnya akting Tommy Wiseau sendiri sangat asal-asalan, bahkan
beberapa (baca : kebanyakan) dialognya sendiri menggunakan dubbing
(dan itu terjadi di menit-menit
awal film ini).
(patut
mendapat apresiasi)
(pengen
bilang jelek tapi......)
tapi...............
entah
kenapa kisah hidup Johnny terlihat sangat realistis dan memberi pesan
jika "pria baik PASTI akan dikecewakan oleh dunia" yang
akan anda temukan jika anda bisa bertahan menonton film ini sampai
selesai.
Characters
Johnny (Tommy Wiseau)
Bankir
sukses yang memiliki segalanya dan sangat mencintai Lisa. Johnny
digambarkan layaknya pria setia yang loyal kepada Lisa dan terlihat
sangat positif dalam menghadapi kehidupan. Tapi semua "sedikit"
berubah saat dia mencurigai Lisa menjalin hubungan dengan lelaki
lain. Johnny benar-benar terlihat putih di dunia yang "abu-abu"
Jika
anda merasa tingkah laku Johnny terlihat aneh untuk ukuran manusia,
anda tidak sendirian.
Lisa (Juliette Danielle)
Tunangan
Johnny yang sudah tidak mencintai Johnny dengan alasan sepele yaitu
"Boring", tetapi ibunya sendiri meminta Lisa tetap menikahi
Johnny dengan alasan "finansial". Hal ini membuat Lisa
menjalin hubungan dengan Mark di luar sepengetahuan Johnny. Karena
Lisa tidak bisa jujur kepada Johnny maka dia "memanipulasi"
Johnny agar dia mabuk dan menyiksa dirinya (tidak 100% salah sih)
dengan harapan Johnny akan berhenti mencintainya. Jadi wajar jika
anda membenci Lisa.
Mark (Greg Sestero)
Sahabat
Mark yang menjalin hubungan dengan Lisa di luar sepengetahuan Johnny
meskipun Mark sendiri tidak ingin berbuat demikian. Ke depannya Mark
akan tampil sangat membosankan dengan dialog yang diulang-ulang
(Johnny is my bestfriend)
yang membuatnya mudah untuk dilupakan.
Misteri Tommy Wiseau
Percayakah anda
jika pembuatan film ini memakan biaya 6 juta dollar ???
Tommy Wiseau
sendiri dikabarkan memiliki "dana tidak terbatas" yang
tidak diketahui darimana sumbernya, beberapa
orang percaya jika dananya berasal dari usaha lain milik Tommy, namun
ada juga yang percaya jika film ini adalah praktik "cuci uang"
yang dilakukan Tommy beserta pihak-pihak yang tidak diketahui (hal
ini sendiri sebenarnya cukup "lumrah" dalam dunia
perfilman).
Masalahnya
dengan dana sebesar itu, Tommy menggarap film ini secara asal-asalan
mulai dari gonta-ganti kru film, membeli perlengkapan yang tidak
diperlukan, bahkan berulang kali melakukan reshoot
demi mendapat angle
yang sempurna. Tommy sendiri bahkan masih awam dalam dunia perfilman
saat shooting film ini
dimulai. Belum lagi rumor yang mengatakan jika Tommy memperlakukan
kru dan aktor dengan buruk dan membuat mereka "hilang semangat"
dalam membuat film ini.
Dan terakhir, untuk ukuran
proyek ambisius Tommy lagi-lagi melakukan berbagai kesalahan saat
proses shooting mulai
dari lupa dialog (yang akhirnya ditutupi dengan dubbing)
sampai lupa jika dia sedang berada dalam film, tidak heran jika hal
ini membuat ekspresi akhir beberapa karakter dalam film ini terlihat
"tidak tahan".
The Disaster Artist
Greg
Sestero membuat buku ini pada tahun 2013, buku ini sendiri berisi
kumpulan kejadian "buruk" yang terjadi selama proses
pembuatan film The Room. Buku ini menjadi terkenal dan mendapat
adaptasi film di tahun 2017 yang ternyata mendapat banyak
penghargaan. Tunggu reviewnya di blog ini.
Conclusion
Film
ini tampil sangat buruk secara luar dalam, satu-satunya yang menjadi
nilai plus hanyalah akting Tommy Wiseau yang kelewat aneh tetapi bisa
membuat film buruk ini menjadi (sedikit) buruk. Tapi harus saya akui
film ini memiliki pesan yang cukup "dalam".
My
Score
30,
cip cip cip cip cip cip!!!
========================================================================
Bonus
Ternyata
Tommy Wiseau memiliki rencana untuk membuat karakter Johnny sebagai
Vampire
yang akhirnya dibatalkan, padahal jika hal ini benar maka akan sangat
menjelaskan karakter Johnny yang sangat-sangat "unik".
No comments:
Post a Comment