Just A review From me: [MOVIE] Bloodshot Review

Friday, April 10, 2020

[MOVIE] Bloodshot Review





Prolog

Tidak bisa dipungkiri film ber-genre Superhero sudah mendominasi dunia film selama 1 dekade terakhir ini dengan 2 franchise besar (Marvel dan DC) yang memiliki pasarnya masing-masing dan memiliki konsep shared universe (baca : saling berhubungan). Melihat keuntungan kesuksesan ini tentunya membuat beberapa studio ingin “menyontek” hal ini meskipun kenyataan selalu berkata lain (contoh : Hellboy).




Tahun ini muncul pendatang baru yaitu “Valiant Comics” yang “sepertinya” akan memulai shared universe mereka dengan film “Bloodshot” yang konon adalah karakter terpopuler dari Valiant Comics. Saya sendiri tergolong sangat awam dengan Valiant Comics sehingga tidak bisa menjelaskan banyak hal tentang karakter “Bloodshot” , jadi posisi saya disini adalah sebagai penonton awam yang berharap film “Bloodshot” bisa memberikan sesuatu yang baru untuk genre Superhero, tapi sepertinya saya terlalu banyak berharap untuk hal yang satu ini -_- .

Karena wabah virus Corona, “Bloodshot” terpaksa harus turun layar dengan cepat sehingga membuat hasil pendapatan film ini tidak sesuai harapan awal, tapi berita baiknya versi digital film ini sudah tersedia jadi setidaknya film ini bisa menjadi pilihan untuk anda yang no life Work At Home XD.


Sebelum Ke Layar Lebar


Pada tahun 2018, Valiant Comics membuat sebuah web series yaitu “Ninjak VS the Valiant Universe”, serial ini tayang ekslusif di situs comicbook.com sebelum akhirnya ditarik karena masalah izin dengan pihak studio. Alhasil tidak banyak orang yang tahu tentang serial ini (seperti saya contohnya -_-).

Seperti judulnya, serial ini berpusat dari aksi Ninjak yang harus melawan karakter lain dari Valiant Comics, salah satunya adalah Bloodshot yang diperankan oleh Jason David Frank yang mungkin lebih anda kenal sebagai Tomy dari serial Power Rangers XD.

Sebagai bentuk promosi untuk film “Bloodshot”, web series ini sekarang bisa anda lihat melalui channel Youtube “Valiant Comics”.

Overview


Ray Garrison adalah seorang marinir yang baru saja menyelesaikan tugas berbahaya dan sekarang sudah bisa menikmati liburan bersama istrinya Gina. Namun nasib berkata lain karena mereka berdua diculik tentara bayaran yang dipimpin oleh Martin Axe, karena tidak mendapat apa yang mereka inginkan maka akhirnya Ray dan Gina DIBUNUH!!!.

Jasad Ray akhirnya menjadi objek penelitian oleh Rising Spirit Tech, sebuah perusahaan yang membuat cybernetic enhancements (baca : tubuh mesin) untuk para veteran perang yang kehilangan organ tubuh mereka saat bertugas. Ray berhasil “dihidupkan” dengan memakai teknologi nanites yang dimasukkan ke dalam tubuhnya, hal ini membuat tubuh Ray mampu sembuh dari luka apapun dengan cepat.

Awalnya Ray mengalami amnesia dan harus menyesuaikan hidupnya di Rising Spirit, tapi tentu saja penonton sudah bisa menebak apa yang akan Ray lakukan setelah ingatannya kembali bukan XD ???

Awalnya, film ini terlihat seperti “Deadpool tanpa humor” , tapi setelah melihat lebih jauh “Bloodshot” terlihat solid dengan setting yang cukup realistis, cerita yang simpel tapi asyik untuk diikuti (terutama pada pertengahan film), dan visual yang mendukung aksi yang dilakukan Ray di film ini. Saya sendiri sangat senang dengan konsep cybernetic enhancements yang diberikan oleh film ini.

Tentu saja saya memiliki “kritik ngaco” untuk film ini yaitu :

- Saya bukan fans berat franchise “Fast and Furious” tapi karakter Ray ini terlihat begitu mirip dengan Dominic Torreto (apalagi saat Ray memakai T-Shirt putih), hal ini juga membuat ekspresi Vin Diesel di film ini begitu datar untuk adegan di luar action, jadinya saya kurang menikmati adegan drama / emosional yang diberikan oleh film ini. Mungkin saya juga salah karena “terlalu” berharap jika Vin Diesel di film ini bisa seperti film-film terdahulunya seperti “The Pacifier” atau “The Boiler Room” dimana Vin Diesel bisa lebih berekspresi.

- Tidak adanya post-credit scene dan minim easter eggs karya Valiant Comics lainnya yang membuat film ini terasa “Udah Gitu Doang” dan cukup dipertanyakan masa depannya.

Ngomong-ngomong tentang post-credit scene, saya harus menyalahkan MCU (Marvel Cinematic Universe) karena berhasil memberikan adegan singkat tapi begitu bermakna sekaligus memberikan gambaran jelas tentang masa depan mereka yaitu saat pria botak ini muncul di akhir film “Iron Man” yang sukses membuat penonton tertarik pada MCU sampai saat ini.


(baru terealisasi 4 tahun kemudian -_- , sumber : quora)


Characters

Ray Garrison (Vin Diesel)

(sumber : detik)

Marinir yang sangat setia dengan negaranya walau nyawa menjadi taruhan. Setelah dihidupkan kembali oleh Rising Spirit Tech Ray memiliki kemampuan untuk pulih dari luka apapun karena jasa nanites yang berada dalam tubuhnya. Kekurangannya adalah nanites ini harus diisi ulang secara berkala.

Saat ingatannya kembali tentu saja hal yang pertama Ray lakukan adalah membalas dendam kepada Martin Axe bagaimanapun caranya!!!.

KT (Eiza Gonzales)

(sumber : uhdpapers)

Mantan Atlet renang yang kehilangan organ pernafasannya karena harus menghirup racun demi menyelesaikan misinya, sekarang doi memiliki alat pernafasan buatan yang membuatnya kebal pada racun. Sayangnya tugasnya di film ini adalah menjadi “Babysitter’ untuk Ray XD.

Dr Emil Harting (Guy Pearce)

(sumber :bookmyshow)

Pemimpin Rising Spirit Tech yang ingin memberikan “kesempatan kedua” bagi mereka yang kehilangan anggota tubuhnya karena tugas negara.Dr Emil digambarkan begitu perhatian kepada semua objek penghuni Rising Spirit Tech jadi tidak heran dia begitu panik saat Ray “kabur” dan mengutus 3 orang yaitu KT, Jimmy Dalton (Sam Heughans) yang memiliki kaki robot, dan Tipps (Alex Hernandez) yang matanya digantikan oleh kamera canggih untuk menangkap kembali Ray.

Martin Axe (Toby Kebbell)

(sumber : movienews)

Orang yang bertanggung jawab untuk semua hal buruk yang dialami oleh Ray, siapa sangka karakternya yang eksentrik membuatnya terlihat lucu sekaligus menakutkan.
   

Masa Depan Valiant Universe

(sumber : slashfilm)

Setelah membaca-baca, pada awalnya Valiant sudah membuat kontrak dengan Sony untuk membuat 5 film berdasarkan komik Bloodshot dan Harbinger. Klimaks dari shared universe ini adalah sebuah crossover dengan judul “Harbinger War”. Tapi sayangnnya izin “Harbinger” akhirnya diambil oleh Paramount Pictures. Hal ini cukup menandakan jika Valiant Comics tidak akan memakai konsep shared universe alias bakal berdiri sendiri (apalagi jka melihat hasil box office dari Bloodshot)

Conclusion

Sebagai film pembuka (jika Valiant Universe akan dilanjutkan), “Bloodshot” terlihat menjanjikan meskipun harus tergolong “telat” karena harus melawan 2 raksasa di genre ini. Satu-satunya hal menarik yang film ini berikan adalah unsur militer yang digambarkan dengan cukup realistis.

My Score

75, Cyberpunk 2020 XD

=============================================
Pojok Iklan

Jual Beli APAR (Alat Pemadam Api Ringan) Bandung


=============================================

No comments:

Post a Comment