Just A review From me: [MOVIE] The First Omen Review

Sunday, April 21, 2024

[MOVIE] The First Omen Review

Before Prolog

Siapa sangka melahirkan adalah sebuah proses yang menakutkan indah

 

sumber : imdb


Prolog

 

  Studio film Hollywood masih tidak henti-hentinya mencari cara untuk memerah membangkitkan franchise lama, dan kali ini korbannya adalah “The First Omen” yang menjadi prequel dari franchise The Omen”, film yang menceritakan tentang kelahiran sosok Antichrist alias Dajjal.


  Karena merupakan prequel maka sudah pasti akan ada banyak resiko, terutama dari segi cerita. Apakah “The First Omen” dapat melewati itu semua ??? atau akan berakhir seperti Wonka yang terlalu “bebas” dan merusak intisari utama film tersebut ???

 

  Jawabannya adalah Ya sekaligus tidak

 

  Ya karena film ini berhasil memberikan teror dalam bentuk “proses persalinan".

 

  Tidak karena pada akhirnya film ini hanya memberikan kontribusi kecil untuk franchise The Omen.

 

  Tapi setidaknya film ini membuktikan jika tema “eksploitasi keyakinan” tidak terjadi di negara ini saja XD.  


Jika Dibandingkan


sumber : wikipedia

 

  Seharusnya saya membandingkan film ini dengan “The Nun” (karena unsur biarawati / suster) atau film klasik “Rosemary’s Baby” (karena unsur Antichrist). Tapi pada akhirnya film ini malah mengingatkan saya kepada “Lucius”, sebuah video game yang membuat pemain menjadi sosok Antichrist itu sendiri walau masih berupa bocil XD.

 

  Lucius sendiri walau memiliki konsep unik dan memiliki 2 sequel tapi sayangnya harus berakhir tragis karena memiliki banyak bug sehingga sulit sekali untuk ditamatkan. Alhasil game ini menjadi “bukan konsumsi orang normal” XD (serius, jangan beli game ini!!!).

 

  Tapi setidaknya saya menemukan plot twist Lucius 2 pada film ini.

 

Melihat Dari Sisi Lain


sumber : wikipedia

 

  Dirilis pada tahun 1976, “The Omen” konon menjadi film yang berhasil membuat penontonnya takut dengan angka “666” karena berkaitan dengan sosok Antichrist yang dipercaya akan membawa dunia ini menuju kiamat. Pada film ini sosok “Damien Thorn” digambarkan sebagai seorang anak kecil yang “menakutkan” dan mampu menyebabkan kematian kepada orang-orang terdekatnya. The Omen sendiri memiliki total 5 film (3 sequel dan 1 remake) dan satu tv series yang tergolong gagal.

 

  Melihat kembali sosok dan perjalanan hidup Damien Thorn, saya merasa jika inilah yang terjadi jika hidupmu sudah diatur sejak sebelum lahir alias tingkah laku “kaum berprivilage tinggi”, sebuah konsep yang mungkin bisa anda temukan di jaman now.


Overview


 

  Menceritakan kehidupan (calon) suster Margaret di Roma pada tahun 1971, kelak (calon) suster Margaret akan menguak rahasia besar yang berhubungan dengan sisi gelap gereja dan pada akhirnya akan menemukan fakta mencengangkan yang tentunya tidak akan saya tulis XD. Apakah (calon) suster Margaret mampu melalui semua hal ini ???

 

  Langsung saja hal paling menarik dari film ini adalah bagian akhir yang pastinya berhubungan dengan proses “persalinan”, sisanya diisi berbagai adegan membosankan yang sedikit sekali hubungannya dengan tema “gereja jahat” yang seharusnya dibawakan oleh film ini. Saya sendiri nyaris tertidur beberapa kali yang untungnya sialnya berhasil disadarkan oleh berbagai sound effect yang meski terkesan acak tapi tampil cukup efektif.

 

  Total ada 2 adegan persalinan di film ini (natural dan c-section alias bedah sesar) yang digambarkan cukup frontal walau terkadang berhasil dibuat off screen namun tetap mengerikan karena diwarnai berbagai suara “kesakitan”.

 

  Kritik utama saya terhadap film ini adalah rusaknya salah satu lore tentang Damien Thorn yang bagi saya pribadi merupakan hal terseram pada dirinya. Tapi hal ini bisa dibela setelah anda mengetahui motif dan modus gereja yang menjadi fokus film ini. Tapi ujung-ujungnya malah berakhir seperti ini (menurut saya).


sumber : img resizer

(Dikatakan salah juga tidak benar)

 

  Seperti biasa, waktunya kritik “Ngaco” walaupun hanya ada satu XD :

 

- “ini sih proyek tahunan” adalah komentar saya setelah mengetahui kenyataan mengerikan tentang gereja “jahat” yang ada di film ini.

 

Characters

 

Margaret (Nell Tiger Free)


sumber : forbes

 

  (calon) suster yang ingin memperdalam ilmu dan iman dengan cara belajar sampai negeri Roma, kisah hidupnya selama menjadi suster di panti asuhan gereja Vizzardeli akan menjadi fokus utama di film ini.

 

  (calon) suster Margaret tampil layaknya sosok perempuan “suci” penuh iman yang siap memberikan banyak pesan-pesan positif untuk para penonton, tapi sayang pada akhirnya dia berada di lingkungan yang salah.

 

  Oh ya, katanya sih masa lalunya cenderung “nakal” tapi sayangnya tidak dijelaskan pada film ini -_-

 

Luz (Maria Caballero)


sumber : filmhound

 

  Teman satu kamar Margaret yang awalnya digambarkan religus tapi akhirnya malah sedikit menyimpang setelah dia mengajak Margaret ke diskotik dengan iming-iming “cukup 1x saja mumpung statusnya masih “calon” suster XD” alias memiliki mindset “nakal dulu baru tobat -_-”.

 

  Tentu saja anda dengan mudah dapat menebak apa yang terjadi di diskotik bukan ???

 

  Kelak Luz akan menjalani upacara ritual menjadi suster yang tampil sakral dan bisa menjadi salahs atu adegan terbaik di film ini.

 

Cardinal Lawrence (Bill Nighy)


sumber : cbr

 

  Orang yang mengajak Margaret untuk tinggal di Roma dan menjadi sosok “ayah” bagi Margaret. Gabriel sendiri yakin jika Margaret memiliki “tujuan hidup” yang amat sangat penting bagi gereja.

 

Carlita Scianna (Nicole Sorace)


sumber : dexerto

 

  Salah satu penghuni panti asuhan tempat Margaret bekerja, Carlita digambarkan sebagai anak super duper bermasalah yang selalu berakhir di ruang hukuman yang dibuat khusus untuk anak dengan kekurangan mental. Margaret mencoba untuk berteman dengan Carlita meskipun banyak sekali tanda-tanda / kejadian yang membuat Margaret berpikir jika Carlita memiliki hubungan dengan antichrist.

 

Father Brennan (Ralph Ineson)


sumber : disney

 

*Untuk pemain Final Fantasy 16 seharusnya sudah akrab dengan suara khas aktor yang satu ini (pengisi suara Cid si tukang ngudud XD)

 

  Pendeta yang mulai meragukan pihak gereja setelah melihat kematian tragis temannya yang sedang menyelidiki tentang antichrist, untuk itu dia butuh bantuan Margaret untuk menguak rahasia gereja.

 

  Melalui karakter ini penonton akan diberitahu tentang adanya 2 kubu gereja yaitu gereja yang memilih acuh dengan keadaan saat ini (kondisi demo di Roma dan pudarnya keimanan para pengikut) dan gereja yang memiliki cara “tersendiri” untuk mengembalikan keimanan para pengikutnya.

 

  Nama Brennan sendiri muncul di “The Omen” sebagai pendeta yang memperingati keluarga Thorn tentang status anak mereka sebelum akhirnya mati mengenaskan, Brennan sendiri ternyata memiliki berbagai sisi gelap sebagai seorang pendeta yang ujung-ujungnya malah bergabung dengan sekte pemuja iblis -_-.

 

Conclusion

 

  Pada akhirnya hanya menjadi film horor biasa-biasa saja dengan adegan “persalinan” yang tidak biasa, apakah film ini memiliki tujuan untuk menurunkan angka kelahiran di dunia ini ???

 

My Score

 

65, Tanda-tanda akhir J(er)man

No comments:

Post a Comment