Before Prolog
Lagi-lagi saya tidak memakai kacamata utama (beginilah jika menonton tanpa rencana -_- )
sumber : youtube |
Prolog
Suka tidak suka, pada akhirnya indikator kesuksesan sebuah film ditentukan dari banyaknya jumlah penonton (setidaknya dari segi ekonomi). Umumnya sebuah film dapat bertahan di bioskop minimal seminggu, kecuali jika jumlah penonton film tersebut tidak sesuai ekspetasi pihak studio / bioskop maka jangan heran jika film tersebut sudah “turun layar” kurang dari seminggu. Hal ini yang terkadang membuat saya berpikir jika streaming adalah masa depan bagi dunia perfilman.
Jadi apa yang membuat saya menonton film “Perjanjian Gaib” ??? tidak ada yang spesial sih, hanya saja ketika melihat trailer film ini pikiran saya traveling kemana-mana membayangkan jika film ini bukan sekedar film horor biasa..
Dan saya tidak salah, selain horor, film ini ternyata memiliki unsur menarik dalam bentuk “komedi ironis”.
Jika Dibandingkan…
sumber : liputan6 |
Apa alasan utama saya membandingkan film ini dengan Parasite yang jelas-jelas “kelasnya” berbeda ???
Simpel, jawabannya adalah aura orang miskin yang sangat kental XD
Overview
Di tahun 2003, Andri dan Wati ingin sekali menjadi kaya raya dan sudah melakukan berbagai hal namun sayangnya masih saja menjadi orang miskin dengan sejuta masalah hidup (baca : hutang). Di tengah keputusasaan mereka datanglah sebuah “pertolongan” dalam bentuk lowongan kerja merawat seorang nenek kaya.
Berbekal beberapa “kebohongan”, Andri dan Wati berhasil mendapatkan pekerjaan ini. Namun siapa sangka si nenek kaya raya ini malah mati secara mendadak!!!. Tidak ingin kehilangan pekerjaan, Andri terpaksa mengawetkan mayat nenek ini dan berakting seolah-olah nenek ini masih hidup.
Disinilah keanehan terjadi, entah mengapa semua orang (kecuali Andri dan Wati) mampu berinteraksi “normal” dengan nenek, padahal sudah jelas nenek sudah M A T I.
Apakah yang sebenarnya terjadi ??? bisakah Andri dan Wati selamat dari musuh terbesar di film ini yaitu “kemiskinan” ??? lalu apakah benar nenek memiliki healing factor XD ???
Premis simple membuat film ini mudah diikuti dan menjadi komedi karena aksi Andri dan Wati yang mencoba “menutupi” semua keanehan dalam film ini, tak lupa akan ada berbagai macam jumpscare berbau supranatural yang sukses menjadi komedi karena atmosfir cerita yang ada XD. Cukup disayangkan trailer film ini sudah mampu membeberkan isi film ini sekitar 70% (20% sisanya adalah komedi dan 10% adalah twist). Oh, film ini juga memiliki subtitle bahasa lokal sehingga layak mendapat nilai plus dari saya.
Tapi saya tetap memiliki berbagai “kritik ngaco” yaitu
- lagu jawa yang dinyanyikan nenek tidak memiliki subtitle
- berbagai detil cerita yang tidak dijelaskan, akhirnya malah jadi bait (baca : umpan) gak jelas -_-
- padahal orang miskin tapi masih bisa mabuk-mabukan, gak sekalian ngudud biar tambah afdol gitu ???
- Lowongan kerja yang terlalu “sus” melebihi MLM XD
- menjelang akhir film ini terlalu menghabiskan durasi dengan adegan-adegan yang tidak berguna / diulang-ulang
- ending film ini berhasil membangkitkan PTSD saya akan film “Impetigore” atau lebih dikenal dengan “Perempuan Tanah Jahanam” -_-
Sekalian memperjelas poin terakhir, ini adalah reaksi saya film ini untuk menggambarkan akhir film ini.
sumber : youtube |
Characters
Andri (Dennis Adhiswara) dan Wati (Della Dartyan)
sumber : youtube |
Pasangan misqueen (baca : miskin) yang hanya ingin menjadi kaya agar hidup mereka menjadi lebih baik, tapi apadaya kehidupan selalu berkata lain. Hidup mereka mulai berubah saat Wati menemukan lowongan pekerjaan merawat nenek kaya raya. Disinilah hidup mereka mulai berubah menjadi… (silahkan isi sendiri, namanya juga film horor komedi XD).
Meskipun tergolong sebagai orang miskin, Andri dan Wati tergolong pasangan yang “serasi” karena masih bisa menerima satu sama lain, makan pun “sepiring berdua”.
Sepanjang film, Andri terlihat lebih rasional karena dia ingin kabur secepatnya, tapi namanya juga kehidupan film mereka tetap harus berada di rumah tersebut, terlebih lagi Wati yang ingin mencari “harta” milik nenek tersebut. Wati sendiri memiliki alasan “khusus” untuk hal ini.
Wati sendiri sepanjang film akan memiliki banyak dialog yang menyinggung “kesenjangan sosial” yang mampu membuat penonton merenung untuk sesaat, karena hal inilah Wati layak mendapat respon dari penonton berupa…
sumber twitter |
Nenek (Ayu Laksmi)
sumber : youtube |
Nenek kaya raya yang kondisi tubuhnya sudah “memprihatinkan” (tidak bisa bergerak + sulit berbicara), tinggal di rumah besar yang memiliki berbagai aturan, terutama tentang sesajen. Memiliki beberapa anak yang akan datang menengok jika “ada maunya”.
Secara misterius, Nenek ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernafas alias M A T I, namun entah mengapa masih dianggap “hidup” oleh orang-orang disekitarnya ???
Warga Kampung
sumber : youtube |
Sumber gosip sekaligus berbagai petunjuk bagi para penonton untuk menebak apa yang terjadi dengan nenek, Gosip nenek tidak bisa mati dan memiliki harta karun adalah 2 hal utama yang bisa didapat dari mereka.
Terlihat dari mukanya, mereka ini hanya tertarik dengan “uang” nenek saja -_-.
Fix The Ending
Karena sampai sekarang saya kesal dengan ending film ini, berikut adalah cara saya memperbaiki ending film ini (tulisan akan ditutupi agar tidak terlalu SPOILER) :
- Andri dan Wati mencoba kabur
- ditangkap oleh anak-anak nenek
- dibawa menghadap nenek yang ternyata memang tidak bisa mati dan terhibur melihat aksi Andri dan Wati selama ini
- dimulailah penjelasan tentang pesugihan sang nenek dengan bayaran nyawa anaknya yang akan mati ketika perayaan ulang tahun si nenek
- ternyata anak-anaknya sudah tahu dan rela mati demi ibu mereka
- salah satu anaknya mati untuk membuktikan hal ini
- nenek tertawa dan menawarkan sebuah pesugihan berupa harta kepada Wati
- bayarannya adalah nyawa suami / janin di dalam perutnya
- Andri kaget karena baru tahu jika istrinya hamil sekaligus sedih karena istrinya pernah keguguran di masa lalu (jujur ini detil yang saya anggap menyebalkan pada film ini -_-)
- andri mengorbankan diri demi istri dan calon anaknya
- time skip
- Wati yang hidup berkecukupan mengenang “pengorbanan” suaminya bersama anak mereka
Intinya saya hanya ingin pasangan ini mendapat “kesempatan kedua”, bukannya ending “sudah jatuh, ketimpa tangga” yang ada di film ini.
Conclusion
Sejauh ini menjadi film terbaik yang saya tonton di bioskop tahun ini, memiliki porsi horor dan komedi yang seimbang dan didukung dengan cerita yang menarik. Sayang menjelang akhir terlalu memaksa menjadi film horor murni -_-
Jika saja digarap dengan lebih baik, film ini memiliki potensi untuk menjadi “Parasite KW tapi dengan unsur supranatural”.
My Score
75 + 5, Pada akhirnya, kemiskinan mampu mengalahkan…
No comments:
Post a Comment