Prolog
Jika
berbicara tentang novel horor, selama ini saya hanya mengenal 2 nama
besar yaitu Stephen King dan R.L Stine karena karya-karya mereka
sukses menakut-nakuti anak-anak dan remaja pada zamannya. Tapi untuk
tahun ini wawasan saya sedikit bertambah karena bulan ini akan muncul
film adaptasi dari "Scary
Stories to Tell In The Dark"
(SSTTID) karangan Alvin Schwart yang konon berhasil membuat "trauma"
berbagai anak-anak di luar negeri pada tahun 80-90an. SSTTID sendiri
adalah kumpulan cerita horor pendek yang terinspirasi dari berbagai
urban legend
dan folklore
(cerita
rakyat) yang ada di dunia.
Bagaimana
dengan filmnya sendiri ??? cukup menyeramkan dan layak untuk
ditonton, apalagi film ini ditangani oleh Guillermo del Toro (Pacific Rim / Shape Of Water) sehingga dapat dipastikan penonton akan
dimanjakan dengan kualitas
visual
yang di atas rata-rata dan siap untuk menterjemahkan berbagai monster
yang ada pada SSTTID menjadi sebuah "pemandangan" yang
sulit untuk dilupakan.
Apa Itu Scary Stories to Tell In The Dark ???
Dirilis pertama kali pada tahun 1981,
SSTTID adalah kumpulan cerita horor pendek untuk anak-anak yang
dibuat oleh Alvin Schwart, SSTTID sendiri memiliki total 3 buku
dengan total lebih dari > 50 cerita pendek. SSTTID mengambil
banyak inspirasi dari berbagai urban legend dan
folklore (cerita
rakyat) sehingga terdengar lebih familiar untuk anak-anak karena
cerita-cerita seperti ini memang mudah tersebar terutama dari mulut
ke mulut XD.
Saya
sendiri mencoba membaca beberapa cerita SSTTID (kebanyakan hanya 1-2
halaman) dan merasa jika buku ini TIDAK COCOK untuk anak-anak karena
cukup disturbing dan
terkadang memiliki tema yang "berat" (seperti pembunuhan
dan kanibalisme)
Tapi
hal terbesar yang membuat SSTTID terkenal adalah ilustrasi karya
Stephen Gamell yang membuat buku ini menjadi sangat memorable.
Saya berikan satu contoh di bawah ini, jika anda merasa takut maka
sebaiknya JAUHI FILM ini!!!
(jadi
ingat dengan Junji Ito nih XD)
Overview
Mengambil
setting
di tahun 1968, 3 remaja (Stella, Chuck, dan Auggie) melakukan hal
yang normal (baca : klise) dilakukan pada film-film pada hari
Halloween yaitu :
- nge-prank seseorang (biasanya merupakan tukang bully)
- dikejar-kejar
- terpaksa sembunyi di tempat yang terkenal angker
Tapi
siapa sangka mereka pada akhirnya malah melepaskan sebuah "entitas"
jahat melalui sebuah buku tua yang tiap malamnya akan menulis
"sendiri" sebuah cerita pendek menyeramkan (baca : SSTTID
XD) yang (tentu saja) akan menimpa 3 remaja ini beserta orang-orang
yang mereka kenal. Dapatkah mereka semua terbebas dari semua ini
ataukah nasib mereka akan sama seperti nasib para karakter di SSTTID
yang umumnya berakhir sangat mengenaskan ???
Meskipun
menggunakan formula yang tergolong klise (baca : kenakalan remaja),
film ini mampu mengembangkannya dalam segi karakter dan atmosfir
horor yang tampil konstan selama film ini berlangsung alias hampir
semua adegan yang ada tampil menegangkan. Sosok hantu/monster yang
ada juga tampil efektif karena tidak sekedar menjual jumpscare
belaka meskipun tampil cukup minimalis.
Tapi
tetap saja saya memiliki berbagai "kritik ngaco" yaitu :
- cerita "original" (yang menjadi fokus utama film ini) yang memiliki banyak kemiripan dengan adaptasi dari "Goosebump"
- pacing yang cukup lambat pada 30 menit awal
- saat karakter terjebak dalam "cerita pendek", terlihat sekali mereka tidak bisa berpikir secara logis alias tunduk pada skenario begitu saja -_-
- saya ingin film ini memiliki sequel, tapi saya juga tidak ingin film ini memiliki sequel karena akan cukup sulit untuk mengembangkan cerita original yang sudah ada , jangan sampai film ini menjadi seperti "Goosebump 2" yang tampil mengecewakan
Untuk
yang penasaran, ini adalah judul SSTTID yang muncul di film ini :
- Harold
- The Big Toe
- The Red Spot
- The Dream / The Pale Lady
- Me Tie Dough-ty Walker
- The Haunted House
Characters
The Kids
3
remaja + 1 karakter tambahan yang menjadi korban dari ulah mereka
sendiri. Stella Nicholis (Zoe Colleti) yang memiliki bakat menulis
tetapi menjadi korban bully
karena ditinggal sejak kecil oleh ibunya (hal ini membuat Stella
merasa dirinya adalah penyebab dari kepergian ibunya), August
"Auggie" Hildebrandt (Gabriel Rush) yang terlihat memiliki
pemikiran yang rasional, dan Chuck Steinberg (Austin Zajur) yang
mencoba menjadi sosok "pelawak" namun sayangnya gagal total
karena atmosfir film ini tidak mendukung untuk hal tersebut (kecuali
pada permulaan film ini).
Ramon
Morales (Michael Garza) akan bergabung di pertengahan film, dia
sendiri adalah seorang pengembara yang tinggal di mobil dan cukup
dicurigai oleh kepolisian karena faktor SARA (baca : rasisme) pada
dirinya (apalagi film ini mengambil setting
di tahun 60an).
Sarah Bellows (Kathleen Pollard)
Wanita
yang menjadi sumber cerita pendek yang ada di film ini, menurut mitos
yang beredar Sarah adalah anak yang tidak dianggap oleh keluarga
Bellows yang menjadi pemilik pabrik kertas di kota tempat film ini
berada. Sarah dikurung dan disiksa di tempat tersembunyi di rumahnya
dan menuangkan segala kesedihannya dalam sebuah buku yang akan
menjadi benda penting di film ini, konon katanya Sarah pernah
membunuh beberapa anak-anak dan menjadikan darah mereka sebagai tinta
untuk buku buatannya. Sarah kelak akan membuat monster yang
penampilannya begitu mirip dengan buatan Stephen Gamell namun kali
ini tampil "hidup".
Dan
FYI, setelah melihat "The Pale Lady" (harap jangan mencari
gambarnya) saya jadi cukup parno dengan Teletubbies.
(saya
serius)
Conclusion
meski
tidak memiliki hal baru, SSTTID berhasil memberikan sebuah "teror"
yang disajikan dengan sangat baik dan berhasil memperkenalkan saya
dengan ilustrasi Stephen Gamell yang cukup disturbing.
My Score
80
Stories
can HealStories
can Hurt
Temukan Tulisan lainnya di SINI
===============================================
POJOK IKLAN
Butuh Pemadam Kebakaran atau Peralatan Safety lainnya untuk rumah / tempat kerja anda ???
Cipta Sarana Abadi (Buah Batu Square C10) Siap memenuhi kebutuhan anda!!!
===============================================
Akhirnya ada review lg. Ayo dong bahas lg serial tv. Jujur sejauh ini cuma blog ini doang yg lumayan bnyk kalo bahas serial tv yg anti mainstream kyk better call saul sama breaking bad.
ReplyDeletesaya sendiri udah cukup lama tidak nonton tv series, kalaupun nonton kebanyakan berhenti di tengah jalan (kya flash season 5)
Deletebetter call saul s4 sendiri saya udah nonton, cman belum nemu waktu yg pas aja buat ditulis
who knows, mungkin 1-2 minggu lagi saya bisa nulis lagi tentang tv series, soalnya udah beberapa bulan target simpel "seminggu 3 post" aja gak pernah kesampaian -_-
bagus bgt reviewnya, semoga ke depannya ada review film korea romantis ya di blog ini hehe
ReplyDelete