Prolog
Kehidupan
atlit/atlet seringkali diangkat menjadi sebuah film untuk
menginspirasi generasi muda agar menjadi seperti mereka. Untungnya /
jeleknya ada juga beberapa film / dokumenter yang mengangkat sisi
gelap kehidupan mereka.
I,
Tonya menceritakan kisah Tonya Harding, seorang figure skating
berbakat yang karirnya harus hancur karena sebuah skandal yang
dianggap sebagai "salah satu skandal olahraga terbesar di
Amerika" , apakah karir Tonya hancur karena hal "standar"
seperti obat-obatan, sex, judi, perselingkuhan, (atau) dilupakan
begitu saja oleh pemerintah ???
Di
tangan Margot Robbie (si Harley Quinn dari Suicide Squad), film
biografis ini berhasil mendapat banyak penghargaan karena berhasil
menampilkan kisah hidup Tonya Harding dengan sangat baik.
Story
Sejak
kecil Tonya Harding sudah dikenalkan dengan dunia skating
oleh ibunya (LaVona Golden), Tonya "dipaksa" untuk mengejar
karir dalam bidang skating
sampai harus meninggalkan bangku sekolah. Film ini akan menceritakan
"jatuh-bangun" Tonya dalam dunia skating
sampai
sebuah skandal besar akan menghancurkan karirnya yaitu saat "mantan"
suami Tonya (Jeff Gilooly) menyewa beberapa orang untuk melukai Nancy
Kerrigan, rival Tonya.
Anehnya,
baik versi film atau kisah asli sama sekali tidak menyebutkan jika
Tonya ikut terlibat dalam skandal ini ???
Beberapa
bagian dalam Film ini tampil dalam bentuk Mockumentary
(baca
: dokumenter palsu) dengan setting
masa kini. Film ini juga menyisipkan beberapa adegan breaking
the 4th
wall
yang tampil sangat pas dan nyaris membuat saya mengira jika ini
adalah film komedi XD.
Kekurangan
film ini saya temukan pada karakter Shawn Eckardt yang tampil sangat
"bego" dan kisah hidup Tonya yang dibuat lebih simpel
(tidak menampilkan sulitnya kehidupan keluarga Tonya), tapi semua ini
berhasil ditutupi oleh akting mantap dari Margot Robbie dan Allison
Janney.
Characters
Tonya Harding (Margot Robbie)
Sejak
kecil sudah tertarik dengan dunia skating
dan
selalu berlatih agar bisa menjadi yang terbaik. Tonya dikenal dunia
karena berhasil melakukan Triple
Axel yang
dianggap mustahil oleh skaters
lainnya.
Kisah
hidupnya ternyata cukup tragis dimana dia sering dianiaya oleh ibunya
sendiri, belum lagi nantinya dia akan mengalami perlakuan serupa dari
suaminya, pengalaman ini membuat Tonya mengira kekerasan adalah hal
yang wajar dalam kehidupannnya. Tapi anehnya Tonya akan tampil sangat
baik saat dirinya merasa depresi / kesal.
Perjalanan
karir Tonya awalnya menemui rintangan karena para juri menganggap
image
Tonya sangat buruk terutama karena penampilannya yang tergolong White
Trash.
Tapi semua berhasil diperbaiki karena jasa pelatihnya yaitu Diane
Rawlison.
Sebagai
penutup, "keterlibatannya" dalam skandal penyerangan pada
Nancy Kerrigan
membuatnya dilarang berpartisipasi
dalam semua jenis kegiatan skating.
Jeff Gilooly (Sebastian Stan)
Suami Tonya yang menikahi Tonya
saat usianya masih 19 tahun, film ini menggambarkan Jeff sebagai
sosok pria yang "kurang ajar" karena sering menyiksa
istrinya karena hal sepele, tapi "sialnya" Tonya selalu
dapat memaklumi perlakuan yang ia terima dari Jeff.
Oke
mungkin ini saran yang "goblok" dan mungkin tidak akan anda
pedulikan, tapi please
jauhi pria seperti Jeff,
sudah sering saya mendengar kisah wanita yang mengalami KDRT tapi
masih tetap setia pada sang suami.
Jeff
beserta rekannya (Shawn Eckhardt) adalah otak dibalik penyerangan
pada Nancy Kerrigan di tahun 1994 dengan alasan agar Nancy tidak bisa
ikut olimpiade musim dingin dan agar Tonya bisa terpilih masuk ke
dalam tim USA (padahal pada waktu itu penampilan Tonya juga sedang
bagus-bagusnya -_- ).
LaVona Golden (Allison Janney)
Ibu
Tonya yang sejak dini sudah mengenalkan dunia skating
pada Tonya, dia sendiri memperlakukan Tonya dengan keras (baca :
disiksa) agar Tonya dapat menjadi sosok Juara. Hal ini sendiri
membuat Tonya merasa jika kekerasan adalah hal yang wajar dalam
sebuah hubungan yang kelak akan terulangi lagi dalam bentuk Jeff.
Aftermath
Setelah
kasus penyerangan pada Nancy Kerrigan, Tonya tetap dapat tampil dalam
olimpiade meskipun harus puas berada di posisi ke-8 karena masalah
teknis (mungkin keadaan mental Tonya sendiri patut diperhitungkan),
Nancy sendiri meraih posisi ke-2. Setelah olimpiade berakhir baru
sidang kasus ini dilanjutkan.
Untuk
menghindari berbagai tuntutan (apalagi Jeff juga ikut menyalahkan
Tonya dalam testimoninya), Tonya terpaksa mengaku bersalah yang
membuatnya dilarang mengikuti segala jenis kegiatan skating
(meskipun Tonya masih aktif dalam dunia skating
sampai
saat ini). Selanjutnya Tonya memilih berkarir sebagai petinju yang
hanya bertahan sebanyak 8 fight
karena
penyakit asthma
yang
dideritanya.
(dari
es ke ring tinju)
Conclusion
Sebuah
kisah tragis yang dibalut dengan akting mantap dari Margot Robbie.
My Score
85,
There's no such things as truth
temukan
review lainnya di SINI
No comments:
Post a Comment