Just A review From me: [MOVIE] A Quiet Place : Day One Review

Monday, July 1, 2024

[MOVIE] A Quiet Place : Day One Review

Before Prolog

Film horor yang cocok untuk para Cat Lovers XD

sumber : imdb


Prolog

 

  A Quiet Place (2018) adalah salah satu film horor yang berhasil memperkenalkan elemen “mematikan salah satu panca indera dasar manusia”, film ini sukses membuat penonton “menutup mulut” karena pada film ini “bersuara = mati”. Film ini tergolong sukses dan memiliki sequel yang tergolong biasa-biasa saja karena dirilis ketika wabah kopet-19 sedang melanda dunia asli.

 


  Meskipun direncanakan akan menjadi trilogi, tahun ini muncul spin off sekaligus prequel untuk franchise ini dengan judul “A Quiet Place : Day One” yang sudah ditunggu-tunggu oleh para penggemar film horor (apalagi saya XD), apakah film ini mampu menjawab berbagai pertanyaan penonton tentang asal usul para monster / alien yang muncul tiba-tiba tapi terlihat begitu menakutkan ???

 

  Sayangnya jawabannya adalah T I D A K…

  Tapi setidaknya film ini mampu mengangkat derajat salah satu hewan peliharaan yang memiliki banyak “fans”di dunia nyata yaitu Kucing!!!

 

Jika Dibandingkan

sumber : imdb

 

  Karena motif karakter utama dan salah satu adegan membuat film ini menjadi seperti film komedi padahal atmosfir dan 2 film sebelumnya tidak mendukung hal ini -_- , benar-benar film yang aya-aya wae…

 

Melihat Dari Sisi Lain


 

  Selain film ketiga yang direncanakan akan muncul tahun depan, franchise ini juga akan mendapatkan adaptasi Video Game yang berjudul “A Quiet Place : The Road Ahead” yang akan dirilis tahun ini.

 

  Melihat trailer yang ada, game ini (sepertinya) akan menjadi tipikal walking simulator dengan gimmick bersuara = mati + karakter utama yang menderita asthma, saya pribadi kurang suka dengan genre ini dan kemungkinan akan “memainkan” game ini melalui Youtube alias nonton video Full gameplay No Commentary (puji tuhan untuk orang-orang yang masih mau melakukan hal ini), apalagi jika cerita game ini tergolong penting (mungkin ada hubungan dengan militer ??? ).

 

Overview

 

Samira “Sam” adalah pasien kanker stadium akhir yang terlihat sudah tidak memiliki semangat untuk hidup. Suatu hari dia diajak oleh perawat untuk melihat pertunjukkan boneka, awalnya Sam menolak tapi akhirnya ikut serta karena dijanjikan akan membeli Pizza. Lalu tiba-tiba BOOM para alien / monster datang dan membuat teror dimana-dimana. Terjebak di situasi seperti ini Sam yang ditemani kucing “imut” Frodo akhirnya memilih untuk melakukan hal yang penting bagi dirinya yaitu…

 

Bertahan Hidup Mencari Pizza

 

Meskipun memiliki premis yang tergolong aneh, film ini memiliki setting yang bagus (kota New York, apalagi ketika berada di stasiun subway dengan kondisi banjir) dan akting karakter utama yang di atas rata-rata, ditambah dengan berbagai aksi Frodo membuat film cukup menarik untuk diikuti meskipun tetap memakai gimmick yang sama untuk menakuti penonton yang bagi saya terlihat lemah jika dibandingkan dengan dua film sebelumnya (apalagi jumpscare di film ini terlihat begitu mengecewakan -_- ).

 

Ada 2 hal menarik di film ini bagi saya yang memiliki fungsi penting dari segi cerita untuk franchise ini yaitu :

 

- pihak militer sepertinya sudah mengetahui tentang alien ini jauh-jauh hari jika melihat berbagai tindakan yang mereka lakukan di film ini, pihak militer bahkan mengetahui jika monster / alien ini tidak bisa berenang. Namun jika melihat 2 film sebelumnya sepertinya pihak militer harus “kalah” di hadapan para monster / alien ini -_-

 

- ada adegan dimana para monster / alien ini membuka sebuah “batu” yang bagi saya terlihat seperti telur di tempat dimana meteor yang membawa mereka jatuh, batu ini akhirnya dimakan oleh para monster / alien ini, apakah ini tanda-tanda kanibalisme atau batu ini adalah sumber energi bagi mereka ???

 

  Tapi apapun yang terjadi, kita sebagai penonton tentu sudah mengetahui kelemahan para monster / alien ini bukan XD ???


sumber : fandom

 

  Untuk kritik utama saya memiliki 2 hal yaitu :

 

- cerita yang tidak sesuai harapan saya, pupus sudah harapan saya tentang asal usul monster / alien ini dan minimnya blunder (baca : membuat suara secara sengaja / tidak sengaja) yang dibuat oleh para manusia (padahal ini masih awal-awal lho tapi masyarakat sepertinya sudah tahu keunggulan dari monster / alien ini -_- )

 

- Frodo si kucing yang tidak “mengeong” sepanjang film ini (OP banget nih si “Meng” XD)

 

- melihat aksi pihak militer dalam menyebarkan info, seharusnya keluarga Abbott tahu jika monster / alien ini tidak bisa berenang (karena mereka ada di kota saat semua ini terjadi), tapi tindakan mereka di dua film sebelumnya tidak menunjukkan hal ini -_-  

 

  Ok seperti biasa waktunya kritik “ngaco” :

 

- premis cerita yang aya-aya wae (nyari Pizza)

 

- banyak karakter yang “numpang lewat” doang

 

- jumpscare dan atmosfir horor tidak sekuat film sebelumnya

 

- mental looting warga negara maju yang membuat saya geleng-geleng kepala (mereka bisa saja menjarah isi 1 toko tapi malah memilih untuk mengambil barang secukupnya, kayaknya di dunia nyata tidak seperti ini deh XD)

 

- ending yang seharusnya bisa lebih epic jika penonton mengetahui judul lagu yang dimainkan Sam melalui Ipod miliknya di awal-awal film saat keadaan masih damai, hal ini cukup penting untuk memperkuat motif dari karakter ini

 

Characters

 

Samira “Sam” (Lupita Nyong’O)


sumber : game rant


  Wanita penderita kanker stadium akhir yang harus terjebak dan mencari cara untuk bisa ke daerah Harlem demi sepotong Pizza lokal. Dalam menjalankan aksinya dia akan ditemani Frodo, kucing imut yang ternyata bisa diandalkan. Sebelum terkena kanker dia adalah seorang penyair (pembuat puisi) yang berhasil membuat 1 buku yang kelak akan dibaca oleh karakter lain pada film ini.Untuk kualitas akting tidak perlu diragukan karena aktris ini tergolong veteran untuk genre horor.

 

  Sayang sekali tidak dijelaskan Sam menderita kanker jenis apa, 2 petunjuk yang penonton dapat tentang kanker Sam adalah semua otot Sam sakit saat penyakit ini kambuh dan Sam membutuhkan obat plester Fentanyl yang di dunia nyata digunakan untuk meredakan rasa sakit untuk para penderita kanker (100 kali lebih kuat dari Morphin!!!)


sumber : my pain pal


  Meskipun digambarkan begitu sayang + protektif pada Frodo, ternyata di balik layar Lupita tidak suka dengan kucing tapi dipaksa harus berakting seperti itu yang membuat dia harus ikut beberapa sesi therapy agar bisa menerima keimutan Frodo XD. 

 

Frodo

sumber : Screen Rant

  Kucing yang menjadi pemandu sekaligus teman bagi Sam, aksi Frodo pada film ini tergolong cukup banyak dan sepertinya mampu memuaskan hasrat para Cat Lovers.

 

  Dibalik layar ternyata kucing ini diperankan oleh 2 kucing feline yaitu Schnitzel dan Nico


Eric (Joseph Quinn)

sumber : Looper


  Pria yang tiba-tiba muncul dari stasiun Subway yang sedang banjir dan ditemukan Frodo sebelum nantinya mempertemukan dia dengan Sam. Eric digambarkan sangat trauma dengan kejadian yang menimpa dirinya dan mengalami cukup banyak panic attack pada film ini yang untungnya mampu diredakan oleh Sam. Karena hal ini akhirnya membuat Eric mau menemani Sam dalam perjalanannya untuk mencari Pizza.

 

  Meskipun terlihat seperti pria kantoran, Eric mengaku jika dia hanya mahasiswa jurusan Hukum yang baru saja tiba di kota New York.

 

Henri (Djimon Hounsou)


sumber : Rolling Stone

 

  Pria yang bersama keluarganya ikut menonton pertunjukan boneka bersama Sam, ketika invasi terjadi Henri menolong Sam sebelum nantinya menghilang dan muncul lagi di akhir film.

 

  Henri sendiri muncul di A Quiet Place 2 dan menjadi pemimpin sebuah komunitas yang berada di tengah danau, hal ini membuatnya merasa kebal dari serangan para monster / alien.

 

Conclusion

Dengan premis yang ada dan formula yang tidak sekuat film sebelumnya, film ini bagi saya lebih cocok jika dijadikan film pendek saja. Untungnya film ini masih bisa diselamatkan dengan akting dan setting yang mendukung.

 

Dan tentu saja aksi Frodo XD.

My Score


65, 
I’m feeling good! (Nina Simone - Feeling Good)

 

================================================

================================================

================================================

================================================

================================================


Bonus


  Sekonyol-konyolnya Sam, jelas masih lebih konyol motif Tallahassee yang rela melakukan apa saja untuk bisa mencari Twinkie (sejenis kue sponge) meskipun harus berakhir dengan “tragis”, tapi setidaknya dia masih bisa…


sumber : tenor

 

No comments:

Post a Comment