Just A review From me: [GAME] Demon's Souls Review (PS5)

Friday, September 22, 2023

[GAME] Demon's Souls Review (PS5)

Before prolog

Me : Akhirnya bisa merasakan “nenek moyang” dari Dark Souls

Also me : mimpi buruk macam apa ini!!!


sumber : wikipedia

Prolog


  Tidak terasa “Dark Souls” sudah berusia 12 tahun dan membawa berbagai banyak gebrakan untuk dunia gaming, terutama dari segi tingkat kesulitan (difficulty). Dark Souls berhasil membuktikan jika difficulty bisa menjadi nilai jual jika dieksekusi dengan sempurna brutal. Dark Soul terbukti sangat populer sampai-sampai melahirkan genre baru yang disebut “Soulslike” (sebutan untuk game yang meminjam beberapa elemen dari Dark Souls).



 

  Tapi tahu tidak jika sebenarnya Dark Souls memiliki “leluhur” dengan nama “Demon's Souls” (sama-sama dibuat oleh “From Software” sih XD) yang sampai saat ini masih terjebak di konsol PS3 (kecuali anda memiliki PC yang “kuat”). Demon's Souls sendiri dianggap sebagai salah satu video game terbaik sepanjang masa meskipun dipandang sebelah mata oleh berbagai kalangan gamer.

 

  Saat ini kita berada di generasi ke-9 konsol video game dengan PS5 dan Xbox Series X / S sebagai pemain utama (jangan tanya di mana Nintendo XD), From Software sendiri semakin terkenal dengan beberapa karya mereka sekarang sudah bisa dimainkan hampir di semua platform, kecuali untuk “Demon's Souls” yang masih menjadi milik Sony.

 

  Suka tidak suka, Sony memiliki rencana “gila” untuk Demon's Souls yaitu membuat versi remake dengan menggandeng “Bluepoint Games” yang terkenal sebagai spesialis remake. Kerennya lagi Demon's Souls (2020) menjadi salah satu launch title untuk konsol PS5, sungguh sebuah prestasi yang “Lah Kok Iso ???” karena dulu game ini dipandang sebelah mata oleh Sony.


  Sialnya anda (masih) dipaksa untuk memiliki PS5 untuk memainkan game ini meskipun sudah berusia 3 tahun dan Sony mulai merilis beberapa game mereka di PC.


  Untuk saya sendiri yang sudah merasakan cukup banyak game buatan From Software (beberapa malah masih versi “bajakan” XD) + beberapa Soulslike, memainkan Demon's Souls (2020) menjadi sebuah kehormatan pribadi sekaligus menjadi kesempatan saya untuk “sungkem” dengan leluhur Dark Souls. Alasan lainnya karena saya mendapat game ini dari lelang yang harganya JAUHH lebih murah tapi masih disegel XD.

sumber : twitter

(keseluruhan game ini dalam kulit kacang)

 

  By the way, Demon's Souls sendiri adalah “penerus spiritual” dari King’s Field, mungkin 5 - 10 tahun lagi seri ini akan mendapat remake untuk konsol generasi selanjutnya XD.

 

 

Melihat Dari Sisi Lain


sumber  wikipedia

 

  Pertama kali muncul pada tahun 2009 di konsol PS3, Demon's Souls terkenal karena tingkat kesulitannya yang tergolong “mustahil”, saking susahnya sampai membuat petinggi Sony pada waktu itu membenci game ini dan menolak untuk memasarkan game ini di luar jepang. Hasil penjualan game ini di Jepang juga tergolong jelek.

 

  Tapi siapa sangka game ini mampu memikat banyak gamer barat dan akhirnya menjadi primadona di negara ini, selera gamer barat memang terbilang berbeda karena berbagai faktor budaya, terutama dari segi fantasi media barat yang tidak selalu “indah”, hal ini semakin terlihat jelas bagi saya setelah menonton film DnD dan bermain “Baldur’s Gate 3”

 

  Dan siapa sangka, 11 tahun kemudian Sony menjadi game ini sebagai salah satu launch title untuk konsol baru mereka XD.

 

Story


sumber gamesradar

 

  Dahulu kala, kerajaan Boletaria diserang entitas yang disebut Old One karena penyalahgunaan sihir yang disebut “Soul Art”, Old One tersebut akhirnya bisa “ditidurkan” dengan usaha beberapa penduduk Boletaria yang kelak akan menjadi sosok pelindung dengan sebutan “Monumentals” (fisik mereka mirip seperti biksu cilik). Kehidupan berjalan damai sampai….

 

  Raja Allant kembali membangkitkan Old One dan sukses merusak Boletaria dengan membuat penduduknya berubah menjadi Demon, bahkan Boletaria dikelilingi kabut yang membuatnya sulit untuk dimasuki.

 

  Berbagai individu mencoba untuk masuk ke dalam kabut tersebut demi menyelamatkan Boletaria, karakter pemain (MC) adalah salah satunya.

 

  Dasar memang sudah jatuh ketimpa tangga pula, MC PASTI mati setelah memasuki Boletaria (jika bukan karena boss pertama, salahkan boss kedua). Sosok MC dihidupkan kembali di tempat bernama ‘Nexus” oleh Monumentals, MC diberi tugas untuk mengalahkan 5 archdemon yang terpencar di dalam 5 tempat (seharusnya 6, tapi terpaksa dipotong karena masalah budget di masa lalu) demi memperoleh Demon Souls agar bisa menjadi lebih kuat dan mengalahkan Raja Allant, berhasilkah usaha MC ???

 

  Seperti game From Software lainnya, narasi / info tentang game ini akan lebih banyak muncul dalam bentuk teks dari berbagai item / equip jadi jangan terlalu dipikirkan karena pada dasarnya cerita pada game ini tergolong standar Dark Fantasy. 

 

Overview

 

  Selain Visual yang tampil luar biasa, terlihat sangat next gen walaupun usianya sudah menginjak 3 tahun (dan belum ada tanda-tanda rilis di PC XD), ternyata Demon's Souls memiliki isi yang sama persis ketika dirilis pada tahun 2009 sehingga gamer modern mungkin akan sulit beradaptasi dengan game ini.

 

  Sebagai game Action RPG, pemain akan memilih 1 dari 10 class yang ada sebelum memulai kematian petualangan di Boletaria, yang membedakan class disini hanyalah item, equip, dan status awal. Ke depannya pemain bebas menentukan perkembangan karakternya. User Interface (UI), gameplay, dan berbagai mekanisme dijamin akan mengingatkan pemain pada Dark Souls (namanya juga sepuh XD).

 

  Sebagai pelopor game “brutal” di era modern, Demon's Souls memiliki berbagai mekanisme yang dijamin akan membuat pemain “kena mental”. Yang pertama adalah Soul Form yang diperoleh jika pemain mati, pada wujud ini pemain hanya memiliki 50% HP (75% jika memakai equip khusus), untuk kembali ke wujud manusia, pemain diharapkan bisa membunuh boss yang ada atau gunakan beberapa item khusus XD.

 

  Sialnya, karena mekanisme “khas” kedua game ini, pemain diharapkan melakukan aksi “bunuh diri” ketika berada di Nexus. Nama mekanisme ini adalah “World Tendency”.

 

sumber : eurogamer

(World Tendency)

 

  World Tendency menggambarkan kondisi dunia pemain yang dipengaruhi berbagai hal yang asyiknya tidak akan dijelaskan secara rinci pada game ini. Berbagai tindakan pemain pada dunia (umumnya mengalahkan boss atau mati dalam bentuk manusia, sisanya kebanyakan berhubungan dengan multiplayer) akan membuat tempat yang ada menjadi “putih” (musuh lebih mudah tapi drop item menurun) atau “hitam” (musuh lebih kuat dan drop item meningkat). hal terpenting dari mekanisme ini adalah adanya event / tempat / item yang akan terbuka jika World Tendency mencapai kondisi tertentu (putih atau hitam). Untungnya World Tendency tidak akan berubah jika pemain dalam kondisi Soul Form (inilah alasan mengapa pemain diminta untuk bunuh diri ketika berada di Nexus dalam kondisi Human Form -_- ).

 

  Untuk level design, game ini memiliki AMAT SANGAT BANYAK cara untuk membunuh pemain, baik itu musuh (kuantitas / kualitas / posisi), perangkap, dan boss yang kali ini siap menghukum pemain dengan resolusi 4k HD XD.

 

  Stuck di satu tempat ??? tenang saja game ini memiliki 4 tempat lain yang bisa diakses di Nexus agar pemain bisa mencari alasan untuk mati lagi, lagi, dan lagi XD.

 

  Unsur Multiplayer dalam game ini muncul dalam message sytem (menaruh pesan dengan kata-kata yang sudah disiapkan, sangat khas untuk game From Software ke depannya), melihat kematian pemain dalam bentuk hantu, dan Invade ke dalam dunia pemain lain entah untuk membantu atau membunuh pemain tersebut XD.

 

  Saya sendiri tetap memiliki berbagai “kritik ngaco” yaitu :

 

- tidak ada konten / fitur tambahan, remake kali ini benar-benar 99% sema dengan versi jadul kecuali dari sisi visual (dan 1% berbeda karena saya tidak pernah memainkan versi PS3 XD)

 

- checkpoint yang hanya muncul SETELAH pemain mengalahkan boss 

 

- leveling melalui NPC yang akan “sedikit” merusak akhir game (bagi saya)

 

- (100% opini pribadi) Boss yang ternyata mudah, tidak sebrutal proses menuju tempat boss -_-, mungkin ini karena saya sudah cukup terbiasa dengan genre Soulslike 

 

 

My (mis)adventure In Boletaria

 

  Umumnya saya biasa memakai build Mage / Wizard dalam game seperti ini karena menang jarak dan (biasanya) OP di akhir game XD. Tapi untuk game ini saya ingin kembali ke akar dengan menjadi karakter melee (dengan sedikit bantuan magic) XD, untuk itu saya memilih untuk menjadi Paladin.

 

  Melalui video ini saya belajar untuk menjadi sosok Paladin yang baik dan benar, sayangnya video ini meminta pemain untuk mencari berbagai cara agar World Tendency menjadi putih agar bisa mengambil senjata rahasia yang sayangnya tidak saya lakukan karena meminta pemain untuk menjadi sosok “pengemis” (baca : meminta pemain lain untuk melakukan invade lalu membunuh pemain lain agar World Tendency menjadi putih). Tapi setidaknya dari video ini saya memperoleh senjata tipe “Blessed” yang memberi regen hp per detik, sayangnya damage senjata ini masih tergolong kecil. Sedikit googling membuat saya tertarik dengan senjata legendaris yang selalu ada di game buatan From Software yaitu “Moonlight Great Sword” yang di game ini memiliki scaling pada status Faith yang sangat cocok dengan karakter yang saya mainkan.

 

  Berita buruknya senjata ini berada di tempat “terburuk + terbusuk + termanis” yaitu di “Valley Of Defilement” dimana selain musuhnya memiliki HP besar (tapi drop soul-nya kecil -_-), desain tempat ini cukup membingungkan dan siap membuat pemain terkena status Poison yang hanya bisa disembuhkan dengan memakai item (tidak ada bar / meteran layaknya Dark Souls -_- ) 

 

sumber : sterling bruck

(valley of defilement)

 

  Yang paling menyebalkan pada tempat ini adalah sulitnya bergerak karena tempatnya yang tergolong sempit, ditambahkan lagi jumlah musuh yang banyak membuat saya sulit menggunakan teknik “manjur” yang biasanya saya gunakan di game Soulslike lainnya yaitu

 

sumber : knowyourmeme

 

  Tapi pada akhirnya saya mampu melewati tempat ini dan mendapatkan Moonlight Great Sword, dan seketika game ini menjadi sedikit lebih mudah yang membuat saya berencana untuk membuat World Tendency hitam sebelum melawan Final Boss, tidak lupa juga saya menemukan sebuah alasan untuk bersimpati dengan Valley Of Defilement.

 

  Sayangnya rencana ini harus hancur karena setelah melawan Boss “Old King Allant” ternyata NPC Maiden In Black tidak bisa digunakan untuk menaikkan level karena berada di area terakhir game. Untuk dapat menaikkan level saya terpaksa menamatkan game ini dan memasuki New Game Plus (NG+), itupun setelah mengalahkan Boss pertama -_-, sialnya lagi damage saya di NG+ tergolong kecil sehingga membuat saya menjadi malas untuk melanjutkan game ini, alasan lainnya adalah sudah saatnya saya bermain game lain XD.

 

  Pada akhirnya petualangan saya sebagai paladin di Boletaria berakhir di level 70, jika saja naik level pada game ini tidak selalu harus melalui NPC. Ditambah lagi Final Boss yang amat sangat mengecewakan membuat saya harus megakhiri game ini dengan…

 

sumber : knowyourmeme

(kecewa, tapi 70% karena ulah saya sendiri sih…)

 

Kamu Itu Sebenarnya “Jahat”


sumber : IGN

 

  Valley Of Defilement tampil layaknya sebuah TPA (tempat pembuangan akhir) tapi ganti sampah dengan berbagai makhluk hidup. Tempat ini benar-benar menjadi sebuah tempat akhir dimana tidak ada yang peduli dengan nasib para penduduk di tempat ini.

 

  Sampai dia tiba, seorang gadis “suci” bernama Astraea yang berpikir kekuatan “iman” yang dia miliki mampu menyelamatkan tempat ini. Tentu saja usahanya berh……

 

  Jelas gagal lah, sepertinya “Dewa” ikut membenci tempat ini.

 

  Dan disinilah Astraea sadar jika “iman” saja tidak cukup untuk menyelamatkan tempat ini dan akhirnya memilih keputusan ekstrim dengan menggunakan Demon Souls dan menjadi Archdemon untuk tempat ini. Semua demi menyelamatkan tempat ini. Dan hasil akhirnya bisa pemain lihat saat menjelajahi tempat ini. Setidaknya bagi (beberapa) penduduk Astraea adalah sosok yang mampu bersimpati dengan mereka sehingga (beberapa) penduduk mulai menyembah Astraea, dan mereka semua hidup bahagia sampai…

 

  Kamu (Iya, kamu!!!) datang ke tempat ini untuk mengambil Demon Souls yang ada di dalam Astraea.. Jadi sebenarnya siapa yang goblok jahat pada kisah ini ???

 

Dari Sudut Pandang Ekonomi


sumber  psprices

 

  Melalui situs Psprices, harga terendah versi digital game ini pernah berada di angka 400-500 ribu rupiah, untuk fisik umumnya berada di angka 600-800 ribu.

 

 Melihat tingkat kesulitan game ini saya sendiri tidak akan merekomendasikan anda untuk membeli game ini kecuali anda sudah tahu betul apa yang akan anda dapat dari game ini, pokoknya jangan salahkan saya jika nanti anda akan menjadi seperti ini.


sumber  beebom


  Tapi lain cerita jika anda memiliki langganan PS+ Extra / Deluxe karena game ini bisa anda mainkan dengan gratis (tapi siap-siap saja untuk “kena mental” XD). Untuk pemilik PC bisa melirik berbagai emulator PS3 jika ingin bermain game ini walaupun visual jelas sangat ketinggalan jaman XD.

 

Conclusion

 

  Bermain Demon's’s Souls (2020) seperti kembali ke kampung halaman lama anda yang meskipun memiliki berbagai wajah baru tetap memberikan berbagai kenangan yang sama seperti saat tempat ini anda tinggalkan di masa lalu.

 

  Untuk anda yang pola pikirnya sudah diracuni dunia luar, mungkin anda akan mengutuk kampung halaman lama anda karena tidak mau menjadi modern. Tapi bagi anda yang tidak. Tempat ini tetap sama seperti saat anda tinggalkan…

 

  Tapi tetap saja, anda dipaksa harus mengeluarkan dana sekitar 8-10 juta untuk membeli PS5, tanyakan baik-baik pada diri anda sendiri sebelum anda memutuskan untuk…

 

My Score

90, you are just brutal as I know you for the first time

 

No comments:

Post a Comment