Just A review From me: [ISENG] PS4 Di Tahun 2020

Monday, May 18, 2020

[ISENG] PS4 Di Tahun 2020





Prolog


Kebahagiaan terbesar yang saya alami 2 tahun yang lalu (tepatnya sih > 1,5 tahun) adalah berhasil membeli konsol Playstation 4 (PS4) meskipun harus mengalami kondisi “Cost an arm and leg” (silahkan artikan sendiri XD).


By the Way, standar kebahagiaan saya kecil banget yah -_- ??? ya mau gimana lagi saya tergolong makhluk hidup yang tidak diberi privilage kehidupan sosial sih XD.

Sebagai orang yang melewatkan era PS3, memiliki PS4 membuat saya memasuki dunia baru, sebuah dunia yang dipenuhi dengan inovasi, intrik, drama, dan dompet yang menjerit XD. Melalui tulisan ini saya akan memberikan “pendapat pribadi” saya tentang konsol PS4 yang sudah saya alami selama 2 tahun terakhir ini.

Sekedar mengingatkan saja, postingan di bawah ini TIDAK akan menjawab pertanyaan klasik “Worth gak membeli PS4 di tahun ini dengan budget X juta ???”, jawaban “terbaik” dari pertanyaan di atas dapat ditemukan dari dalam diri dompet sendiri XD.  

Aturan tambahan lainnya dari postingan ini :

- saya TIDAK akan memberikan identitas toko / media karena itu berarti sama saja dengan “Free Advertising” , dan saya tidak dibayar untuk menulis postingan ini XD. Pengecualian saya berikan untuk promosi dari official Playstation Asia

- Saya secara terpaksa memberikan beberapa “foto koleksi pribadi” untuk mendukung beberapa statement yang akan anda baca nanti (karena saya bukan termasuk orang yang menjunjung tinggi narcism)   


PS5 Menanti Di Akhir Tahun Ini


PS4 tahun ini sudah menginjak usia 7 tahun, dan karena barang elektronik umumnya memiliki siklus hidup 3 s/d 5 tahun maka PS4 bisa dikatakan sudah “usang” untuk sebuah konsol game. Setelah lama menanti akhirnya sudah dipastikan konsol penerus PS4 yaitu PS5 akan dirilis di akhir tahun ini. Saingan terbesar SONY yaitu Microsoft juga sudah menyiapkan konsol generasi terbaru mereka yakni “XBOX series X” yang akan dirilis akhir tahun ini sehingga bisa dipastikan perang “PS5 VS XBOX X” akan menjadi perang terbesar untuk “dompet anda” di tahun ini XD.

Disinilah masalah dimulai, tidak seperti Microsoft yang sudah memulai “pencitraan” XBOX X secara terstruktur, masif, dan sistematis. Sony terkesan “santai-santai aje” karena sampai tulisan ini dibuat wujud asli PS5 belum diketahui oleh media. Sejauh ini baru spesifikasinya saja yang sudah diketahui oleh publik.

 

(sumber : reddit)

Bulan lalu SONY membuat internet heboh dengan merilis video “The Road to PS5” yang ternyata isinya “hanya” sekedar kuliah membosankan yang dibawakan oleh Mark Cenry, lead architect dari PS5. Video ini sebenarnya lebih ditujukan untuk para developer di sebuah event GDC yang dibatalkan karena wabah Corona, tapi sayangnya oleh publik diartikan sebagai video penampakan dari PS5 sehingga membuat publik kecewa, hal ini praktis membuat XBOX X memimpin perang ini untuk sementara.


(kuliah malam)

Saya sendiri hanya mampu menonton 10-15 menit dari video ini sebelum akhirnya melihat berbagai cocoklogi gamer lokal yang menyamakan sosok Mark Cenry dengan Dr. Boyke, nama yang seharusnya akrab untuk anda yang hidup di tahun 90an XD. Tapi setidaknya video ini memberikan publik 2 info penting tentang PS5 yaitu :

- PS5 akan fokus di SSD (Solid State Drive) yang akan mengurangi waktu ayng dibutuhkan PS5 untuk memproses berbagai perintah secara DRASTIS.

- sound system PS5 akan menambah pengalaman immersive (baca : masuk ke dalam dunia game) para pemain, bahkan Mark Cenry ingin para pemain mengirimkan sample telinga mereka untuk dijadikan bahan penelitian fitur ini -_-

Rumor mengatakan SONY akan membuat sebuah event khusus PS5 di bulan juni/juli, jadi seharusnya wujud PS5 akan terkuak sebentar lagi.

Untuk yang penasaran dengan bagaimana kualitas grafik dari konsol ini, beberapa waktu lalu Epic game mempresentasikan game engine terbaru mereka yaitu “Unreal Engine 5” . Unreal Engine sendiri terkenal dengan kualitas grafiknya yang WOW (salah satu contohnya adalah Final Fantasy 7 Remake).


(Grafik masa depan)

Bukan Sekedar “Stasiun Bermain”


Sebagai orang yang simple saya selalu menekankan jika “konsol game dibuat untuk bermain video game, bukan untuk hal lain”. Tapi semenjak era PS3 / PSP sepertinya konsol game mulai beralih fungsi menjadi “One Stop Entertainment” dimana pemain dapat melakukan hal lain seperti mendengarkan lagu, social network, bahkan menonton youtube / netflix menggunakan konsol (RIP bagi mereka yang menggunakan ISP yang membenci Netflix -_-). Konsol semakin ke sini semakin mirip PC.

Salah satu yang saya senangi adalah fitur theme yang mengubah tampilan PS4 menjadi lebih personal (gambar + musik) tergantung dari theme yang digunakan. Apalagi terdapat banyak pilihan yang disediakan oleh playstation store. Ada feel tersendiri saat menyalakan PS4 dan disambut dengan gambar + musik yang sudah pemain pilih.

Bagaimana dengan harga ? berdasarkan promosi terbaru dari Playstation Asia, konsol PS4 saat ini memiliki harga 4,2 untuk versi slim dan 5,8 juta untuk versi Pro. Hal UTAMA yang membedakan slim dengan Pro adalah Pro mendukung resolusi 4K, selain itu beberapa game (dapat dilihat di SINI) lebih stabil jika dimainkan di PS4 PRO (baca : memiliki FPS (frame per second) > 30 ). Jika anda tertarik dengan PS4 PRO maka sebaiknya anda pertimbangkan juga untuk membeli TV atau monitor yang mendukung resolusi 4K.


(Promo saat ini)

Harga di atas sudah termasuk beberapa game (baik fisik maupun digital), PS+ 3 bulan, dan beberapa bonus lainnya tergantung toko. Anda bisa gunakan harga di atas sebagai standar jika ingin membeli langsung ke toko (jadi bisa mengurangi potensi ditipu). daftar toko resmi yang didukung oleh SONY indonesia dapat dilihat di SINI.  .


Bajakan, Why Not ???


(sumber : tokopedia)

Percaya tidak percaya, salah satu faktor yang membuat Playstation terkenal di Indonesia adalah konsol ini bisa dibajak sehingga membuat harga game menjadi terjangkau untuk dompet masyarakat menengah ke bawah (harga game original bisa mencapai ratusan ribu lho!!!). Umumnya konsol dimodifikasi dengan memberikan tambahan CHIP yang membuatnya dapat membaca CD / DVD hasil copy. Tentunya hal ini tidak perlu dipikirkan secara detail karena yang penting anda bisa bermain PS dengan harga yang murah XD. Saya sendiri masih ingat hampir semua majalah game di indonesia pada waktu itu sering sekali membahas tentang hal ini dengan “santai” alias pake bajakan gak bikin rugi kok XD.

Di era PS3 pembajakan juga masih terjadi tapi lebih canggih dengan metode ‘Install game” sehingga pemain tidak perlu membeli Blu-ray untuk memainkan game. Umumnya toko (pada waktu) mematok harga 25 ribu s/d 50 ribu untuk satu game.

“Apakah PS4 sudah dibajak ???” jawabannya adalah “YA” (menggunakan metode HEN), tapi sayangnya info ini tergolong sulit didapatkan kecuali jika anda pergi ke toko dan menanyakannya sendiri, tokonya sendiri harus yang “kurang terkenal” karena beberapa toko resmi secara jelas-jelas tidak mau membahas hal ini -_- . media online lokal saya lihat juga sangat jarang membahas hal ini (mungkin mulut mereka sudah disegel oleh SONY XD). Jadi bisa dikatakan pengguna PS4 HEN termasuk golongan kasta terendah di mata pemilik PS4 saat ini. Mau tidak mau kita sudah memasuki dunia dimana pembajakan video game sudah menjadi kisah di masa lalu (kecuali anda pengguna PC XD).   

2 Benda Wajib Untuk PS4



(sebuah renungan / pertimbangan)

Ada 2 benda yang “wajib” dimiliki oleh pengguna PS4 saat ini yaitu “kartu kredit” dan “koneksi internet” tapi saya tekankan jika saya tidak memiliki (baca : malas) benda pertama XD.

Kartu kredit digunakan untuk berbelanja game digital atau DLC (Downloadable Contents) di playstation store, jika anda tidak memiliki benda ini ada solusi lain dalam bentuk voucher yang secara resmi  dijual oleh beberapa E-Commerce yang ada di Indonesia, kekurangannya adalah harganya yang “sedikit” lebih mahal ketimbang menggunakan kartu kredit.

Internet jelas digunakan untuk mengakses beberapa fitur yang ada di PS4, tapi yang ingin saya tekankan di sini adalah penggunaan internet untuk membeli dan meng-UPDATE game. Video game saat ini seringkali dirilis dalam keadaan “tidak sempurna” (memiliki bug, error, kurangnya fitur, dll) yang kelak akan diperbaiki dalam bentuk UPDATE. Ironi lainnya adalah jumlah file untuk video game saat ini sudah mencapai angka yang cukup tinggi (minimal > 5 GB), belum termasuk Update di masa depan. Hal ini jelas akan menyiksa mereka yang masih menggunakan “internet berkuota” (sebenarnya tidak ada internet yang benar-benar unlimited di negeri ini sih -_-).

Eksklusif yang Tidak Seperti Dahulu



(Sumber : Press Australia)

Pada dasarnya konsol akan selalu kalah dengan PC dari segi hardware, terus ngapain dong membeli konsol jika PC selalu lebih superior ???

Jawabannya adalah “Exclusive

Sudah bertahun-tahun Exclusive menjadi alasan UTAMA untuk membeli konsol, exclusive adalah beberapa game dibuat HANYA untuk konsol tertentu. PS4 sendiri memiliki beberapa judul eksklusif (daftar bisa dilihat di SINI) yang dapat menjadi bahan pertimbangan UTAMA karena judul-judul eksklusif tergolong keren, wow, dan dapat menarik minat banyak orang.

Jujur saja, Spider-Man menjadi alasan utama saya membeli PS4 dan sukses membuat saya terkena kondisi “Cost an arm and leg” XD.

Tapi sayangnya konsep exclusive saat ini sudah berganti menjadi timed exclusive (umumnya 1-2 tahun) dimana Developer mulai mencari cara untuk merilis game mereka di tempat lain (baca : PC ), bahkan beberapa game exclusive PS4 saat ini (seperti Horizon Zero Dawn , Death Stranding, bahkan Final Fantasy 7 Remake) sudah memberikan kode untuk dirilis di PC. Pihak SONY sendiri sudah mau mengakui hal ini makanya tercipta konsep timed exclusive.

Jadi untuk para PC Master Race yang iri dengan gamer PS4 bisa sedikit sangat bernafas lega setelah mendengar berita ini. Sebaiknya gunakan waktu 1-2 tahun untuk meng-upgrade Rig kalian dengan cara APAPUN (seperti merampok bank misalnya XD) demi bisa mencapai FPS > 30, resolusi gila-gilaan, dan berbagai fitur lainnya.

Ada Harga, Ada Barang



Percaya atau tidak, harga standar video game tidak pernah berubah sejak era nintendo 10-20 tahun silam yaitu 60$. Namun ironisnya pemberian harga tersebut tidak disertai dengan kualitas sehingga tidak heran jika banyak konsumen yang merasa 60$ itu tergolong “mahal” (apalagi untuk negara ber-flower -_-).

Di era modern ini 60$ menjadi harga standar untuk game kelas AAA (baca : pasti bagus) meskipun development cost video game sudah bisa disamakan dengan film-film box office. Untuk bisa “balik modal” umumnya developer / publisher memiliki 2 cara :

- merilis game mereka dalam beberapa versi (diberi imbuhan Deluxe / collector edition, dsb) yang memiliki harga lebih tinggi. Umumnya versi-versi ini memiliki beberapa gimmick (baca : figure, artbook, dll) tambahan (seperti figure) yang mampu menarik perhatian para kolektor game
- memonetisasi beberapa konten game (item digital , DLC, lootboxes) yang ironisnya membuat industri video game saat ini hampir disamakan dengan judi. EA (Electronic Arts) seringkali dibenci oleh gamer karena sering menerapkan praktek ini pada setiap game yang mereka buat (tapi lebih gilanya lagi praktek ini seringkali memberikan profit besar bagi EA tiap tahunnya sehingga sulit untuk dihentikan -_- ).

Di Indonesia sendiri harga kaset PS4 berkisar di angka 500-800 ribu (tergantung judul) untuk versi standar, saya sendiri cenderung menggunakan jasa E-Commerce “Burung Hijau” untuk membeli game karena alasan yang simpel yaitu promo cashback yang secara teori dapat digunakan untuk membeli benda lain namun sayangnya malah berakhir di perut a.k.a dibelikan makanan XD.

Meskipun tergolong jarang namun ada kalanya harga sebuah game melonjak tinggi karena berbagai hal (seperti wabah Corona misalnya -_- ), untuk meminimalisir hal tersebut maka ada baiknya anda melakukan pre-order (PO) sebelum game tersebut dirilis (Umumnya game dirilis sesuai jadwal aslinya kecuali jika ada masalah di pihak supplier). Tapi tetap waspada karena beberapa toko berbuat “nakal” dengan secara sepihak mengubah harga pre-order dan meminta anda untuk mentransfer uang tambahan ke rekening mereka, bahkan toko yang memiliki reputasi tinggi juga terkadang melakukan hal tersebut karena pada dasarnya sistem PO di E-Commerce memberatkan penjual karena mereka harus “nombokin” secara PENUH (karena tidak ada sistem DP) terlebih dahulu karena uang baru bisa cair SETELAH barang tersebut diterima konsumen.   


Fisik Atau Digital


(sumber : Tomguide)


Ada 2 bentuk game PS4 yaitu fisik dan yang bisa dilihat dan digital yang tidak bisa dilihat (You don’t say XD). anehnya hampir tidak ada perbedaan harga untuk 2 versi ini meskipun digital cenderung lebih cepat untuk terkena sale.

Versi fisik dikhususkan bagi kolektor karena beberapa judul terkadang memiliki versi steelcase yang membuatnya lebih sedap untuk dipandang + bahan pajangan + bisa dijualbelikan (untuk anda yang gamapang bosan) / dipinjamkan ke teman (untuk anda yang dermawan XD). Steelcase masih menjadi alasan utama saya untuk memilih versi fisik (meskipun kebanyakan koleksi saya tidak memiliki steelcase sih XD).


(steelcase tercantik versi saya XD)

Terkadang beberapa toko juga memberikan beberapa bonus dari pihak supplier untuk versi fisik, contoh yang saya miliki adalah “Sekiro” dengan wall scroll dan “Sakura Wars” dengan sticker.



Untuk anda yang ingin mengoleksi fisik ada baiknya mulai memikirkan tempat penyimpanan dan lokasi yang aman untuk menaruh kolesi anda, hal ini saya singgung karena pada bulan Januari lalu ada kisah seorang gamer yang kehilangan koleksinya karena “bencana” banjir.

Dan sekarang saatnya membahas versi digital. Sebelum memulai pembahasan ada baiknya anda melihat peta ini terlebih dahulu.


(sumber : quora)


Peta di atas adalah peta region PS4 yang akan mempengaruhi banyak hal, terutama pada harga. Harap diingat jika Indonesia termasuk “REGION 3”. Region sendiri bisa dibilang adalah cara beberapa negara untuk mengontrol distribusi (baik fisik maupun digital). Di masa lalu sistem ini memaksa konsumen untuk membeli game SESUAI REGION mereka masing-masing atau terkena resiko game tersebut tidak bisa dimainkan di konsol mereka. Masalahnya adalah tidak semua game tersedia di seluruh negeri. Hal ini juga yang menjadi alasan pertama mengapa modifikasi konsol terjadi (sebelum akhirnya berbelok arah menjadi pembajakan XD).

Tapi tenang saja, PS4 (dan konsol generasi saat ini) memiliki sifat “Region Free” sehingga semua game PASTI bisa dimainkan di konsol ini. Perbedaan terbesar adalah harga dan DLC (anda hanya bisa memainkan / menggunakan DLC SESUAI dengan REGION game yang anda miliki). Untuk harga pada umumnya Region 2 cenderung lebih murah ketimbang Region 3, tapi pastikan anda membeli versi yang komplit dengan DLC jika tidak ingin kesulitan di masa depan.

Anda disarankan untuk memiliki > 1 akun PS4 dengan Region yang berbeda untuk memanfaatkan beberapa promo (sayangnya harus memiliki kartu kredit atau voucher negara bersangkutan) dan bonus (game, theme, avatar). PS4 memiliki fitur “Primary account” yang membuat akun lain yang berada di mesin PS4 yang sama dapat “nebeng” game / dlc yang dimiliki oleh Primary Account.

Keuntungan terbesar dari versi digital (selain diskon di masa depan) bagi saya pribadi adalah bragging right a.k.a hak untuk pamer. Hal ini bisa terjadi karena pengguna digital dapat memainkan game terbaru dengan cepat (versi fisik terkadang baru bisa dimiliki 1-2 hari setelah rilis resmi) ASALKAN memiliki koneksi internet yang juga cepat (karena size game jaman now bisa mencapai puluhan hingga ratusan Gigabyte XD). “duluan bro sis,gan, tante, om, dll” adalah kalimat andalan mereka yang menganut paham ini XD.

Tapi serius, bragging right benar-benar menjadi hal yang wajib dilakukan di jaman now entah apa tujuannya -_- (ini konsep yang sampai saat ini belum bisa saya pahami).

Untuk yang tidak peduli soal bragging right, versi digital bisa anda pertimbangkan saat harga game incaran anda sudah mendapat diskon minimal 50%, digital juga bisa anda manfaatkan untuk membeli game exclusive PS4 yang tergolong “lama tapi tetap menarik”, contohnya adalah game “Until Dawn” yang saya dapatkan dengan harga < 100 ribu ^_^.


PS Plus, Apakah Perlu ???


(sumber : playstation)

Playstation Plus (PS Plus) adalah sebuah layanan membership dengan waktu tertentu (bulan / tahun) yang akan memberi penggunanya berbagai fasilitas seperti :

- dapat mengakses fitur multiplayer (ALASAN UTAMA)
- mendapat 2 game gratis setiap bulan (umumnya game yang sudah berumur > 3 tahun)
- deal menarik untuk beberapa judul
- Theme / avatar eksklusif

Untuk saat ini harga yang ditawarkan adalah 559 ribu / tahun , 229 ribu / 3 bulan, dan 89 ribu / bulan. Region 3 (Indonesia) dulu sering mendapat julukan “Region ampas” karena bonus gamenya berbeda dan lebih buruk ketimbang dengan region lain tapi saat ini sudah mulai berubah meskipun ada peningkatan harga -_- .

Trophy, sekedar pengingat prestasi gamer


Dimulai dari era PS3, Trophy adalah fitur yang akan memberikan pemain sebuah “piagam” setelah melakukan berbagai hal dalam sebuah game (seperti menyelesaikan tutorial contohnya XD). Tidak ada fungsi lain dari fitur ini selain menjadi “ajang gengsi” bagi para gamer (dulu saya pernah mendengar wacana jika trophy bisa ditukarkan dengan voucher, tapi sepertinya itu info HOAX).

Bagi saya Trophy bisa menjadi tantangan tersendiri untuk beberapa orang. Menyelesaikan 100% game akan memberikan pemain sebuah “Platinum Trophy” yang akan menjadi bukti terbesar kecintaan seorang gamer pada gamer tersebut (Ciee bahasanya gitu XD).

Untuk anda yang tertarik dengan aktifitas ini harap diingat jika anda harus menghabiskan waktu lebih lama untuk menyelesaikan sebuah game. Situs PSNprofile dan PowerPyx saya sarankan untuk anda yang ingin menjalani “misi suci” ini XD.


Berbicara tentang Trophy tidak afdol jika tidak me-mention “Hakoom” (Abdul Hakam), gamer yang menjadi pemegang rekor Guinness untuk jumlah trophy terbanyak di dunia. Tapi tentu saja “prestasi membanggakan” ini harus dibayar mahal oleh Hakoom.



=============================================
Pojok Iklan

Jual Beli APAR (Alat Pemadam Api Ringan) Bandung


=============================================

No comments:

Post a Comment