Just A review From me: [MOVIE] Mary Poppins (1964) Review

Thursday, December 27, 2018

[MOVIE] Mary Poppins (1964) Review




Prolog


  Sambil menunggu kesiapan otak saya untuk me-review "Mary Poppins Return", bagaimana jika saya me-review "Mary Poppins" tahun 1964 yang sering dianggap sebagai film musikal terbaik dari Disney sampai hari ini. Saya sendiri mulai mengenal Mary Poppins karena sebuah adegan di sebuah film Superhero (pasti semua sudah pada tahu dong XD).




  Mary Poppins sendiri bercerita tentang seorang Nanny (pengasuh anak) yang mencoba memperbaiki sebuah keluarga, tapi bedanya Mary Poppins memiliki berbagai kemampuan ajaib (baca : dia (mungkin) seorang penyihir) yang membuat anak-anak yang diasuhnya mengalami sebuah pengalaman yang tidak terlupakan. Dan itu semua dihadirkan dengan bentuk "Musikal" dengan lagu-lagu yang dijamin memorable.

  Ngomong-ngomong soal Nanny, mungkin beberapa orang mungkin lebih mengenal "Nanny McPhee" ketimbang Mary Poppins meskipun keduanya memiliki kemampuan ajaib. 2 karakter tentang Nanny ini semakin memperkuat image Inggris sebagai Negara yang memperkenalkan istilah Nanny (meskipun hal ini tidak 100% benar sih).

  Sebagai peringatan, tulisan ini akan berisi SPOILER dari film "Mary Poppins (1964)", jadi untuk yang tidak kuat sebaiknya jangan melanjutkan!!!

Dibenci Oleh Penciptanya Sendiri



(Julie Andrews, Walt Disney, dan P.L Traver)

  Mary Poppins awalnya adalah sebuah novel anak-anak karangan P.L Traver yang pertama kali rilis pada tahun 1934 dan memiliki total 8 buku, novel ini sangat terkenal sampai membuat Walt Disney menghabiskan waktu 20 tahun untuk membeli hak cipta "Mary Poppins" agar bisa dibuat versi filmnya. Proses pembuatan film ini sendiri ditentang oleh P.L Traver karena Disney mengubah banyak hal (sebuah hal yang sering terjadi pada film-film Disney), selain itu P.L Traver SANGAT membenci penggunaan animasi pada film ini. Alhasil ada cukup banyak "cekcok" pada pembuatan film ini yang menyebabkan beberapa lagu tidak dapat muncul pada versi akhir.

  Kisah permusuhan kedua tokoh ini akhirnya "didramatisir" dalam film "Saving Mr Banks" yang dirilis pada tahuin 2013, P.L Traver sendiri pada akhirnya mampu "Move On" dan mengizinkan Disney untuk memiliki hak cipta "Mary Poppins" (denger2 P.L Traver terpaksa melakukan semua ini karena butuh uang sih) sebelum kematiannya pada tahun 1996 (meskipun secara hukum hak cipta memang sudah milik Disney -_-).

  Tapi ironisnya, justru banyak orang mengenal "Mary Poppins" versi Disney. Tapi setidaknya sekarang para pembaca bisa "sedikit" lebih tahu kisah dibalik film musikal ini.


Overview

SPOILER ALERT!!!


  Ceritanya sendiri tergolong standar yaitu Mary Poppins menjadi pengasuh keluarga Banks yang dianggap "bermasalah", film ini sendiri memiliki banyak adegan musikal sehingga bisa dibilang hampir tidak memiliki jalan cerita. Karena itu saya akan membahas hal-hal yang lain saja. Pertama-tama adalah tentang keluarga Banks.

  Keluarga Banks memiliki 2 anak (Jane dan Michael) yang dianggap sebagai anak "bandel" karena membuat Nanny mereka memilih untuk resign. Tapi sayangnya film ini tidak pernah memperlihatkan kenakalan mereka (selain sifat KEPO ala anak-anak pada umumnya) sehingga membuat saya bingung apa yang membuat anak-anak ini dijauhi oleh para nanny..


(Jane dan Michael)

  George Banks seperti namanya adalah seorang bankir yang tergolong "disiplin" dalam mendidik anak-anaknya dan lebih memilih pekerjaannya ketimbang keluarganya dan mempercayakan anak-anaknya kepada nanny (maklum masyarakat menengah keatas). Hal ini membuat dirinya jarang bergaul dengan anak-anaknya.


(George Banks)

  Winifred Banks sendiri sama sibuknya seperti suaminya, tapi bedanya dia sibuk untuk memperjuangkan hak para wanita dalam memilih (voting), sayang sekali semangatnya dalam berdemo tidak berbanding lurus dengan perhatiannya kepada anak-anaknya. Jika ingin menggunakan jurus Ad hominem (baca : nyinyir XD) maka Mrs Banks itu....

 "Ngurus HAM bisa, giliran ngurus keluarga gak bisa XD"


(Winifred Banks)

  Jadi bisa terlihat jika keluarga ini "bermasalah" karena faktor orang tua yang terlalu workoholic, tapi bukannya hal ini lumrah dalam rumah tangga yah ??? lalu kenapa keluarga ini akhirnya didatangi oleh Mary Poppins ???. bagi saya pribadi tetangga keluarga Banks (Admiral Boom) lebih cocok untuk memperoleh bantuan "mental" karena masih berpikir dia berada di angkatan laut, membuat atap rumahnya seperti kapal perang, dan menembakkan meriam setiap jam 08.00 dan 14.00 yang menyebabkan "gempa kecil".


(Admiral Boom)

  Lalu muncullah sosok penyelamat dalam bentuk Mary Poppins yang diperankan secara manis oleh Julie Andrews, Mary Poppins menjawab iklan yang dibuat oleh Jane dan Michael dan berhasil menyingkirkan calon Nanny lainnya dengan cara yang cukup menakutkan yaitu menerbangkan mereka.


(Bye-bye saingan)


(si Nanny idaman)

  2 hal yang bisa saya tangkap dari Mary Poppins adalah dia sangat sangat sangat Perfeksionis sekaligus Narsis (selalu memiliki alasan "ngaca" alias mengecek dandanannya XD), bahkan dia memiliki sebuah "meteran" ajaib yang menunjukkan sifat orang yang diukurnya, dan ini yang muncul saat Mary Poppins memakai alat tersebut.


(wow, just wow)

  Tapi dibalik itu semua, Mary Poppins adalah sosok yang sangat optimis dan siap mengasuh Jane dan Michael dengan menggunakan kekuatan ajaibnya, apalagi dia memiliki "senyum p**sode**" yang sangat mempersona.

  Sebelum membahas lagu-lagu dalam film ini, saya membagi lagu yang ada menjadi 2 jenis yaitu :

  • lagu sebagai sarana komunikasi (obrolan yang diberi nada beserta irama)
  • lagu sebagai ekpresi diri alias nyanyi beneran XD

  Overall 2 jenis lagu di atas tampil seimbang dalam film ini meskipun akan terdengar cukup aneh saat melihat beberapa tokoh menggunakan lagu untuk berkomunikasi. Sekarang saya akan membahas beberapa lagu (cukup 3 saja) memorable dalam film ini.

  Yang pertama adalah "A Spoonful Of Sugar" yang Mary Poppins nyanyikan agar Jane dan Michael mau membereskan kamar mereka, lagu ini memberi pesan "tambahkan gula jika ingin anak meminum obat" (nanti malah kena diabetes dong XD).


(video)

  Oh hampir lupa, ada satu karakter lagi yang belum saya perkenalkan yaitu Bert (Dick Van Dyke), seorang pria "Misqueen" serba bisa yang mengenal Mary Poppins yang akan banyak terlibat dalam lagu-lagu yang ada.


(Bert)

  Lagu kedua dan dijamin akan terngiang-ngiang di kepala anda sekaligus akan membuat anda mencoba mengucapkannya dengan lancar yaitu "Supercalifragilisticexpialidocious".


(video 2)

  Lagu terakhir adalah "Chim-Chim Cher-ree" yang akan membuat anda lebih menghargai profesi pembersih cerobong asap.


(video 3)

  meskipun Mary Poppins sudah menunjukkan berbagai hal ajaib untuk Jane dan Michael, anehnya dia menyanggah/menolak mengakui jika semua hal itu benar-benar terjadi, dan hal ini didukung dengan ekpresi Mary yang terlihat cukup "menyeramkan" di mata saya. Jawabannya sendiri mungkin akan anda temukan pada bagian akhir di film ini.


(apakah ini sisi gelap dari Mary Poppins ???)

  Jika anda seperti saya dan bertanya-tanya tentang latar belakang Mary Poppins, mengapa dia melakukan ini semua, apakah sumber dari kekuatan ajaibnya, dll. Tenang saja karena Mary Poppins akan menjawabnya dengan satu kalimat efektif yaitu...


(wanita, makhluk yang sulit untuk dimengerti)

Mari Belajar Menabung, atau....???



  Adegan klimaks di film ini adalah saat Mr Banks "memaksa" Michael untuk menyerahkan Tuppance (2 koin) yang dia miliki kepada pihak bank agar menjadi pelajaran bagi anak-anak untuk memulai investasi, tapi karena gerak-gerik pihak Bank yang "menakutkan" akhirnya malah membuat Michael ketakutan dan akhirnya malah membuat semua nasabah di bank tersebut merasa jika uang mereka tidak akan pernah kembali, hal ini membuat keributan yang berakibat dipecatnya ayah Michael.


(ilustrasi krisis moneter XD)

  Tapi selalu ada hikmah di balik bencana, hal ini membuat George akhirnya mau membuka diri kepada anak-anaknya, akhirnya menyanyikan lagi "A Spoonful Of Sugar", dan mulai mempercayai Mary Poppins. Puncaknya adalah saat dia memperbaiki layang-layang yang dimiliki anak-anaknya dan akhirnya memainkannya bersama-sama, dan kabar bahagia lainnya adalah Mr. Banks mendapat kembali pekerjaannya karena kematian direktur sebelumnya yang mati tertawa karena lawakan dari Mr Banks (!@!#@$%^^&)


(keluarga "harmonis")

  dan seperti kisah-kisah Nanny super pada umumnya, hal ini membuat keberadaan Mary Poppins sudah tidak dibutuhkan dan sudah saatnya Mary Poppins untuk "pergi". Perpisahan menyedihkan ini dapat menjadi alasan mengapa Mary Poppins memilih untuk menyanggah berbagai hal yang dia lakukan bersama Jane dan Michael, ini semua dilakukan agar Mary Poppins lebih mudah untuk "melupakan" mereka karena kelak dia akan pergi meninggalkan mereka semua.


(ironis sekali bukan ???)


Conclusion


  Dengan semua hal yang sudah saya jealskan di atas, jelas sekali jika film patut mendapat predikat sebagai "musikal fantasi terbaik" dan menjadi karya terbaik dari mendiang Walt Disney. Kekurangannya hanya terletak dari cerita yang nyaris tidak ada.

My Score


80, film yang sangat "Supercalifragilisticexpialidocious"



===============================================

POJOK IKLAN

Butuh Pemadam Kebakaran atau Peralatan Safety lainnya untuk rumah / tempat kerja anda ???

 Hubungi Cipta Sarana Abadi  (cek web untuk info produk dll)

Telp  : (022)  753-6636
Fax  : (022)  8730-8445

(dapatkan discount khusus dengan me-mention blog ini XD)

===============================================




Bonus


  Julie Andrews sendiri ternyata masih aktif di dunia perfilman sampai sekarang, peran terakhir beliau adalah sebagai pengisi suara Karathen dalam film Aquaman!!!


Bonus (Lagi)


  Karena saya terlahir di era dimana Mary Poppins terdengar sangat asing, inilah Mary Poppins versi generasi saya -_-


(get it ???)




3 comments:

  1. Satu lagi yang buat fans luar banyak berkomentar tebtang film ini adalah accent si Berth yang American di paksakan British. Banyak fans luar yang komplai tentang itu karena apa yang di ucapkannya tidak begitu jelas. Ya mau gimana lagi, artis si Berth emang dari Amerika kok :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup betul sekali

      tapi sengaja saya gak masukin karena saya sendiri ga peduli sama masalah accent, yg penting si berth kelihatan kya masa kecil kurang bahagia

      Delete
    2. 😂 betul, saya juga bersependapat soalnya walaupun accentnya hancur tapi tingkahnya tetap kocak kayak anak kecil di tubuh orang dewasa

      Delete