Prolog
Tidak
terasa sudah hampir 1 tahun (tepatnya 11 bulan lebih) sejak Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss Part 1 dirilis, film yang dibuat untuk
melestarikan grup lawak legenda Indonesia ini ternyata kurang
memberikan kesan baik bagi saya dengan banyaknya kekurangan di sana
sini dan terlalu memaksakan diri dengan merekayasa ulang adegan
film-film warkop jadul sehingga tidak terlihat sama sekali hal yang
membuat film ini menarik.
Langsung saja, Part 2 ini TERLALU KACAU, bahkan untuk penggemar Warkop DKI
sekalipun. Ada banyak sekali adegan yang tidak perlu dan absurb
(tidak
masuk akal) yang
malah membuat Part 2 ini lebih lemah ketimbang Part 1.
Story and Characters
Dimulai
dengan berbagai iklan untuk film-film Falcon Pictures selanjutnya
(saya teriak histeris karena baru tahu jika film "Jomblo"
akan diremake, dan remakenya terlihat kacau).
Setelah
menghancurkan lukisan mahal dan terlilit hutang 8 miliar, trio Warkop
DKI + Shopie pergi ke Malaysia untuk mencari harta karun, tapi yang
akan mereka temui di sana adalah sesuatu yang sangat
"mengejutkan".Dan tentu saja perjalanan mereka akan
menemui banyak hambatan sampai akhirnya mereka akan menemui Big Boss
yang sebenarnya.
Inti
cerita yang awalnya mengejar begal -> terlilit hutang ->
mencari harta karun saja sudah bisa menggambarkan betapa kacaunya
cerita film ini. Cerita semakin ke sini malah semakin tidak jelas
yang dijamin akan membuat bingung siapapun yang menontonnya.
Selain
4 tokoh yang sudah ada sebelumnya yaitu Dono (Abimana Aryasatya),
Kasino (Vino G Bastian), Indro (Tora Sudiro), dan Shopie (Hannah Al
Rashid), Part 2 kedatangan tokoh baru yaitu Nadia (Fazura), seorang
peneliti dari Malaysia yang akan membantu mereka untuk mencari pulau
tempat harta karun berada. Indro asli tetap muncul sebagai cameo / halusinasi Tora Sudiro meskipun tidak sebaik Part 1.
Tidak
ada perubahan kualitas akting untuk para aktor, tapi cerita absurb
yang dihadirkan malah merusak akting mereka, entah kenapa film ini
memiliki twist sekelas
Comic 8 (tapi lebih jelek) yang sangat GeJe dan tidak cocok untuk
film Warkop yang seharusnya bergenre komedi (karena setidaknya Comic
8 memiliki dasar cerita yang kuat).
Saya
sendiri hanya terhibur dengan satu adegan saja yaitu adegan di pulau
hantu yang jelas-jelas meniru ulang adegan dari "Setan Kredit"
dengan sedikit tambahan yang cukup baik. Tapi kok hantu di pulau
Malaysia bahasanya malah indonesia sih ????
Dan
untuk lebih menghancurkan image Warkop DKI yang sudah ada, adegan credit
Part 2 didominasi Blooper
yang memiliki banyak fart jokes
(baca : banyak yang kentut) yang lebih terkesan jijik daripada lucu.
Kualitas
Lawakan yang Naik Turun Gak Jelas
Jika
part 1 didominasi jokes
internet yang sudah basi, Part 2 mencoba menaikkan level dengan
banyak memakai parodi produk KW sebagai bahan jokes
(beberapa bahkan melibatkan warga Malaysia), nanti di bagian akhir
akan muncul parodi adegan film-film jadul Indonesia (salah satunya
melibatkan legenda horor Indonesia yaitu Suzanna), bagian parodi
terbilang menarik (karena kebetulan saya memang senang parodi).
Salah
satu hal penting dari film ini adalah banyaknya Breaking
the 4th
Wall Jokes dimana
para pemain di film ini "sadar" mereka adalah tokoh dalam
film, bahkan mereka tidak segan-segan menyalahkan sutradara/skenario
jika ada hal tidak beres yang menimpa mereka. Sebenarnya hal ini
bagus, tapi jika dilakukan terlalu sering malah membuat film ini
menjadi tidak menarik.
Hal
penting lainnya adalah para pemain di film ini "terlalu"
memaksa penonton untuk membanding-bandingkan akting mereka dengan
akting pemeran Warkop terdahulu dan berharap jika akting mereka lebih
baik ketimbang pendahulunya. Ini jelas buruk karena membuktikan bahwa
pemeran film ini sendiri tidak PeDe dengan akting mereka
masing-masing.
Oh,
hampir lupa, film ini juga memiliki banyak jokes
"jorok" (bukan mesum tapi lebih ke humor tentang toilet)
yang saya takutkan dapat menurunkan nafsu makan para penonton.
Dan
yang terakhir, kenapa film ini harus memasukkan unsur-unsur tidak
logis yang hanya ada di dunia fiksi yaitu Multiverse
yang lazim ditemukan di cerita-cerita Superhero, hal ini adalah hal
paling buruk untuk film ini karena sangat tidak masuk akal dan makin
merusak image
Warkop.
Bahkan logo salah satu superhero DC muncul di film ini.
Conclusion
Saya
ingin (banyak) berkata kasar untuk Warkop DKI Reborn, tapi saya
putuskan untuk melimpahkan unek-unek saya dalam sebuah perumpamaan
saja yaitu :
- anda memiliki restoran gado-gado favorit selama bertahun-tahun yang akhirnya tutup
- restoran ini buka kembali dengan managemen baru setelah sekian lama
- tentu saja anda akan berniat makan di restoran baru ini
- tapi gado-gado yang anda dapatkan hanya sayurannya saja, tidak ada saus kacang dan kerupuk
- mengenyangkan ?? iya, memuaskan ?? tentu TIDAK (kecuali anda Vegetarian)
- anda mau komplain, tapi malah dibalas oleh pemilik dengan kalimat
- "Saya bikin restoran ini cuman buat melestarikan gado-gado saja kok"
- bagaimana perasaan anda ?? kesal atau sedih (saya sih sedih) :'(
My Score
30,
Rusaknya Legenda Indonesia
Temukan
review lainnya di SINI
conclusion perumpamaannya bagus 😄
ReplyDelete