Just A review From me: [MOVIE] Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss Part 2 Review

Friday, September 1, 2017

[MOVIE] Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss Part 2 Review


Prolog


  Tidak terasa sudah hampir 1 tahun (tepatnya 11 bulan lebih) sejak Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss Part 1 dirilis, film yang dibuat untuk melestarikan grup lawak legenda Indonesia ini ternyata kurang memberikan kesan baik bagi saya dengan banyaknya kekurangan di sana sini dan terlalu memaksakan diri dengan merekayasa ulang adegan film-film warkop jadul sehingga tidak terlihat sama sekali hal yang membuat film ini menarik.

  Lalu bagaimana dengan Part 2 ????




  Langsung saja, Part 2 ini TERLALU KACAU, bahkan untuk penggemar Warkop DKI sekalipun. Ada banyak sekali adegan yang tidak perlu dan absurb (tidak masuk akal) yang malah membuat Part 2 ini lebih lemah ketimbang Part 1.

Story and Characters


  Dimulai dengan berbagai iklan untuk film-film Falcon Pictures selanjutnya (saya teriak histeris karena baru tahu jika film "Jomblo" akan diremake, dan remakenya terlihat kacau).

  Setelah menghancurkan lukisan mahal dan terlilit hutang 8 miliar, trio Warkop DKI + Shopie pergi ke Malaysia untuk mencari harta karun, tapi yang akan mereka temui di sana adalah sesuatu yang sangat "mengejutkan".Dan tentu saja perjalanan mereka akan menemui banyak hambatan sampai akhirnya mereka akan menemui Big Boss yang sebenarnya.

  Inti cerita yang awalnya mengejar begal -> terlilit hutang -> mencari harta karun saja sudah bisa menggambarkan betapa kacaunya cerita film ini. Cerita semakin ke sini malah semakin tidak jelas yang dijamin akan membuat bingung siapapun yang menontonnya.

  Selain 4 tokoh yang sudah ada sebelumnya yaitu Dono (Abimana Aryasatya), Kasino (Vino G Bastian), Indro (Tora Sudiro), dan Shopie (Hannah Al Rashid), Part 2 kedatangan tokoh baru yaitu Nadia (Fazura), seorang peneliti dari Malaysia yang akan membantu mereka untuk mencari pulau tempat harta karun berada. Indro asli tetap muncul sebagai cameo / halusinasi Tora Sudiro meskipun tidak sebaik Part 1.

  Tidak ada perubahan kualitas akting untuk para aktor, tapi cerita absurb yang dihadirkan malah merusak akting mereka, entah kenapa film ini memiliki twist sekelas Comic 8 (tapi lebih jelek) yang sangat GeJe dan tidak cocok untuk film Warkop yang seharusnya bergenre komedi (karena setidaknya Comic 8 memiliki dasar cerita yang kuat).

  Saya sendiri hanya terhibur dengan satu adegan saja yaitu adegan di pulau hantu yang jelas-jelas meniru ulang adegan dari "Setan Kredit" dengan sedikit tambahan yang cukup baik. Tapi kok hantu di pulau Malaysia bahasanya malah indonesia sih ????

  Dan untuk lebih menghancurkan image Warkop DKI yang sudah ada, adegan credit Part 2 didominasi Blooper yang memiliki banyak fart jokes (baca : banyak yang kentut) yang lebih terkesan jijik daripada lucu.


Kualitas Lawakan yang Naik Turun Gak Jelas



  Jika part 1 didominasi jokes internet yang sudah basi, Part 2 mencoba menaikkan level dengan banyak memakai parodi produk KW sebagai bahan jokes (beberapa bahkan melibatkan warga Malaysia), nanti di bagian akhir akan muncul parodi adegan film-film jadul Indonesia (salah satunya melibatkan legenda horor Indonesia yaitu Suzanna), bagian parodi terbilang menarik (karena kebetulan saya memang senang parodi).

  Salah satu hal penting dari film ini adalah banyaknya Breaking the 4th Wall Jokes dimana para pemain di film ini "sadar" mereka adalah tokoh dalam film, bahkan mereka tidak segan-segan menyalahkan sutradara/skenario jika ada hal tidak beres yang menimpa mereka. Sebenarnya hal ini bagus, tapi jika dilakukan terlalu sering malah membuat film ini menjadi tidak menarik.

  Hal penting lainnya adalah para pemain di film ini "terlalu" memaksa penonton untuk membanding-bandingkan akting mereka dengan akting pemeran Warkop terdahulu dan berharap jika akting mereka lebih baik ketimbang pendahulunya. Ini jelas buruk karena membuktikan bahwa pemeran film ini sendiri tidak PeDe dengan akting mereka masing-masing.

  Oh, hampir lupa, film ini juga memiliki banyak jokes "jorok" (bukan mesum tapi lebih ke humor tentang toilet) yang saya takutkan dapat menurunkan nafsu makan para penonton.

Dan yang terakhir, kenapa film ini harus memasukkan unsur-unsur tidak logis yang hanya ada di dunia fiksi yaitu Multiverse yang lazim ditemukan di cerita-cerita Superhero, hal ini adalah hal paling buruk untuk film ini karena sangat tidak masuk akal dan makin merusak image Warkop. Bahkan logo salah satu superhero DC muncul di film ini.

Conclusion


  Saya ingin (banyak) berkata kasar untuk Warkop DKI Reborn, tapi saya putuskan untuk melimpahkan unek-unek saya dalam sebuah perumpamaan saja yaitu :

  • anda memiliki restoran gado-gado favorit selama bertahun-tahun yang akhirnya tutup
  • restoran ini buka kembali dengan managemen baru setelah sekian lama
  • tentu saja anda akan berniat makan di restoran baru ini
  • tapi gado-gado yang anda dapatkan hanya sayurannya saja, tidak ada saus kacang dan kerupuk
  • mengenyangkan ?? iya, memuaskan ?? tentu TIDAK (kecuali anda Vegetarian)
  • anda mau komplain, tapi malah dibalas oleh pemilik dengan kalimat
  • "Saya bikin restoran ini cuman buat melestarikan gado-gado saja kok"
  • bagaimana perasaan anda ?? kesal atau sedih (saya sih sedih) :'(

My Score


30, Rusaknya Legenda Indonesia


Temukan review lainnya di SINI



1 comment: