Just A review From me: [MOVIE] Death Note (2017) Review

Tuesday, August 29, 2017

[MOVIE] Death Note (2017) Review



WARNING

jika emosi anda naik karena 2 kalimat ini maka film ini TIDAK SAYA SARANKAN!!!!

  • APA ELU TEGA LIGHT YAGAMI JADI KYA GINI ???
  • APA ELU TEGA "L" DIPERANIN AMA AKTOR BERKULIT HITAM ??



Prolog


  Tahun 2003 (atau 2006 untuk versi anime), dunia dikejutkan dengan manga berjudul Death Note. Manga ini berhasil menarik perhatian banyak pihak karena memiliki banyak hal menarik di dalamnya (Story,Twist,dan karakter), saya sendiri masih ingat tindakan beberapa orang (baik di luar dan dalam negeri) yang mencoba membuat Death Note mereka masing-masing dan mencoba "menulis" (baca : membunuh) orang-orang yang mereka benci XD.

  Death Note sendiri sudah memiliki banyak adaptasi (melalui anime / live action), sampai akhirnya tahun ini mendapat adaptasi barat dengan setting baru. Tentunya hal ini cukup diragukan mengingat adaptasi barat dari dari manga/anime selalu berakhir tragis (ingat Dragonball : Evolution ???), apalagi dengan memakai tokoh kulit hitam untuk memerankan tokoh "L", adaptasi kali ini terlihat tidak menjanjikan.

  Lalu bagaimana nasib Death Note kali ini ????

  Saya bisa bilang "setengah puas + setengah kesal" , puas karena adaptasi kali ini membawa banyak hal yang fresh bagi Death Note, kesal karena pada akhirnya film ini tidak memberikan apa yang bisa Death Note original berikan.


Death Note Overview



  Sekedar me-refresh ingatan saya saja sih XD.

  Death Note sendiri bercerita tentang Light Yagami, seorang pelajar Idaman (ganteng,pintar,dicintai banyak orang) yang menemukan buku "Death Note" yang dijatuhkan oleh Shinigami (Dewa kematian) bernama Ryuk, ketika Light menyadari bahwa Death Note benar-benar "asli" (baca : bisa membunuh orang) maka Light memulai aksinya "menulis" nama penjahat/kriminal yang pantas untuk dihukum (karena rata-rata kriminal tingkat tinggi itu bisa kabur dari jeratan hukum, apalagi jika ada pengacara seperti Jimmy XD). Aksi ini membuat Light Yagami menjadi sosok Dewa yang disebut sebagai "Kira" (pengucapan orang jepang untuk kata Killer), Light sendiri memiliki tujuan untuk membuat "Dunia yang Sempurna".

  Tentunya ada pihak yang mendukung dan membenci sosok Kira, dan detektif super yang memiliki nama "L" adalah orang yang bersumpah untuk menangkap Kira, dan "hebatnya" analisis L mampu membuatnya menjadikan Light Yagami sebagai tersangka utama untuk Kira.

  Lalu dimulailah perang akal + kucing-kucingan Light/Kira VS "L", manga ini memiliki banyak cara untuk memperlihatkan betapa pintarnya rencana yang dimiliki oleh Light dan L, tidak heran sampai sekarang manga ini masih berbekas di hati saya. Too bad "L" kalah di ronde pertama pertarungan mereka, tapi tenang saja karena masih ada ronde ke-2 yang (sayangnya) seharusnya tidak pernah ada (karena saya ingin Kira menang).

  Karena jika melihat kondisi yang ada sekarang, mungkin dunia memang membutuhkan sosok Kira, apakah anda setuju dengan hal ini ????

Story


  Bersetting di Seattle, seorang pelajar yang bernama Light Turner menemukan Death Note dan mulai bermain-main dengan buku ini, sampai akhirnya membuat sebuah identitas lain dengan sebutan "Kira". Dan tentu saja nantinya Light diburu oleh "L". pada akhirnya tidak ada perbedaan besar dari inti cerita.

  Saya kagum dengan bagian awal sampai pertengahan film ini, selain memberikan gambaran baru tentang para tokoh di dalamnya (beberapa memang bagus, favorit saya adalah James Turner dan Ryuk), film ini juga memiliki adegan kematian yang sangat keren (serasa melihat Final Destination), dan atmosfir yang cukup kelam. Pokoknya film ini terlihat menjanjikan.

  Tapi........ , bagian akhir dari film ini sangat mengecewakan karena selain mudah ditebak juga merusak beberapa karakter yang ada, minat saya mulai turun saat Light mulai mengendalikan Watari. Entah kenapa film ini terlihat semakin menjauh dari source material
yang seharusnya bisa memberikan twist pintar (karena pada dasarnya daya tarik terbesar Death Note ada di segi cerita).

  Tapi setidaknya ending film ini yang bersifat open-ended (baca : konklusi akhir ada di tangan penonton), setidaknya jauh lebih baik ketimbang ending Death Note asli yang memiliki pesan "kebaikan selalu menang").

  Tapi sebagai orang yang pernah membaca Death Note, pada akhirnya saya kecewa dengan jalan cerita yang diberikan, film ini terkesan menjauhi source material dengan membawa hal baru, tapi pada akhirnya harus jatuh sejatuh-jatuhnya karena akhir cerita yang terkesan dibuat simpel agar semua orang bisa mengerti (lebih parah daripada Power Ranger).

Characters


Light Turner (Natt Wolff)



  Pelajar "cupu" yang mencari uang tambahan dengan mengerjakan PR orang lain yang pada akhirnya menemukan Death Note. Awalnya Light menggunakan Death Note untuk menghukum orang yang suka mem-bully dan kriminal yang menabrak ibu Light, sampai akhirnya memutuskan untuk membuat dunia "mengakui" sosok dewa yang disebut sebagai Kira.

  Light disini benar-benar terlihat sebagai orang yang memiliki kelemahan dan banyak masalah tapi masih ingin membela mereka yang tidak bersalah, tidak seperti Light original yang terlalu "sempurna", tapi hal inilah yang membuat karakter Light di sini terlihat sangat menarik untuk diikuti. Hal bodoh yang saya lihat dari Light di sini adalah membuat sosok Kira yang "mengakui" , bukan "diakui".

Mia Sutton (Margaret Qualley)




  versi barat dari Misa Amane, seorang cheerleader yang pada akhirnya menjadi pacar bagi Light, Mia adalah orang yang menyarankan Light untuk "Go Internasional" dan memakai nama Kira, tapi dibalik itu semua Mia juga ingin memiliki Death Note!!! , bisa dibilang Mia mewakili sifat sosiopat yang dimiliki oleh Kira.

James Turner (Shea Wigham)



  Anggota polisi sekaligus Ayah dari Light yang kehilangan istrinya karena ulah kriminal yang sayangnya tidak bisa dia hukum, dia terlihat seperti polisi yang jujur dan tidak suka dengan perbuatan Kira, meskipun hal ini membuatnya dimusuhi rekan-rekannya yang membuatnya harus melakukan penyelidikan secara pribadi, hal inilah yang membuat "L" tertarik padanya dan meminta bantuannya untuk menangkap Kira.


"L" (Lakeith Stanfield)



  Detektif FBI yang terobsesi untuk menangkap Kira, L sendiri memiliki banyak rencana yang tergolong "nekat" demi menangkap Kira. Tapi di sini juga sifat aslinya mula terlihat karena L versi barat ini terlihat sangat emosional, bahkan sampai berniat untuk membunuh Kira dengan tangannya sendiri!!, benar-benar tidak seperti "L" original, dan yang bikin kesel, "L" disini juga mencoba meniru beberapa kebiasaan "L" original (makan manis-manisan + pose duduk) yang akhirnya malah terlihat aneh, apalagi saat nantinya terkuak bahwa "L" adalah satu-satunya yang selamat dari percobaan untuk membuat detektif super entah mengapa semakin membuat sifat emosional "L" menjadi sangat tidak pas.

  Tapi yang jelas perbedaan warna kulit bukan menjadi alasan utama bahwa "L" kali jelek, skenario dan backgroundnya yang membuatnya jelek. Sebenarnya semua hal di atas tidak menjadi masalah jika seandainya "L" di sini dibuat sebagai detektif biasa, bukan detektif "super" hasil percobaan manusia.

Ryuk (William Dafoe)



  Ini dia karakter yang JAUHHHHH lebih keren ketimbang versi aslinya.

  Death God (Dewa kematian) sekaligus pemilik dari Death Note, di sini Ryuk terlihat tidak ingin Death Note ada di tangan Light dan selalu memintanya untuk membuang buku tersebut, tapi pada akhirnya Ryuk bisa menikmati "drama" yang dibuat oleh Light. Ryuk di sini juga terlihat seram, selalu muncul di saat yang tepat sehingga menimbulkan kesan horor, dan memiliki agendanya tersendiri, hal ini jelas berbeda dengan Ryuk original yang hanya ingin menjadi penonton tapi pada akhirnya malah jadi sosok pelawak yang tidak cocok dengan imagenya sebagai Dewa Kematian.

Death Note yang Semakin Mudah




  Death Note memiliki banyak aturan yang rumit, versi kali ini juga memiliki banyak aturan, tapi yang membuatnya berbeda dengan Death note Original adalah :

  • sebab kematian harus ditulis, tidak bisa hanya nama saja
  • sebab kematian harus logis (tidak bisa mati dimakan hiu jika korban berada di toilet XD)
  • hanya pemegang Death note (Keeper) yang bisa melihat sosok Death God, tapi orang lain bisa memakai buku ini tanpa melihat sosok Death God
  • tingkah laku korban bisa dikendalikan selama 2 hari, dengan catatan akhirnya mereka tetap harus mati
  • kematian bisa dibatalkan dengan membakar halaman yang memiliki nama korban, tapi hal ini hanya bisa dilakukan 1 kali saja!!!! (ini juga yang merusak bagian akhir dari film ini)
  • Death note bisa dipindah tangankan dengan cara memisahkannya dari Keeper selama 7 hari

Conclusion


  Saya sudah kecewa sejak pertengahan film karena sangat memaksa, tapi pada akhirnya film ini bisa memberikan kesan jika adaptasi versi barat juga bisa bagus, selain itu dari segi karakter juga bagus (kecuali "L"), apalagi Ryuk. Cukup disayangkan film ini tidak bisa memberikan hal yang sama dengan Death Note original, tapi overall tidak buruk untuk ditonton.

  Dan jika anda orang yang belum pernah mengenal Death note maka sepertinya penilaian anda akan lebih tinggi daripada saya.

  Dan jika anda termasuk orang yang membenci film ini, silahkan melihat kembali Live-action versi jepang yang sangat mirip dengan versi manga yang malah terlihat seperti "main aman saja" (ironisnya, saya pertama kali mengenal Death Note melalui versi Live Action).

My Score


45, Death Note – mati karena cercaan para fans XD



temukan review lainnya di SINI

2 comments:

  1. belum nonton gan. mengecewakan ya? baru nonton yang versi film jepang doang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. tergantung kadar fans ama death notenya juga sih

      klo fans berat/fanatik = jelas mengecewakan
      klo fans normal (kya saya XD) = bisa nerima beberapa perbedaan, tapi akhirnya tetep kecewa ama jalan ceritanya
      klo bukan fans = minimal bisa terhibur tanpa harus ngebanding-bandingin

      Delete