Prolog
Di
jaman "now" dimana film-film superhero hadir layaknya "jamur di
musim hujan", tidak heran jika beberapa kalangan (baca :
kritikus) mulai "membenci" film-film Superhero karena
tampil dengan formula yang sama secara terus-menerus. Beberapa Studio
mulai mencoba membuat film Superhero dengan formula baru dan bulan
ini penonton akan disuguhi "Venom" yang datang dari Sony
selaku pemilik hak cipta Spider-man dkk sampai saat ini.
Untuk
mereka para fans komik pasti sudah akrab dengan Venom yang menjadi
salah satu musuh kebuyutan Spider-man, bahkan Venom adalah villain
favorit saya dalam dunia Spider-man karena tampil "begitu mirip
tapi sangat berbeda" dengan Spider-man XD. Venom sendiri juga
sering tampil di dunia video
game
bersama Spider-man, yang paling memorable
bagi saya adalah kemunculannya di "Marvel VS Capcom" yang
lazim ditemui di beberapa arcade
(baca : ding-dong) pada tahun 90an.
(coba
tebak di mana Venom XD ? )
Dalam
dunia film Venom pernah muncul secara "terpaksa" di
Spider-man 3 (2007) sehingga jangan heran jika dalam film ini Venom
terlihat sangat menyedihkan (apalagi dari segi fisik -_-), ternyata
hal ini terjadi karena pihak Sony yang memaksa Sam Raimi untuk
memasukkan Venom pada Spider-man 3 -_-.
11
tahun berlalu, bisakah Venom merebut perhatian penonton kali ini ???
jawabannya adalah YA sekaligus TIDAK karena film ini "kembali"
dicap jelek oleh beberapa kritikus karena alasan klasik yaitu
mengulangi formula yang sama. Saya sendiri sebagai fans Venom SANGAT
KECEWA dengan film ini karena tidak bisa memaksimalkan potensi yang
dimiliki oleh karakter Venom itu sendiri, film yang saya pribadi
harapkan akan tampil "wah" layaknya "Logan"
akhirnya malah tampil generik dan membuat saya mengerutkan kening
sambil berkata...
"Gitu
Doang....."
Tapi
sisi baiknya, bagi anda yang belum mengenal Venom dan (masih) senang
dengan formula "monoton" film superhero akan terhibur
dengan film ini karena tampil begitu "main aman" dari
segala sisi.
Sudah Lama Tidak Ada Kontroversi
bahkan
sebelum rilis film "Venom" sudah memiliki 2 kontroversi
yaitu :
- perubahan rating "R" (17+) menjadi PG-13 yang membuat beberapa adegan kekerasan dalam film ini tampil minimalis, hal ini Sony lakukan dengan harapan Venom kelak bisa bergabung dengan MCU (Marvel Cinematic Universe), sebuah alasan yang terlihat "tolol" di mata saya karena ada beberapa film Superhero yang sukses meski memakai rating "R" (Deadpool dan Logan), mungkin alasan sebenarnya adalah Sony ingin "main aman" dengan Venom.
- Ada banyak adegan yang dipotong (20-30 menit), aktor Tom Hardy sendiri berkomentar jika salah satu adegan favoritnya di film ini ikut terhapus. Sepertinya Sony ingin mengikuti strategi marketing DC mengeluarkan "Ultimate Edition" demi mengeruk lebih banyak uang tetapi harus mengorbankan kualitas (ingat Justice League ???)
Story
Eddie
Brock adalah seorang yang jurnalis yang memiliki segalanya tetapi
harus kehilangan semuanya demi mengejar sebuah "berita valid"
saat dia mewawancarai Life Foundation. Hal ini membuat hidup Eddie
menjadi "cukup" menyedihkan.
6
bulan kemudian Eddie mendapat kesempatan untuk membongkar Life
Foundation dan kali ini dia mendapat sebuah kejutan yaitu sebuah
organisme dengan sebutan "Venom" menyatu dengan dirinya dan
siap membuat hidupnya menjadi lebih "menarik". Hal ini
tentu saja membuat Eddie diburu oleh Life Foundation dan membahayakan
hidup orang-orang yang dia sayangi, bisakah Eddie menyelesaikan semua
ini ???
Cerita
tampil "standar" dan mudah dimengerti bahkan untuk mereka
yang tidak tahu tentang Venom, elemen horor dan komedi juga tampil
cukup baik. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan film ini, apalagi
desain Venom kali ini terlihat sangat keren + menyeramkan.
(Halo..)
Tapi
semua itu bohong (kecuali desain Venom XD), 20-30 menit film ini
terlihat begitu "aneh" karena akting Tom Hardy yang terlalu
"cuek" sehingga membuat film ini menjadi begitu
membosankan, karakter yang ada selain generik juga kurang mendapat
perhatian (padahal beberapa tergolong bagus) sehingga pada akhirnya
tidak memorable.
Rumor adegan yang dipotong ternyata tidak begitu berpengaruh pada
film ini (meskipun saya ingin melihat Tom Hardy berjoget-joget
bersama Venom -_- ), tapi rating PG-13 benar-benar sangat terasa
karena Venom melakukan beberapa adegan "sadis" pada film
ini yang sayangnya harus terjadi off
screen.
Tapi yang terparah adalah fight
scene
yang tampil begitu mengecewakan karena 3 hal :
- Venom dan lawannya memiliki warna gelap
- setting malam hari
- teknik shaky cam
Pada
akhirnya hubungan Eddie dan Venom akan menjadi penyelamat film ini
karena terlihat begitu unik sekaligus kocak. Oh hampir lupa, rakyat
Malaysia kemungkinan besar akan sangat bangga dengan film ini XD.
Characters
Eddie Brock (Tom Hardy)
Jurnalis
terkenal yang harus kehilangan segalanya demi sebuah "berita
valid" tentang Life Foundation, hal ini membuat Eddie kehilangan
pekerjaannya + kekasihnya. Saat salah satu ilmuwan Life Foundation
mengajaknya untuk membongkar keburukan Life Foundation, Eddie
diserang oleh symbiote
bernama Venom yang akrhinya malah menyatu dengan dirinya. Dengan
Venom di dalam dirinya, Eddie harus kabur dari kejaran Life
Foundation sekaligus mencari cara untuk bisa "mengusir"
Venom dari tubuhnya.
Pada
awalnya aksi Eddie akan terlihat begitu "aneh" di mata
penonton, tapi begitu Venom menyatu pada dirinya semua aksinya
menjadi begitu menarik + lucu.
Venom
Salah
satu dari 4 Symbiote
yang
jatuh ke bumi dan dijadikan objek penelitian oleh Life Foundation,
dia masuk ke tubuh Eddie dan mulai menjadi sosok pelindung sekaligus
motivator bagi hidup Eddie, Venom benar-benar cocok menyandang gelar
Best Friend
Forever
XD.
Hubungan
Eddie dengan Venom akan menjadi fokus sekaligus hiburan utama pada
film ini, terlebih lagi Venom memiliki beberapa komentar yang begitu
"efektif" untuk membuat suasana menjadi lebih menarik XD.
Anne Weying (Michelle William)
"Mantan"
Kekasih Eddie Brock yang harus kehilangan pekerjaannya sebagai
pengacara karena ulah Eddie dalam mengejar "berita valid"
tentang Life Foundation, saat ini dia tinggal bersama pacar barunya.
Saat Eddie menyatu dengan Venom, Anne secara sukarela masih mau
membantu Eddie meskipun hal ini membuat hidupnya menjadi terancam.
Setidaknya Anne Weying tidak menjadi tipikal DID (Damsel
In Distress)
dalam film ini.
Carlton Drake (Riz Ahmed)
Pemimpin
Life Foundation yang memiliki banyak eksperimen bahaya demi
ilmu pengetahuan, saat ini dia sedang tertarik dengan symbiote
yang dia percaya dapat menjadi solusi manusia untuk masa depan. Saya
sendiri cukup senang dengan sifat "muka dua" yang dia
miliki tapi sayangnya kemunculannya dalam film ini tergolong minim.
Post-credit Scene Explanation (SPOILER ALERT!!!)
ada
2 adegan yaitu :
- Eddie yang mewawancarai pembunuh berantai yaitu Cletus Kasady (diperankan oleh Woody Harrelson tetapi rambutnya terlihat begitu palsu) yang banyak mengoceh tentang Carnage
- promosi film Spider-man : Into The Spider-Verse yang tidak memiliki hubungan dengan film ini
Masa Depan Venom
Meskipun
dihajar berbagai review
negatif dari para kritikus, ternyata Sony masih memiliki nyali untuk
membuat Universe
versi mereka sendiri, selain aktor Tom Hardy yang masih memiliki
kontrak untuk 2 film Venom, Sony juga sudah siap memproduksi film
"Morbius : The Living Vampire" dengan memakai aktor Jared
Leto yang sebelumnya berperan sebagai Joker di Suicide Squad. Mari
kita doakan yang terbaik untuk proyek-proyek selanjutnya dari Sony
dan semoga kelak Sony akan sadar untuk membuat film Morbius menjadi
out of the box
(karena Morbius sangat kental dengan horor) dan memiliki rating "R"
(tidak seperti Venom yang begitu "main aman").
Tapi
anehnya ternyata Sony juga masih "ngotot" untuk membuat
crossover
antara Venom dengan Spider-man dari MCU, bahkan Studio juga ikut
ngotot dengan mengatakan jika Venom sudah berada di MCU (meskipun
dalam film ini tidak ditemukan adanya koneksi film ini dengan MCU -_-
). Marvel Studio sendiri tidak memiliki peran dalam pembuatan film
ini dan tidak memiliki rencana untuk memasukkan Venom dalam MCU. Jadi
antara Sony yang kelewat plin-plan atau semua ini hanya sekedar
marketing stunt
untuk film-film mereka di masa depan (karena seperti yang kita
ketahui MCU memiliki pasar yang besar dalam dunia film Superhero).
Jadi
ingat tulisan terdahulu saya tentang hal ini, jujur saya jadi kasihan
dengan Kevin Feige jika hal ini benar-benar terjadi.
(sangat
ambigu)
Tapi
katakanlah film ini termasuk dalam MCU, maka (kembali) harus saya
ingatkan aksi si "botak ungu" yang menghapus 50% populasi
makhluk hidup yang ada di alam semesta ini, jadi apa ini berarti 50%
tokoh dalam film Venom kelak akan menjadi abu ??? atau lebih parah
terpaksa harus di-reboot
di masa depan ???
(dia
lagi, dia lagi -_-)
Conclusion
Sebagai
fans Venom saya kecewa karena banyak hal, tapi yang jelas adalah
Venom di film ini terlihat seperti "orang dewasa yang dipaksa
menjadi bayi" -_- , apalagi promosi agresif tentang "Venom
= anti-hero"
yang pada akhirnya malah menjadi bumerang dalam film ini.
Tapi
jika dilihat dari sudut pandang orang awam, film ini terbilang solid
dan mampu memperkenalkan publik tentang sosok Venom. Sony bisa
dibilang on fire
pada tahun ini untuk franchise
Spider-man
(game PS4 Spider-man , Venom, dan Into The Spider-Verse).
My Score
55, We
Are (not) Awesome...
Temukan review lainnya di SINI
===============================================
POJOK IKLAN
Butuh Pemadam Kebakaran atau Peralatan Safety lainnya untuk rumah / tempat kerja anda ???
Hubungi Cipta Sarana Abadi (022-87308445) (cek web untuk info produk dll)
Hubungi Cipta Sarana Abadi (022-87308445) (cek web untuk info produk dll)
(dapatkan discount khusus dengan me-mention blog ini XD)
===============================================
No comments:
Post a Comment