Just A review From me: [MOVIE] Legenda Kelam Malin Kundang Review

Saturday, December 6, 2025

[MOVIE] Legenda Kelam Malin Kundang Review

Before Prolog

   Rasanya “dikutuk melawan 2 film "raksasa" (agak laen 2 dan zootopia 2) itu…

sumber : imdb

Prolog

  Salah satu trend yang terjadi di dunia film beberapa tahun terakhir adalah adaptasi versi dark dari dongeng atau franchise yang sering dianggap sebagai simbol untuk anak-anak. Beberapa contoh terkenal adalah “The Ugly Stepsister” yang menjadi adaptasi asli dongeng Cinderella dengan tambahan elemen body horror dan (yang paling parah) membuat Koh Xi Jin Winnie The Pooh dkk menjadi sosok horor (karena sudah masuk public domain).


  Bagaimana dengan Indonesia ??? bisa dibilang berbagai dongeng asli Indonesia terlalu “hitam putih” (baca : terlalu baik / jahat) dengan pesan moral “kebaikan selalu menang”. Untungnya tahun ini Come and See Picture (Studio Milik Joko Anwar yang tentunya tidak perlu saya jelaskan XD) melalui film “Legenda Kelam Malin Kundang” akan mencoba memberikan versi dark dari dongeng “Malin Kundang” yang pastinya semua juga sudah mengetahui akhirnya dong XD.

 

  Apakah film ini berhasil ??? ditambah lagi film ini harus berhadapan langsung dengan 2 raksasa (Zootopia 2 dan Agak Laen 2)  yang membuat film ini hanya bisa bertahan di bioskop selama satu minggu saja.

 

  Di luar jadwal rilis yang “salah”, bagi saya film ini malah menjadi “tertipu judul” dan membuat saya mengalami berbagai “kutukan” yang membuat kondisi saya pada waktu itu.

sumber : meming wiki

(setidaknya untuk hari itu XD)

 

Jika Dibandingkan

sumber : wikipedia

 

  Pada jaman duluuuuuuu…

 

  Ketika Sinetron Indonesia masih memiliki kualitas yang baik (karena tidak “kejar tayang”), “Malin Kundang” (2005) menjadi salah satu favorit saya (tayangnya malam pula XD) karena berhasil menceritakan ulang dongeng klasik ini dengan sentuhan modern dan amat sangat baik dalam menceritakan proses kehidupan Malin Kundang (dari anak desa polos menjadi Boss kejam yang akan melakukan apa saja untuk memenuhi ambisinya, salah satunya adalah membunuh berbagai orang). Sinetron ini sendiri menjadi debut untuk aktor Fachri Albar yang saat ini terkenal karena sering terkena kasus “narkoba”, konon semua ini terjadi karena aktor ini sering memakai teknik “method acting” (terlalu menjiwai) yang membuat kondisi mentalnya menjadi tidak stabil.

 

  Oh ya apakah saya sudah memberitahu jika karakter Malin di sinetron ini memiliki lebih dari satu istri XD ??? (pernikahan pertamanya malah murni untuk membunuh + menggantikan posisi mertuanya yang ternyata adalah seorang mafia).

 

  Karena pada akhirnya film “Legenda Kelam Malin Kundang” tidak menjadi Malin Kundang jaman now (bagi saya), maka film ini lebih cocok menjadi pembanding karena memiliki genre yang sama (thriller misteri).

sumber : wikipedia

 

  Siapa sangka ternyata kedua pembanding ini memiliki aktor utama yang sama XD. (aktingnya memang bagus sih, sayang narkoboy -_-)


Melihat Dari Sisi Lain

sumber : ebookanak

 

  Malin Kundang adalah dongeng yang berasal dari Sumatera Barat yang menceritakan kisah Malin yang digambarkan sebagai anak baik yang ingin pergi merantau demi menjadi kaya namun setelah menjadi kaya malah melupakan ibunya, hal ini kelak membuat dia dikutuk menjadi batu (karena dianggap durhaka) oleh ibunya sendiri!!!. Jadi ya pada dasarnya dongeng ini memang sulit untuk dikembangkan sih (karena ujung-ujungnya Malin tetap dikutuk). Ironisnya justru film “Legenda Kelam Malin Kundang” mengembangkan ide ini menjadi sebuah hal yang *pippp.

 

  Selain Malin Kundang, “Timun Mas” juga sering menjadi objek pembahasan “ngaco” pada jaman now, terutama dari (menurut pandangan netizen yah XD) sisi Buto Ijo yang ternyata adalah sosok pemberi hutang yang ternyata malah dibohongi oleh ibu Timun Mas.

 

  Siapa sangka, tahun depan akan ada adaptasi dongeng “Timun Mas” yang dibuat menjadi horor. What’s next, Bawang Merah bawang Putih tapi diberi bumbu NTR ???

 

  Oh ya mumpung ingat, berikut adalah daftar “kutukan” yang saya alami saat menonton film ini :

 

- kutukan makanan (pesan A malah dikasih B, tapi harganya lebih murah sih)

 

- kutukan film ini yang ternyata “tidak sesuai judul”

 

- kutukan sistem parkir non-tunai (harus memakai aplikasi bank “khusus” karena tidak mendukung QRIS yang biasa saya pakai -_- )

 

- kutukan Pom Bensin Milik Negeri (antri di Subsidi malah diberi Non-Subsidi), kayaknya di luar sana ada sosok “goblin” yang tertawa nih -_-

 

Overview


 

  Alif adalah seorang seniman micro art dengan media batu kecil yang baru saja mengalami kecelakaan mobil, hal ini membuat dirinya mengalami amnesia parsial, terutama tentang kehidupan masa lalunya. Selain harus beradaptasi dengan kehidupannya saat ini, Alif dikejutkan dengan kedatangan sosok Ibunya yang sudah 18 tahun tidak pernah dia temui. Setelah mengalami berbagai kejadian aneh Alif semakin mempertanyakan siapa sebenarnya sosok “ibu” yang ada saat ini dan mulai membongkar berbagai misteri yang terjadi pada hidupnya. Apakah Alif mampu mengungkap misteri ini ??? lalu apa hubungan kisah ini dengan dongeng Malin Kundang ??? setidaknya penonton akan menemukan satu jawaban dari dua pertanyaan ini XD.

 

  Premisnya cukup menjanjikan (mencari tahu kebenaran dari ingatan Alif dan sosok Ibu) yang membuat film ini seperti “Puzzle setengah jadi” tapi setiap ingin diselesaikan selalu mengalami gangguan, lalu tiba-tiba puzzlenya beres begitu saja. Kira-kira seperti inilah pengalaman menonton film ini.

 

  Meskipun perannya tidak besar (produser dan penulis), pengaruh sosok Joko Anwar masih terasa pada film ini, terutama dari bagian akhir yang “multi tafsir”, tapi overall hanya bagian pertengahan saja (act 2) yang saya anggap bagus.

 

  Karena film ini memiliki unsur misteri maka inilah yang saya lakukan pada act 1 (meskipun eksekusinya membosankan), tapi pada akhirnya 2 tebakan saya benar (identitas dan nasib si “ibu”) dan otomatis membuat film ini menjadi jelek di mata saya XD.

sumber : tenor

 

  Berikut adalah kritik utama untuk film ini :

 

- terlalu bermain dengan klise “unreliable narrator” tapi pada akhirnya memberi jawaban dengan cara yang “gitu doang” (sensasi menebak ceritanya jadi kurang terasa nih)

 

- tertipu judul, unsur “Malin Kundang” sama sekali tidak terasa (bahkan kata “Malin Kundang” hanya muncul satu kali saja)

 

- berbagai “jawaban” dari film ini tidak dipakai untuk menambal beberapa subplot, alhasil jadi “gitu doang” deh

 

- seharusnya film ini dirilis untuk platform streaming saja, biar lebih kreatif dalam memberikan berbagai adegan “dewasa” XD.

 

  Ini yang paling saya tidak suka, ketika cerita terasa buntu maka film ini langsung memberi adegan segs demi melanjutkan plot utama -_-

 

sumber : facebook

 

  Seperti biasa waktunya kritik “ngaco” XD :

 

- Bagaimana Alif bisa mendapatkan No Hp ibunya yang notabene gaptek ???

 

- "separah" apa karakter alif sebelum mengalami kecelakaan

 

- terlalu jump the shark (baca : gak ngotak) dalam memberi jawaban

 

- rating “dewasa” hanya terpakai untuk adegan segs dan ngudud

 

- Alif pada akhir film seperti versi evolusi dari si Jefri XD

 

- wah ada si “Gembel” (Faiz Vishal) dari sinetron PPT (Para Pencari Tuhan) nih, kayaknya aktor ini sering dapet peran yang *pippp deh XD

 

Characters

 

Alif (Rio Dewanto)

sumber : imdb

 

  Seniman yang terkena amnesia setelah mengalami kecelakaan, selain harus beradaptasi dengan kehidupannya saat ini (yang bagi karakter lain sosok Alif menjadi sangat berbeda), dia juga harus berhadapan dengan kehadiran sosok “ibu: yang tidak dia temui selama 18 tahun ketika Alif memilih untuk merantau ke kota. Melalui lukisan masa lalu buatannya dan berbagai petunjuk yang Alif (versi sebelum kecelakaan) tinggalkan maka sedikit demi sedikit Alif mampu mengetahui berbagai rahasia kelam yang terjadi pada hidupnya. Ketika Alif mengalami “mimisan” maka disitulah kebenaran mulai terkuak.

 

  Karena tuntutan cerita, seringkali Alif akan mengalami berbagai halusinasi yang membuat ekpresi mukanya menjadi planga-plongo kosong dan ketika ditanya oleh karakter lain Alif malah memasang pose JoJo 

sumber : reddit

 

Nadine (Faradina Mufti)

sumber : imdb

 

  Istri Alif yang entah bagaimana bisa menikah dengan sosok Alif (masa lalu) yang dianggap “kejam + jahat” (mungkin karena memiliki kont** yang besar XD). Saat ini terlihat amat sangat menikmati sosok Alif yang baru XD. Melalui karakter ini penonton bisa mengetahui proses bagaimana Alif bisa menjadi seorang seniman terkenal tapi secara off screen.

 

Aminah / Farida (Vonny Anggraini)


sumber : imdb

 

  Sosok Ibu yang akan menjadi misteri besar pada film ini, tingkah lakunya terlihat seperti ibu-ibu FB Pro  kampung pada umumnya yang membuat sosoknya terlihat polos dan tidak memiliki kesalahan. Tapi ketika cerita membutuhkannya “dia” menghilang (baca : tiba-tiba pergi tanpa kabar) XD. Bisakah Alif dan penonton membongkar identitas sebenarnya dari sosok ini ???


Fix The Movie

 

  Ini yang akan saya lakukan untuk membuat film ini menjadi lebih menarik :

 

- konflik 2 kepribadian Alif (masa lalu dan masa kini) saat dia mencoba menguak ingatan masa lalunya (karakter Alif masa lalu dibuat licik dan mampu “mengecoh” banyak pihak), tapi tenang karena ujung-ujungnya ingatan Alif akan kembali kok

 

- sifat dan motif  asli Ibu diperluas, terutama setelah Alif membuat “warisan”

 

2 pilihan ending setelah ingatan Alif pulih :

 

1. Alif terkena amnesia lagi, tapi setidaknya dia sudah “membereskan” karakter ibu dengan caranya sendiri

 

2. Alif memilih bunuh diri karena tidak kuat menerima fakta seterang ini XD

 

Conclusion


Tidak para pembaca, Film ini BUKAN Adaptasi Malin Kundang versi Modern, tetapi kisah seorang pemuda yang "menjadi" Malin Kundang dengan gaya (tapi gagal total XD).

 

My Score

 

45, amak amak dimanakah kau berada...


sumber :: wikipedia

No comments:

Post a Comment