Film ini Khusus DEWASA (17+) karena mengandung BANYAK Adegan Kekerasan
Tidak seperti Deadpool, kali ini SAYA SERIUS!!!
Masih Ngotot Juga ??? Dasar Edgy!!!
Prolog
Dunia
perfilman Indonesia mulai berani mengambil jalur anti-mainstream
dengan
mencoba
genre
baru, setelah beberapa minggu yang lalu muncul "Koki-koki cilik"
yang cocok untuk anak-anak, sekarang saatnya orang dewasa
bersenang-senang dengan "Buffalo Boys", film western
(baca
: koboi) pertama di indonesia untuk saat ini (karena setahu saya
hanya film jadul "Benyamin Koboi Ngungsi" yang pernah
memakai genre ini XD).
"Buffalo
Boys" juga digarap serius dengan menggunakan banyak talenta
orang-orang berbakat dan membutuhkan kolaborasi beberapa studio untuk
menghasilkan film western
terbaik
di Indonesia untuk saat ini, jadi tidak heran jika film "Koboi
Lokal" ini layak ditunggu.
Hasilnya
??? "Buffalo Boys" sukses menjadi film "fresh" di
mata orang Indonesia meskipun sebenarnya banyak menggunakan elemen
klise dalam film bergenre western
(baca : tidak ada hal baru dalam film ini). Tapi tetap saja film ini
mampu memberikan gambaran menarik tentang jaman kolonial Belanda yang
dibumbui dengan elemen Western,
apalagi ditambah dengan akting karakter yang di atas rata-rata
semakin membuat film ini menjadi terdepan di kelasnya.
Saya
pribadi langsung memberikan nilai "+ 10" sejak film ini
dimulai karena memberikan subtitle
untuk
semua dialog yang ada di film ini, apalagi film ini memakai dua
bahasa yaitu Indonesia dan Inggris sehingga kehadiran subtitle
ini "sangat amat sangat membantu" (setidaknya bagi saya,
soalnya ini salah satu kelemahan pada film "The Raid 2" sih
XD).
Story
2
orang pemuda (Jamar dan Suwo) beserta paman mereka (Arana) melakukan
perjalanan jauh ke pulau Jawa dengan satu tujuan yaitu membalas
dendam keluarga mereka yang dibunuh oleh Van Trach, "kompeni"
yang saat ini memerintah dengan sangat kejam di pulau Jawa.
Berhasilkah usaha mereka ???
Cerita
yang sangat simpel membuat film ini menunjukkan kelebihannya dalam
hal lain seperti betapa mengerikannya keadaan pulau Jawa pada waktu
itu, karakter yang menarik, action
yang asyik untuk dipandang XD (seperti melihat "The Raid"
yang diperlambat), dan banyak adegan "dewasa" terutama dari
segi kekerasan yang menariknya berhasil "disensor" dengan
cukup pintar oleh film ini sendiri dengan sedikit mem-blur
dan
membuat beberapa adegan menjadi off
screen.
Tapi tetap saja beberapa adegan bisa membuat anda "ngilu"
meskipun belum separah era film eksploitasi tahun 80-90an sih XD.
Overall
film ini memiliki 70% drama, 20% aksi baku hantam, dan 10% aksi adu
tembak.
Tapi
tentu saja film ini masih memiliki beberapa kekurangan selain pacing
yang cukup lambat dalam beberapa adegan dan pergantian adegan yang
tiba-tiba, berikut adalah "kritik ngaco" dari saya untuk
film ini :
- penggunaan efek darah yang terlihat berlebihan pada beberapa adegan awal
- berbagai karakter yang "kurang maksimal" dari segi peran
- Aksi Hannah "Bu Tio" Al Rashid dan Maya "Kanjeng Mami" Wulan yang tergolong sangat singkat meskipun karakter yang mereka perankan sangat unik
- (lagi-lagi) beberapa visual effect akan terasa kasar bagi anda yang memiliki penglihatan sensitif (penglihatan saya sendiri masih normal kok XD)
- klise "Infinite Ammo" pada adegan akhir yang super keren XD
- aksi "Buffalo" yang sangat kurang dan menurunkan makna dari judul film ini -_-
Characters
Jamar (Ario Bayu) dan Suwo (Yoshi
Sudarso)
2
bersaudara yang terusir dari "tanah air" karena ulah Van
Trach dan kali ini siap untuk membalas dendam. Sifat mereka berdua
terlihat bagai "Air dan minyak" dengan Jamar yang terlihat
dingin dan tertutup sedangkan Suwo yang terlihat sangat ceria dan
terbuka, ironisnya hal ini membuat Suwo lebih mendominasi film
ketimbang saudaranya.
Arana (Tio Pakusadewo)
Pria
yang membawa lari Jamar dan Suwo sekaligus membesarkan mereka di luar
negeri karena Van Trach membantai semua anggota keluarga mereka,
Arana juga yang membawa mereka mereka berdua kembali ke pulau Jawa
untuk membalas dendam.
Dialog
Arana yang penuh dendam tetapi mampu mengendalikannya terlihat
menarik selam film ini berlangsung, dan (serius) cara Arana memanggil
Jarwo dan Suwo dengan panggilan "Boys" nyaris mengingatkan
saya pada Kratos dari game "God Of War", sayang hal ini
tidak sering Arana lakukan pada film ini.
(nyaris
jadi meme)
Kiana (Pevita Pearce)
gadis
desa yang memiliki keahlian dalam memanah dan menunggangi "Buffalo",
Kiona memiliki image
"gadis kuat" yang sayangnya kurang dikembangkan.
Sri (Mikha Tambayong)
Adik
Kiona yang terlihat sangat "spesial" tetapi malah menjadi
tipikal karater DID (damsel
in distress)
selama film ini berlangsung.
Van Trach (Reinout Bussemaker)
"kompeni"
yang memimpin dengan sangat sadis, betul-betul cocok sebagai karakter
antagonis pada film ini. Saya senang saat melihat penduduk kota mampu
memahami dialognya yang memakai bahasa Inggris XD (berarti jaman
jadoel belajar bahasa asing itu mudah XD)
Conclusion
meski
pada akhirnya dijejali berbagai elemen klise dan tidak memberikan hal
ayng baru, "Buffalo Boys" tetap harus diapresiasi dengan
sepenuh hati karena berhasil menggabungkan genre Western
yang dibumbui dengan berbagai elemen lokal. Benar-benar terlihat
seperti "Koboi dengan citarasa Lokal".
My Score
85,
"Balas Dendam (mungkin) adalah hak Semua Orang"
Temukan REVIEW lainnya di SINI.
===============================================
POJOK IKLAN
Butuh Pemadam Kebakaran atau Peralatan Safety lainnya untuk rumah / tempat kerja anda ??? Hubungi Cipta Sarana Abadi (022-87308445) (cek web untuk info produk dll)
(dapatkan discount khusus dengan me-mention blog ini XD)
===============================================
Bonus
tahukah
anda jika Cowboy
sebenarnya adalah sebutan bagi mereka yang pekerjaannya adalah
mengurus sapi/binatang ternak lainnya ???
Image
Cowboy
yang identik dengan pistol, kuda, dan menjadi pemberantas kejahatan
adalah dramatisasi berbagai orang kreatif yang ada pada jaman itu
yang terpaksa harus ditelan bulat-bulat oleh masyarakat pada waktu
itu karena acara "sirkus" bertema Koboi mendominasi dan
nantinya film koboi ditayangkan pada Theater yang pada waktu itu
menjadi tempat satu-satunya yang memiliki AC (Air
Conditioner),
dan pada jaman itu katanya panasnya bukan main lho!!!
Secara
mengejutkan, sosok pahlawan pada era "Wild
Wild West"
adalah pemerintah (meskipun harus "mengorbankan" beberapa penduduk lokal, prostitusi, dan AC !!!!
No comments:
Post a Comment