Just A review From me: [MOVIE] Kitab Sijjin dan Illiyyin Review

Thursday, July 17, 2025

[MOVIE] Kitab Sijjin dan Illiyyin Review

Before Prolog

Meta horor lokal jaman now : Setannya kebal doa*

*syarat dan ketentuan berlaku


sumber : imdb

Prolog

 

    Me : Bulan baru film horor lokal baru

 

    Also me : tetap menonton film horor lokal walau ada beberapa pilihan lain (maklum kondisi finansial tidak seperti dulu -_- )

 

  Jadi apa yang membuat saya tertarik dengan film “Kitab Sijjin dan Illyyin” ??? selain dari faktor “agama” saya cukup tertarik dengan tema “dendam” yang dibawa oleh film ini, ditambah dengan senjata “santet” yang kental dengan unsur gore membuat film ini layak untuk dipertimbangkan.

 

  Horor lokal sendiri saat ini sudah memiliki kualitas di atas rata-rata meskipun harus tetap terjebak dengan berbagai formula / klise yang bagi saya kurang cocok untuk generasi saat ini, tapi beda cerita untuk para generasi lama yang (mungkin) pernah merasakan beberapa klise ini dalam kehidupan mereka entah bagaimana caranya XD.

 

  Jadi apakah anda sudah siap melihat perjalanan “Si paling menderita” dalam membalas dendam ???

 

Melihat Dari Sisi Lain

 

  Dalam Islam, istilah Sijjin (untuk perbuatan jahat) dan Illiyyin (untuk perbuatan baik) adalah sebutan untuk 2 kitab yang digunakan untuk mencatat perbuatan manusia (baik dan buruk) dan terkadang bisa juga dianggap sebagai Kitab untuk mencatat nama-nama orang yang berbuat jahat / baik.. Ya begitu saja sih penjelasan singkatnya. Nama Sijjin sendiri menjadi terkenal karena menjadi judul salah satu franchise horor dari negara Turki

 

  Dan jangan harap anda akan menemukan “kitab” dalam film ini -_-  

 

Overview

 

  Yuli kecil harus melihat Ibunya meninggal dengan cara “santet” + bonus ayahnya juga ikut meninggal, setelah semua ini terjadi Yuli dengan “terpaksa” harus hidup dengan keluarga Ambar yang ternyata adalah istri “sah” dari Ayah Yuli (Baca : Yuli anak H A R A M).

 

  20 tahun (tahun 2000an) kemudian Yuli hidup bagaikan budak babu di keluarga Ambar. Setelah kematian Ambar yang tiba-tiba, Yuli berniat membunuh semua anggota keluarga Ambar (Laras, Rudi, Tika, dan Dean) dengan menggunakan santet demi membalaskan dendam yang dia simpan selama ini.

 

  Berhasilkah Yuli dalam membalaskan dendamnya ??? apakah Yuli sudah siap untuk membayar “santet” yang dia gunakan ??? akankah Laras sekeluarga selamat dari santet ini ???

 

  Sayang sekali trailer film ini sudah berhasil membocorkan 80% isi film ini. Pada dasarnya film ini adalah film horor Supranatural “Sat Set Beres” yang berarti cukup dinikmati saja tanpa perlu dipikirkan jauh-jauh XD.

 

  Untungnya film ini unggul dari segi horor dan gore, pokoknya sudah standar SNI deh XD. Film ini (kembali) membuka mata saya untuk berbagai formula film horor jaman now, khususnya yang berhubungan dengan “santet”.

 

  Untuk ritual “santet” pada film ini ditampilkan cukup banyak dan lengkap dengan banyak unsur gore. Kira-kira begini proses ritualnya :

 

- membutuhkan mayat segar, mayat keluarga sendiri malah lebih ampuh (baca : Ambar XD )

 

- menyembelih domba hitam untuk diambil kulit dan tulangnya

 

- merapalkan mantra dalam bahasa Sunda dengan tujuan Entitas “Ratu Santet Gunung Tinggi”

 

- membuat kertas dengan identias korban dan dibungkus oleh kulit domba hitam

 

- kulit tersebut dimasukkan kepada tubuh mayat, awalnya langsung dari mulut tapi nantinya akan lebih mengerikan karena mayat harus disayat untuk membuat “lubang” yang nanti dijahit menggunakan tulang domba hitam

 

- sit back and enjoy the “santet” XD

 

Untuk kritik utama film ini dari saya :

 

- tidak sesuai dengan judul, Sijjin dan Illiyyin hanya disebut pada satu dakwah saja tanpa adanya pengembangan alias cuma gitu doang

 

- kurang beberapa detil tentang beberapa karakter yang membuat penonton secara “terpaksa” harus bersimpati pada karakter Yuli meski penderitaan yang dia alami selama ini hanya ditampilkan sedikit -_- (cukup lihat trailer saja). alhasil plotnya terlihat biasa-biasa saja

 

  Sepertinya ini adalah formula film horor jaman now untuk genre “santet” (versi saya)

 

- settting waktu jaman jadul (maksimal tahun 2000an)

- setting tempat cukup di kampung kecil dengan suasana pedesaan

- fokus di konflik keluarga

- proses santet diperlihatkan

- wajib ada unsur gore

- Entitas yang disembah muncul sebagai eksekutor (opsional)

- ending yang tergolong bitter

  

  Oh ya hampir lupa, sayang sekali sosok “Ratu Santet Gunung Tinggi” tidak diperlihatkan (tidak seperti beberapa film santet lain yang memakai wujud baphomet). Untuk menambah kengerian film ini + mumpung saya sedang main Diablo 4  inilah wujud fisik entitas ini versi saya XD.

 

sumber : PCgamer

(hadirin jamaah Sanctuary yang terkutuk)

 

Seperti biasa waktunya kritik “ngaco” XD :

 

- penjelasan santet kurang memuaskan

 

- padahal negara ini memiliki Jelangkung tapi mengapa Dean malah memilih membuat Ouija Board abal-abal (mana jiwa nasionalisme-mu nak ??? -_- )

 

- film ini melawan sekaligus mengembalikan klise film horor lokal jadul (era 80an)

 

- karena muatan “religi” yang ada maka sudah jelas film ini tidak cocok untuk anda yang Theophobia

 

 

Characters

 

Yuli (Yunita Siregar)

sumber : instagram

 

  Wanita yang hidupnya selama ini dianggap sebagai “anak haram” oleh keluarga Ambar yang pada akhirnya memilih untuk membalaskan dendam melalui jalur santet. Bisa dibilang Yuli adalah karakter utama sekaligus karakter paling menarik di film ini.

 

  Transformasi Yuli juga sangat terasa pada film ini, terutama penampilannya yang semakin terbuka (untuk ukuran tahun 2000an XD) dan sifatnya yang semakin manipulatif, tapi yang terpenting adalah SENYUM jahat yang siap membuat penonton senang XD.

 

Keluarga Ambar

 

 

Ambar (Djenar Maesa Ayu)

 

  Sosok ibu tiri yang nanti mati dan kelak malah dijadikan “media” oleh Yuli untuk membunuh anggota keluarga lainnya. Ambar sendiri digambarkan amat sangat membenci Yuli tanpa adanya penjelasan yang jelas (ada sih, tapi saya yakin penonton sudah bisa menebaknya dengan mudah XD).

 

Laras (Dinda Kanyadewi)

 

  Anak Ambar yang (lagi-lagi) membenci Yuli karena statusnya sebagai “anak haram”. Laras sendiri memiliki sifat dominan yang memmbuatnya menjadi sosok kepala keluarga setelah kematian Ambar. Karena detil karakter ini sangat minim jadi marilah penonton membenci penotnon ini dengan sepenuh hati XD.

 

Rudianto (Tarra Budiman)

 

  Suami Laras yang digambarkan “bego” dan penakut (Baca : anggota ISTI (Ikatan Suami Takut Istri) ). Sayang sekali aktingnya tergolong mengecewakan karena minim dialog dan screentime -_-.

 

Tika (Kawai Labiba)

 

  Anak pertama pasangan Laras-Rudi yang di film ini akan menjadi media penonton untuk elemen dakwah / religi, khususnya ketika dia sedang mendengar dakwah dari seorang Ustadz dan ketika ibadahnya diganggu oleh berbagai gangguan.

 

 

Dean (Sultan Hamonangan)

 

  Anak bungsu yang sepertinya tertarik dengan dunia occult dengan membuat Ouija Board dari papan tulis. Dean akan menjadi korban pertama santet dan menandakan jika film horor lokal saat ini semakin berani dalam membunuh karakter yang tergolong di bawah umur.

 

 

Mulyono (Banon Gautama)

*awas jangan reflek nyanyi “Bapa Mulyono Raja *pippp” XD


sumber : youtube

 

  Pekerja di Toko kelontong (dengan style minimarket) milik Ambar / Laras yang akan memperkenalkan Yuli dengan karakter dukun yang kelak akan mengajarkan santet pada Yuli. Mulyono sendiri melakukan semua ini karena prihatin pada nasib Yuli (padahal dikasih bumbu “bucin” menarik nih -_-) meski dia sendiri sadar jika caranya salah.

 

Ikhsan (Muhammad Nur Qomaruddin)


sumber : imdb

 

  Sosok dukun yang sepertinya sudah mengenal Yuli (tentu saja tanpa penjelasan -_- ) dan nanti akan mengajarkan santet yang akan Yuli gunakan pada film ini.

 

  Untuk ukuran karakter Dukun yang umumnya memiliki paham animisme , karakter ini memiliki dialog yang tergolong “netral” tapi menarik. Sayang perannya di film ini tidak banyak. 

 

 

Conclusion

 

  Pada akhirnya menjadi film horor lokal “Sat Set Beres” dengan eksekusi di atas rata-rata. Film ini kembali menguatkan beberapa formula yang kelak akan digunakan oleh film horor lokal lainnya.

 

  Jika anda mau bersabar, umumnya film-film seperti ini akan masuk platform streaming dalam 2-3 bulan mendatang.

 

  Untuk anda yang tidak sabaran saya cuma bisa bilang “Just Enjoy The Movie”.

 

My Score

65, Keluarga adalah Kutukan Kekuatan


sumber : youtube


 

 

No comments:

Post a Comment