Before Prolog
Ketika sebuah “roti isi” menonton sebuah “sandwich” XD
Dewasa ini manusia mulai diperkenalkan (kembali) dengan sebuah istilah / fenomena dimana sebuah generasi secara “terpaksa” diminta membiayai kehidupan generasi-generasi sebelumnya, lucunya sebutan untuk fenomena / istilah ini adalah sebuah makanan di negeri barat yaitu “sandwich generation” (SG) yang mungkin malah membuat orang yang mendengarnya menjadi lapar (lapar finansial maksudnya XD).
Karena saat ini manusia hidup di era “information overload” maka sudah tentu istilah SG sudah tidak asing untuk beberapa orang dan mulai mengalami proses “komersialisasi”, salah satunya adalah melalui film ini XD.
Melalui film ini diharapkan para SG bisa menemukan sebuah “media” untuk “berkeluh kesah” tentang hidup mereka karena jika hanya sekedar postingan dan meme saja pasti tidak cukup (apalagi jika dibuat oleh para influ-encer yang (biasanya) memiliki makna untuk menghina wong cilik -_- ).
Jika Dibandingkan
sumber : wikipedia |
Karena sama-sama mengambil tema yang relatable dengan kehidupan saat ini tetapi pada akhirnya memiliki gimmick tersendiri yang membuatnya berbeda dari kehidupan nyata (tergantung cara penonton menginterpretasinya juga sih XD).
habis nulis ini rewatch ah XD
Melihat Dari Sisi Lain
sumber : OJK |
Ternyata istilah SG sudah dikenal sejak tahun 80an lho (menurut wikipedia) meskipun maknanya “sedikit” berbeda yaitu sebuah generasi yang harus membiayai hidup generasi atas (orang tua) dan generasi bawah (keturunannya). kalau di jaman now sih SG “hanya” membiayai generasi atas dan dirinya sendiri alias BPJS (budget pas-pasan jiwa sosialita XD). Tentu saja akan ada opini pro dan kontra dari berbagai pihak (salah satunya agama) tentang fenomena ini
Film “Home Sweet Loan” sendiri ternyata merupakan adaptasi dari novel berjudul sama di tahun 2022 karangan Almira Bastari. Sayang sekali saat ini saya sudah tidak tertarik dengan novel, mungkin karena masa kecil saya dipenuhi novel percintaan (yang dulu saya anggap tidak logis) dan kisah zero to hero (yang ternyata mereka tidak memulai dari nol -_- ).
sumber : goodreads |
Terakhir adalah salah satu promosi unik dari pihak studio (Visinema) yang membuat film ini menjadi film horor yang bagi saya terlihat unik sekali XD.
(sudah siap melihat horor yang “nyata” XD)
Overview
Menceritakan usaha Kaluna, seorang karyawan bagian umum dalam mencari rumah idamannya yang tentu saja mengalami amat sangat banyak cobaan. Tapi cobaan terbesar bagi Kaluna adalah statusnya sebagai SG yang disebabkan oleh keluarganya sendiri!!!. Bisakah Kaluna membeli rumah idamannya ??? Berterimakasihlah kepada trailer karena jawabannya adalah *pippp XD.
Dengan tema yang diberikan, film ini mampu memberikan gambaran betapa “menderitanya” seorang SG yang harus mengorbankan banyak hal demi orang lain. Tapi tenang saja karena film ini memiliki berbagai elemen lain (komedi,drama, dan romance) yang bisa menghibur penonton selagi melihat perjuangan Kaluna dalam mencari rumah idamannya. Oh ya karena ini film jadi Kaluna memiliki “sesuatu” yang sepertinya tidak dimiliki SG-SG yang lain -_-.
Berikut beberapa kritik utama untuk film ini :
- Obsesi Kaluna dalam membeli rumah yang padahal ada banyak “alternatif” (namanya juga tema film )
- adegan “hunting rumah idaman” sebenarnya bisa dibuat menjadi edukatif guna mengajari penonton tentang hal ini (apalagi melihat sponsor utama film ini -_-) tapi pada akhirnya hanya menjadi adegan humor saja (harga rumah murah karena dekat kuburan / bekas pembunuhan tidak akan terasa lucu untuk mereka yang menjadi korban lho!!!)
- pada akhirnya film ini tidak berani mengungkapkan masalah utama mengapa harga properti mahal yaitu *pippp (sori yee, saya tidak mau rumah saya didatangi tukang pizza XD).
Seperti biasa waktunya “kritik ngaco” XD :
- kurang ekspresif dalam adegan “marah” padahal ada buanyak sekali kesempatan untuk “meledak”, penyebabnya adalah kebanyakan karakter di film ini memiliki sifat “gak enakan” -_- (di dunia nyata saya sudah melihat banyak sekali orang marah-marah karena alasan sepele)
- Keluarga Kaluna kurang digali alias hanya sekedar menjadi “beban” saja
- teman-teman Kalina kurang digali padahal peran mereka cukup penting dalam mendukung usaha Kaluna
- kenapa kakak Kaluna yang beban memliki konsol “PS5” (anggota “pengabdi EA” pula -_-) ??? apakah si “minoritas pembenci Sony” memiliki peran dalam film ini
Setelah melihat postingan ini, sepertinya kecurigaan saya…
sumber : instagram |
Characters
Kaluna (Yunita Siregar)
sumber : pikiran rakyat |
Wanita yang bekerja sebagai staf umum (terkadang menjadi model khusus bibir) di sebuah perusahaan besar (entah bergerak di bidang apa XD) yang memiliki obsesi “tidak sehat” untuk memiliki rumah meskipun tergolong anggota SG. Sepanjang film penonton akan disuguhi berbagai aksi “gaya hidup” Kaluna demi mencapai impiannya, tapi yang paling keren adalah sebuah spreadsheet yang berisi berbagai informasi tentang kondisi finansial beserta sebuah simulasi + formula untuk mendapatkan rumah impian. Berikut adalah info yang saya dapatkan dari spreadsheet ini :
- Kaluna ingin memiliki rumah dengan range harga 1.5 - 2M (harga yang tergolong “normal” jika melihat kondisi saat ini) dengan kondisinya saat ini sudah mencapai sekitar 22% (jadi silahkan hitung sendiri berapa tabungan Kaluna saat ini XD)
- gaji Kaluna belum mencapai 2 digit sedangkan cicilan per bulan hasil simulasi KPR menghasilkan angka 2 digit jadi sudah jelas dong siapa “penjahat” sebenarnya dalam film ini XD
Menjelang pertengahan film sebuah “keajaiban” muncul dalam bentuk kantor Kaluna memiliki program KPR (yang tentu saja memiliki persayaratan yang cukup rumit), tapi tenang saja karena nanti akan ada masalah yang disebabkan oleh keluarga Kaluna (sudah dibocorkan oleh trailer) -_-.
Hubungan Kaluna dengan keluarganya bisa disimpulkan dengan meme ini jadi tidak perlu saya tulis panjang-panjang XD.
sumber : bleacher report |
Kelurga Kaluna
sumber : youtube |
Keluarga Kaluna yang menjadi alasan utama mengapa dia menjadi seorang SG, rumah Kaluna terpaksa dihuni 2 kakak karena mereka memiliki masalah dalam memiliki rumah (salah satunya adalah karena ditipu developer). Orang tua Kaluna juga hanya sekedar karakter “pasrah” karena tidak mampu membantu masalah yang dialami anak-anak mereka, alhasil Kaluna terpaksa menjadi SG demi mempertahankan keluarganya.
2 kakak Kaluna memiliki berbagai cara untuk membuat penonton membenci mereka, paling jelas adalah si Kanendra (Ariyo Wahab) yang aksinya dijamin mampu membuatnya dibenci penonton (aktornya juga memang spesialis karakter “nyebelin” sih XD). Kakak, pasangan, beserta anak mereka juga siap membuat penonton merasa relatable dengan kehidupan Kaluna.
Teman-teman Kaluna
sumber : imdb |
Teman-teman kantor Kaluna yang sangat supportif dalam membantu mewujudkan impian Kaluna meskipun mereka memiliki berbagai masalahnya tersendiri yang kurang digali dalam film ini. Ada Tanish (Risty Tagor) yang menjalani long distance marriage yang membuat Kaluna dkk terkadang harus menjadi babysitter untuk anaknya, lalu ada Kamala (ayushita) yang memiliki impian untuk menikahi pria “tajir mampus” dengan alasan yang tidak perlu saya tulis XD, terakhir ada Danan si pria single tapi gajinya selalu habis karena gaya hidupnya, tapi setidaknya dia memiliki sebuah properti (apartemen) yang awalnya dia tawarkan ke Kaluna tapi ditolak karena tempatnya dianggap sebagai “sarang Zina” -_-.
Oh ya, mereka semua tinggal di apartemen dan seringkali menawarkan Kaluna untuk menyewa membeli apartemen yang tentu saja ditolak Kaluna karena tidak sesuai dengan impiannya.
Conclusion
Sebuah film yang (sedikit) memberikan gambaran tentang kehidupan seorang SG yang pada dasarnya adalah seorang manusia yang berhak untuk memiliki “mimpi” tapi harus ditabrak realita yang begitu keras.
Karena film ini mampu menyentuh banyak pihak maka penilaian film ini saya bagi 4 yah XD.
My Score
90++, untuk mereka yang saat ini sedang menjadi Kaluna
sumber : twitter |
70, untuk mereka yang saat ini menjadi Kaluna tapi memilih untuk denial
sumber : tenor |
60, untuk golongan yang malas saya tulis -_-
sumber : knowyourmeme |
50, untuk pemerintah (jika mereka menyadari esensi + potensi dari film ini)
sumber twitter |
Temukan review lainnya di SINI
No comments:
Post a Comment