Just A review From me: [MEMORIES] Harry Potter

Wednesday, November 16, 2016

[MEMORIES] Harry Potter






Prolog

  Sambil menunggu film Fantastic Beast And Where To Find Them yang akan dirilis minggu ini, izinkan saya me-refresh ingatan kalian tentang sebuah dunia penyihir yang menjadi sebuah trend pada tahun 90-an sampai 2000-an.

  Inilah kisah tentang Harry Potter, The Boy Who Lived





Harry Potter Overview

  Harry Potter adalah sebuah novel yang menceritakan tentang 7 tahun kehidupan seorang anak yang bernama Harry Potter, seorang anak yang tinggal bersama Pamannya yang jahat, ternyata Harry memiliki bakat sihir dan membuatnya bersekolah di Hogwart School Of Witchcrarft and Wizardy. Ternyata dalam dunia sihir, Harry adalah sosok legendaris karena berhasil selamat dari serangan seorang Dark Lord yang disebut You-Know-Who (seluruh penyihir takut untuk menyebutkan nama aslinya) meskipun harus kehilangan kedua orang tuanya.

  Dan dimulailah kisah hidup Harry selama 7 tahun menimba ilmu di Hogwart (aslinya 6 tahun, karena pada novel terakhir Harry keluar dari Hogwart), bertemu teman dan pengalaman baru, dan akhirnya harus melawan lagi You-Know-Who yang memiliki nama asli Tom Marvolo Riddle a.k.a Voldermort.

  Karena novel Harry Potter sangat terkenal, maka dibuatlah versi filmnya yang nantinya melambungkan nama aktor cilik seperti Daniel Radcliffe dan Emma Watson.

  Dan.....

  Novel ini juga menyelamatkan hidup pengarangnya yaitu J.K Rowling yang waktu itu hidupnya sedang susah.

  Pokoknya Harry Potter adalah sebuah fenomena dunia.

  Jadi bagaimana saya mengenal penyihir satu ini ???????



How I Know Harry Potter

  Novel pertama Harry Potter terbit pada tahun 1996, tentu bukan waktu yang tepat bagi anak kecil seperti saya waktu itu untuk membaca novel (bahkan Novel pertama yang saya baca adalah Goosebump). Saya pertama kali mengetahui tentang novel ini saat membaca sebuah artikel yang ada di sebuah majalah anak-anak pada waktu itu (sebut saja B*bo) tentang buku ke dua yaitu Chamber Of Secret. Yang cukup membuat saya ingat adalah adanya sebuah gambar Harry melawan Basilisk yang ternyata adalah salah satu promosi untuk novel ini (padahal waktu itu fanbase Harry Potter sendiri sudah cukup besar).

  Dan.....

  Basiliknya memakai Barongsai. Dan saya pun berpikir "Kok enggak keren yah"

  Pertama kali saya mengenal Harry Potter adalah melalui sebuah game PS 1 di tahun 2001. harus dibilang game ini memiliki voice acting dan gameplay menarik (pada tahun itu)


(Now I Know you)

  mulai dari itulah saya mulai mencoba untuk menonton versi filmnya yang rilis pada tahun itu juga, dan akhirnya saya mengenal penyihir cilik yang satu ini.

  Dan saya juga mulai membaca Novelnya (meskipun hasil pinjaman, THX perpustakaan SMA dan teman-teman SMP yang mau meminjamkan Novel keren ini), dan ternyata lebih mudah membayangkan aksi tokoh-tokohnya karena saya sudah menonton versi film. Jadi intinya saya lebih enjoy membaca Novel jika sudah melihat adaptasi filmnya (logika yang cukup aneh untuk ukuran orang sekarang loh!!!).

  Seri Novel Harry Potter yang paling memorable bagi saya adalah buku ke lima yaitu Order Of Phoenix, tapi bukan karena isinya melainkan karena jumlah halamannya yang mencapai lebih dari 1000 halaman XD.

  Dan saya juga melewatkan seri terakhir dari Novel ini (Deathly Hallow), alasannya adalah selain belum dirilis dan tidak ada orang yang bisa dipinjam (harga juga cukup mahal pada waktu itu), seorang teman memberi saya sebuah print 5-6 halaman yang memuat seluruh spoiler pada waktu itu.

  Tapi untungnya versi film cukup memberi saya gambaran tentang akhir seri ini walaupun filmnya dibagi menjadi 2 bagian dan banyak bagian dari buku yang dilewat.

I am Not A "Hardcore" Fan


  Meskipun sudah membaca Novel dan menonton filmnya, saya tetap tidak merasa sebagai fans berat Harry Potter, bagi saya seorang fans sejati selain menonton/membaca juga setidaknya memiliki merchandise dari seri ini. Dan saya tidak punya satupun (game juga versi bajakan, apa yang bisa dibanggakan ???)

  saya sempat teringat promosi sebuah majalah (nama disensor saja) yang setiap edisi spesial Harry Potter selalu memberi bonus yang cukup wah bagi penggemar Harry Potter di Indonesia sepeti poster, syal, bahkan replika tongkat sihir para tokoh di seri ini.

  Tapi entahlah, apa artinya berpenampilan seperti Wizard tapi tidak bisa mengeluarkan sihir ??????


somehow that's funny and silly at the same time....

or maybe just because I don't appreciate the concept of "Role Playing"

Who know..........


And The Magic Continue

  Meskipun cerita Harry Potter sudah berakhir pada tahun 2007, tapi J.K Rowling tetap meng-update seri ini dengan mengguanakan situs www.pottermore.com, meskipun kebanyakan adalah kisah sampingan dari karakter-karakter yang ada. Tapi tahun ini (selain film Fantastic Beast), ada 2 hal menarik yang dikeluarkan oleh J.K Rowling yaitu :

  1. Pertunjukan Teater Harry Potter and the Cursed Child
  2. munculnya 4 sekolah sihir lain selain Hogwart
  Untuk yang no 1 tidak akan saya bahas, dan untuk no 2 cukup mengejutkan karena terakhir kali sekolah lain dikenalkan adalah di buku ke-4, saat ada turnamen Triwizard . Total ada 11 sekolah sihir dan sampai sekarang baru diperkenalkan 8 sekolah saja. Dan karena berada di tempat (benua/negara) yang berbeda maka dipastikan adanya perbedaan budaya dan cara mengajar sihir (bahkan di satu sekolah muridnya diajarkan untuk melakukan sihir tanpa Tongkat Sihir !!).



  Padahal dulu saya berpikir bahwa Hogwart adalah satu-satunya sekolah sihir yang ada (sebelum membaca buku ke-4). Jadi saya merasa kalau Hogwart adalah sekolah "Negeri" sedangkan yang lain adalah "Swasta".

  Seharusnya Indonesia juga bisa membuat sekolah sihirnya sendiri dengan memakai konsep dukun XD.

  I'll be waiting until that happen Rowling

  Tapi tetap saja, Hogwart menjadi sekolah utama untuk seri ini XD.

  Jadi, jika J.K Rowling ataupun penulis lain ingin mengembangkan seri ini, maka potensinya besar sekali.


My Personal Harry Potter Theory Collection

  Berikut adalah kumpulan Fan Theory Harry Potter, beberapa berasal dari forum luar dan sebagian adalah hasil pemikiran saya sendiri.


Jawaban simpel untuk semua teori di bawah ini adalah :

"Karena ini adalah cerita untuk anak-anak XD"



The  Origin Of Magic

  Untuk sebuah kisah dengan tema dunia sihir, entah kenapa tidak ada penjelasan jelas tentang asal usul sihir itu sendiri, tentu mereka belajar tentang bagaimana menggunakan sihir, tapi tetap saja bagaimana bisa para penyihir bisa menggunakan sihir itu sendiri.

  Apakah Penyihir adalah manusia dengan kepekaan tinggi sehingga bisa merasakan dan memanipulasi energi tak kasat mata (seperti mana/chi/istilah magis lainnya).

  Ataukah ini semua adalah bakat yang tidak mungkin bisa dimiliki setiap orang ?????

  Ataukah semua ini adalah faktor genetik ??????

  Dalam Dunia Harry Potter, ada istilah Squibs (manusia yang tidak bisa menggunakan sihir walau terlahir dari keluarga penyihir) dan Mud-Blood (penyihir yang berasal dari keluarga non-penyihir). Jadi sepertinya saya rasa faktor genetik adalah jawabannya.

  Dan sepertinya saya benar (silahkan buka link di bawah)

http://harrypotter.wikia.com/wiki/Magic_genes


The Boy Who Lived Theory


  Ini teori yang cukup populer, karena Harry Potter memakai tema sihir maka sudah pasti akan ada unsur 'ramalan', dan dalam ramalan ini disebutkan bahwa Harry Potter akan menghentikan kekuasaan Voldermort dengan cara mengalahkan/membunuh dia. Dan Voldermort hanya bisa dibunuh oleh Harry, dan begitu juga sebaliknya.

  Hanya saja, tidak disebutkan kelanjutan dari ramalan ini. Memang Harry akhirnya membunuh Voldermort, tapi setelah itu........

  Jika tetap berpaku pada ramalan, maka Harry sudah dianggap Immortal (tidak bisa mati) karena yang bisa membunuh dia (Voldermort) sudah mati. Dan Harry kelak terpaksa harus menghabiskan hidup seorang diri karena orang-orang di sekitar dia sudah mati karena faktor usia.

  Dan Harry pun menjadi sebatang kara lagi, cocok dengan gelarnya yaitu "The Boy Who Lived"

House Elf


  House Elf adalah makhluk yang bisa dianggap sebagai ART (Asisten Rumah Tangga), tapi pada prakteknya mereka lebih dianggap sebagai budak.

  Tapi anehnya, kemampuan sihir mereka cukup tinggi (lihat saja aksi Dobby)

  jadi mengapa mereka harus menjadi 'budak' bagi para penyihir ????

  apakah jaman dulu para House Elf ini pernah berkuasa dan akhirnya dikudeta oleh penyihir sehingga nasib sekarang adalah menjadi budak bagi para penyihir ?

  dan btw, Hogwart juga memiliki House Elf loh (bertugas memasak dan menjaga kebersihan sekolah), hanya saja versi film tidak pernah menyinggung tentang hal ini.


Hogwart House


 Hogwart memiliki 4 asrama berdasarkan nama pendiri Hogwart (Gryffindor,Hufflepuff,Ravenclaw, dan Slytherin), masing-masing memiliki visi dan misi tersendiri.

  Sekilas, dibutuhkan sebuah hal yang istimewa untuk bisa masuk ke dalam sebuah asrama (contoh Gryffindor harus pemberani, Ravenclaw harus pintar,dsb) yang hasil akhirnya akan ditentukan oleh Sorting Hat. Meskipun ternyata Sorting Hat bisa 'dibohongi' hanya dengan memiliki niat/pikiran "Saya ingin masuk ke House A/B/C ".



  Kadang lucu juga melihat bagaimana sebuah Topi akan menentukan bagaimana pergaulan anda selama 7 tahun ke depan XD.

  Tapi what if...

  Ada 1000 siswa baru dan mereka semua ingin masuk Gryffindor (anggap karena pengaruh Harry Potter). Bagaimana nasib House lainnya ???? apakah harus walk-out karena gagal mendapat penghuni XD ?

War With Muggle



(contoh para muggle)

  Dunia sihir sangat tertutup untuk para Muggle (non-penyihir), meskipun secara kualitas penyihir lebih superior ketimbang Muggle, tapi tetap saja mengapa mereka harus menyembunyikan diri dari manusia ??

  mungkinkah di masa lalu para Muggle berperang dengan para penyihir dan menang ?

  Terdengar mustahil kan, mengingat Muggle itu terlihat 'cupu' di mata para penyihir

  tapi pada sebuah kisah fiksi, sebuah bangsa/pihak yang tidak beken bisa saja mengalahkan pihak lain yang lebih terkenal loh (butuh bukti : lihat saja anime/manga jepang dengan tema olahraga).

  Trailer Fantastic Beast ternyata mencoba menjawab hal ini dengan munculnya sekte anti penyihir.


Lily Potter Is Bi*ch


  Harry Potter membuat kita merasa bahwa Lily dan James Potter adalah tipe orang tua teladan dan patut ditiru.

  Masalahnya semua berubah saat masa lalu Severus Snape diungkap dimana Snape jatuh cinta pada Lily dan mereka menjadi TEMAN akrab tapi akhirnya Lily lebih memilih James yang tergolong siswa populer.

  Dan James Potter yang Harry anggap sosok 'teladan' ternyata tidak lebih dari seorang siswa 'bandel' yang hobi mem-bully Snape.

  Saya kasihan kepada Snape, sudah cinta bertepuk sebelah tangan, harus melindungi anaknya pula.

  Apakah ini berarti Lily adalah cewek 'gampangan' ?? mengingat dia sendiri adalah Mud-Blood


Defence Againts The Dark Arts Teachers


  Sebuah ciri khas dari Harry Potter adalah guru dari mata pelajaran Defence Againts The Dark Arts selalu diganti, dan kebanyakan dari mereka memang tidak kompeten sebagai guru. Dan mereka adalah :

  • Prof. Quirrel : Ternyata dikuasai Lord Voldermort
  • Gilderoy Lockart : ternyata hanya modal ganteng + bisa hipnotis doang
  • Remus Lupin : Guru ideal, sayang dia seorang Werewolf
  • Alastor Moody : Seorang Auror, tabiatnya keras, ternyata identitas dia dicuri oleh seorang anak buah Vodlermort (Barty Crouch Jr)
  • Dolores Umbridge : Orang dalam (DPR) pemerintahan sihir, tau sendiri kan
    bagaimana aksinya di buku ke-5 ??
  • Snape  : akhirnya muncul sosok guru ideal
  Apakah ini tanda-tanda kalau HRD Hogwart tidak kompeten dalam memilih guru baru ?????


J.K Rowling is Rita Skeeter


*Ini adalah Joke Theory

  Ternyata masih ada jurnalisme dalam dunia sihir, dan Rita Skeeter adalah wartawan untuk Daily Prophet, sebuah koran di dunia sihir. Rita sendiri lebih terlihat sebagai seorang Paparazzi dan menggunakan segala cara untuk memperoleh berita 'picisan' alias Gosip XD.

Mungkinkah J.K Rowling adalah seseorang yang berasal dari dunia sihir (yang asli) dan menulis kisah ini sebagai peringatan untuk kita para Muggle ???????????



Time Turner


Saved The Best For The Last !!!!

  pertama kali muncul di buku ke-3, inilah benda yang fungsinya sangat hebat yaitu bisa memutar waktu alias kembali ke masa lalu (Time Travel). Dan Hermione menggunakan ini agar dia bisa mengambil semua kelas di tahun ke-3 (sungguh sebuah tindakan yang snagat mulia).

  Masalahnya, Time travel adalah sebuah mekanisme yang sangat 'menakutkan' karena bisa membatalkan banyak kejadian , termasuk kematian beberapa tokoh.

  Coba bayangkan, dengan alat ini Harry bisa kembali ke masa lalu dan mencegah Voldermort membunuh orang tuanya, atau kembali saat Voldermort lahir lalu membunuhnya.

  Benar-bernar ide yang fantastis bukan ?????

  Time Tuner sendiri ada 2 jenis, Typical dan True, dimana perbedaannya adalah batas waktu yang bisa diputar. Tapi tetap saja ini tergolong time travel.

  yah tentu saja selalu ada yang mengatakan bahwa mengubah sejarah adalah hal yang buruk (sudah banyak sih contohnya dalam bentuk kisah fiksi), dan Rowling pun paham dan tidak menyinggung lagi tentang Time turner di buku-buku selanjutnya.

  Tapi tidak sampai tahun ini.

  Harry Potter and the Cursed Child, sebuah pertunjukan teater yang menceritakan kehidupan para tokoh setelah mereka dewasa dan berkeluarga ternyata menggunakan Time Turner sebagai tema utamanya !.

  Jadi gampangnya, Albus Severus Potter (anak harry) dan Scorpius Malfoy (anak dari Draco) menemukan Time Turner dan berniat mengubah sejarah dengan cara mencegah kematian Cedric Diggory, dan hasilnya adalah mereka malah membuat sebuah dunia alternatif/paralel.

  So yeah, they fu**ed the timeline

  Oh wait, kenapa saya jadi teringat dia lagi.





(penasaran siapa dia, klik di SINI )



Why must Fantastic Beast ?????


( Review Coming SOON di Blog ini)

  Fantastic Beast And Where To Find Them memakai setting sebelum kisah Harry Potter dimulai. Dan di sini tokoh utamanya adalah Newt Scamander.



  Terus kenapa harus Newt, padahal ada banyak kisah masa lalu tokoh yang bisa diceritakan (seperti Dumbledore atau para pendiri Hogwart misalnya).





 Tapi trailernya terlihat meyakinkan sih, semoga saja film ini bagus.

No comments:

Post a Comment