Before
prolog
Pixar
Animation Studio adalah salah satu legenda dalam film animasi, sudah
tidak terhitung berapa banyak karya masterpiece yang mereka buat, ada
yang disukai dan ada yang dibenci. Untuk saya pribadi film Pixar
favorit saya adalah Toy Story dan The Incredibles. Setelah 2 tahun
absen setelah film terakhir mereka yaitu Monster university ,
sekarang sudah saatnya Pixar turun gunung dari tempat
persembunyiannya dan kembali membuat sebuah film animasi yang
berkelas, dan Inside Out ini memang sangat memuaskan.
Sangat
disayangkan film ini rilis cukup terlambat di indonesia, secara
Internasional film ini dirilis tanggal 19 Juni sedangkan di indonesia
tanggal 19 Agustus, secara tidak langsung saya jadi teringat film
Spongebob yang juga mengalami hal yang serupa (bisa dibaca di sini).
Tapi ini bukan berarti film ini jelek loh, hanya saja 2 bulan itu
adalah waktu yang bisa dimanfaatkan oleh para 'bajak laut' di luar
sana untuk berkreasi.
Prolog
Sebagai
manusia yang disebut makhluk Tuhan yang paling sempurna, adalah hal
logis jika kita pernah mengalami konflik batin atau pernah mendengar
suara gaib dari pikiran kita. Pastinya kita pernah mengalami
saat-saat dimana kita harus memilih 2 pilihan yang dimana kita tidak
membutuhkan pendapat orang lain. Contoh :
'
pilih dia atau aku ?? '
'
makan ini atau itu ? '
'
bunuh dia atau kamu ? '
'dsb'
contoh
lain seperti bintang laut di bawah ini yang mengalami konflik batin
karena masalah makanan XD
(Ingat
nak, jangan percaya dia karena dia ditaburi wijen)
dan
disinilah tema Inside Out dimulai, Pixar berusaha membuat sebuah
visualisasi nyata dari pikiran kita, dan hal itu dipresentasikan
dengan sangat baik dalam film ini (bahkan mekanismenya pun sangat
mengesankan dan logis).
The
Pixar Theory
sekedar
intermezzo aja sih, salah satu ciri khas film Pixar adalah munculnya
beberapa icon dari film terdahulu mereka, contoh seperti truk pizza
planet dari Toy story yang muncul di film Cars, dan masih banyak lagi
(cukup googling "Pixar Easter Egg'). Sebenarnya tujuan hal ini
hanya sekedar fun saja, tidak ada yang spesial.
Tapi
seorang fans Pixar yaitu Jon Negroni membuat sebuah teori dimana
semua film Pixar itu berada dalam satu universe yang sama dan saling
berhubungan. Memang tidak ada pernyataan official dari pihak Pixar
tapi setidaknya hal ini bisa membuat film Pixar memiliki nilai lebih
bagi saya.
Bagi
yang penasaran tentang teorinya bisa mencari di 9gag ato di sini.
Ok,
cukup sudah cuap2nya, sekarang saatnya kita masuk ke dalam pikiran
kita......
Story
Emosi
makhluk hidup dibagi menjadi 5 entitas yaitu Joy (senang), Disgust
(jijik), Anger (kemarahan), Fear (takut), dan Sadness (sedih). Dan
disini cerita berfokus pada seorang anak yang bernama Riley.
Riley
hidup bahagia bersama keluarganya di Minnesota dan para emosi itu
mengisi pikiran Riley dengan banyak ingatan/kenangan bahagia. Tapi
itu berubah saat Riley harus pindah mengikuti sang ayah dan
meninggalkan kehidupan lamanya.
Dan
ternyata di tempat baru ini Riley mengalami kesulitan beradaptasi dan
mengakibatkan kehidupannya menjadi suram. (well, saya juga pernah
mengalaminya).
Dan
hal ini diperparah dengan adanya konflik antar emosi dimana nantinya
Riley harus hidup dengan 3 emosi saja karena Joy dan Sadness
menghilang. Dan hal ini malah memperparah hidupnya.
So
apakah Riley nantinya bisa hidup normal dan terbebas dari galau ????
penyampaian
storynya sangat baik, banyak sekali feel yang bisa dirasakan saat
menonton film ini, akan lebih baik lagi jika dibandingkan dengan
pengalaman pribadi.
Meet
The Voice Inside Your Head
Joy
(Amy Poehler)
Bersifat
seperti pemimpin di mata para emosi lain, dan seperti namanya dia
selalu senang dan berpikir positif. Tapi sayangnya sikap positif dia
dan keinginannya untuk selalu membuat Riley senang membuat dia harus
menyingkirkan satu emosi lain.
Boleh
percaya atau tidak, tapi menurut saya dialah tokoh antagonis dalam
film ini, motif dan sifatnya yang terlalu optimis adalah penyebabnya,
tidak ada yang salah dengan 2 hal itu, tapi pikiran makhluk hidup
sebaiknya tidak didominasi satu emosi saja, coba bayangkan kamu
menyampaikan berita sedih dengan mimik muka bahagia, nobody want
that.
Dan...
terlalu optimis juga bisa membuatmu terlalu yakin dengan diri sendiri
dan mengabaikan pendapat orang lain.
(Hello,
I'm Joy)
Disgust
(Mindy Kaling)
Bertindak
seperti penasehat Fashion dan Kehidupan sosial untuk Riley, karena
dialah Riley tidak suka dengan brokoli (hey apa yang salah dengan
brokoli ??, mereka itu hijau).
(I'm
Disgust)
Anger
(Lewis Black)
Seperti
namanya, bertindak sebagai tukang ngambek untuk Riley, untuknya
kemarahan di sini lebih bersifat feeling, bukannya fisik.
(That's
Anger)
Fear
(Bill Hader)
Bertindak
sebagai alarm jika ada sesuatu yang berbahaya bagi diri Riley, dan
bentuk dan sifatnya membuat dia terlihat anehhh...
(That's
Fear)
Sadness
(Phyllis Smith)
(sebelum
saya jelaskan tentang dia, saya punya pertanyaan ' Perlukah manusia
memiliki perasaan sedih dalam hidupnya ???? ' )
Sadness
itu spesial, dia bisa membuat ingatan yang dia sentuh menjadi biru
(sedih), dan hal ini akan membuat dia dijauhi oleh para emosi lain,
tapi di luar itu dia memiliki pengetahuan lebih tentang pikiran
Riley. Dan pada akhirnya Sadness memiliki peran yang sangat penting.
Karena
dibalik kebahagiaan tersembunyi perasaan sedih yang ingin diketahui
semuanya .tapi dia tidak mau menunjukkannya. (just kalimat ngawur)
(
And This is.... Us)
The
Mind Mechanism
Cara
kerja pikiran makhluk hidup dalam film ini digambarkan dalam sebuah
markas (Headquarter) diamna ke 5 emosi saling bergantian mengatur
emosi Riley dengan menggunakan panel yang ada.
(The
Headquarter )
Tiap
hari, Riley memproduksi memori yang digambarkan dalam bentuk bola
berwarna (yang mirip2 ama bola di game Zuma XD )sesuai emosi yang dia
rasakan (kuning = Joy, Biru = sadness, merah = anger,dsb), dan saat
Riley tidur memori2 tersebut dibawa ke Long Term memori untuk
diproses lebih lanjut (memilah mana yang disimpan dan mana yang
dibuang) saat Riley tidur.
Dari
semua memori yang ada, ada memori penting yang disebut "Core
memory', memori ini penting karena bisa membuat pulau 'kepribadian'
dan menjadi sumber tenaga untuk pulau tersebut.
(The island)
Contoh
: ingatan tentang asyiknya bermain bola akan membuat pulau bola dan
membuatmu menjadi tertarik pada dunia sepak bola.
Tapi,
core memory bisa rusak dan menyebabkan pulau tersebut hancur (dalam
hal ini seorang individu menjadi tidak tertarik pada suatu hal,
kondisi lebih buruk bisa menyebabkan sifat apatis/depresi)
(Core Memory)
Dan
dibalik semua emosi yang ada juga terdapat para buruh yang bekerja di
alam bawah sadar, bagian mimpi (Dream Production), dan Long term
memory.
(udah kaya hollywood aja XD)
Dan
tentu saja jika sebuah ingatan sudah tidak dibutuhkan maka ingatan
itu bisa dibuang (memory dump).
Conclusion
Wajib
nonton, story tellingnya terlalu bagus dan banyak 'feels' yang bisa
dirasakan saat menontonnya.
My
Score
85,
Score awal 95, minus 10 karena telat 2 bulan.
Dah
ah segitu dulu, see you at next post
No comments:
Post a Comment