Just A review From me: [MOVIE] Inside Out Review

Wednesday, August 19, 2015

[MOVIE] Inside Out Review






Before prolog

  Pixar Animation Studio adalah salah satu legenda dalam film animasi, sudah tidak terhitung berapa banyak karya masterpiece yang mereka buat, ada yang disukai dan ada yang dibenci. Untuk saya pribadi film Pixar favorit saya adalah Toy Story dan The Incredibles. Setelah 2 tahun absen setelah film terakhir mereka yaitu Monster university , sekarang sudah saatnya Pixar turun gunung dari tempat persembunyiannya dan kembali membuat sebuah film animasi yang berkelas, dan Inside Out ini memang sangat memuaskan.




  Sangat disayangkan film ini rilis cukup terlambat di indonesia, secara Internasional film ini dirilis tanggal 19 Juni sedangkan di indonesia tanggal 19 Agustus, secara tidak langsung saya jadi teringat film Spongebob yang juga mengalami hal yang serupa (bisa dibaca di sini). Tapi ini bukan berarti film ini jelek loh, hanya saja 2 bulan itu adalah waktu yang bisa dimanfaatkan oleh para 'bajak laut' di luar sana untuk berkreasi.



Prolog

  Sebagai manusia yang disebut makhluk Tuhan yang paling sempurna, adalah hal logis jika kita pernah mengalami konflik batin atau pernah mendengar suara gaib dari pikiran kita. Pastinya kita pernah mengalami saat-saat dimana kita harus memilih 2 pilihan yang dimana kita tidak membutuhkan pendapat orang lain. Contoh :

' pilih dia atau aku ?? '
' makan ini atau itu ? '
' bunuh dia atau kamu ? '
'dsb'


  contoh lain seperti bintang laut di bawah ini yang mengalami konflik batin karena masalah makanan XD


(Ingat nak, jangan percaya dia karena dia ditaburi wijen)

  dan disinilah tema Inside Out dimulai, Pixar berusaha membuat sebuah visualisasi nyata dari pikiran kita, dan hal itu dipresentasikan dengan sangat baik dalam film ini (bahkan mekanismenya pun sangat mengesankan dan logis).


The Pixar Theory

  sekedar intermezzo aja sih, salah satu ciri khas film Pixar adalah munculnya beberapa icon dari film terdahulu mereka, contoh seperti truk pizza planet dari Toy story yang muncul di film Cars, dan masih banyak lagi (cukup googling "Pixar Easter Egg'). Sebenarnya tujuan hal ini hanya sekedar fun saja, tidak ada yang spesial.

  Tapi seorang fans Pixar yaitu Jon Negroni membuat sebuah teori dimana semua film Pixar itu berada dalam satu universe yang sama dan saling berhubungan. Memang tidak ada pernyataan official dari pihak Pixar tapi setidaknya hal ini bisa membuat film Pixar memiliki nilai lebih bagi saya.

  Bagi yang penasaran tentang teorinya bisa mencari di 9gag ato di sini.

  Ok, cukup sudah cuap2nya, sekarang saatnya kita masuk ke dalam pikiran kita......


Story

  Emosi makhluk hidup dibagi menjadi 5 entitas yaitu Joy (senang), Disgust (jijik), Anger (kemarahan), Fear (takut), dan Sadness (sedih). Dan disini cerita berfokus pada seorang anak yang bernama Riley.

  Riley hidup bahagia bersama keluarganya di Minnesota dan para emosi itu mengisi pikiran Riley dengan banyak ingatan/kenangan bahagia. Tapi itu berubah saat Riley harus pindah mengikuti sang ayah dan meninggalkan kehidupan lamanya.

 Dan ternyata di tempat baru ini Riley mengalami kesulitan beradaptasi dan mengakibatkan kehidupannya menjadi suram. (well, saya juga pernah mengalaminya).

  Dan hal ini diperparah dengan adanya konflik antar emosi dimana nantinya Riley harus hidup dengan 3 emosi saja karena Joy dan Sadness menghilang. Dan hal ini malah memperparah hidupnya.

  So apakah Riley nantinya bisa hidup normal dan terbebas dari galau ????



  penyampaian storynya sangat baik, banyak sekali feel yang bisa dirasakan saat menonton film ini, akan lebih baik lagi jika dibandingkan dengan pengalaman pribadi.



Meet The Voice Inside Your Head


Joy (Amy Poehler)

  Bersifat seperti pemimpin di mata para emosi lain, dan seperti namanya dia selalu senang dan berpikir positif. Tapi sayangnya sikap positif dia dan keinginannya untuk selalu membuat Riley senang membuat dia harus menyingkirkan satu emosi lain.

  Boleh percaya atau tidak, tapi menurut saya dialah tokoh antagonis dalam film ini, motif dan sifatnya yang terlalu optimis adalah penyebabnya, tidak ada yang salah dengan 2 hal itu, tapi pikiran makhluk hidup sebaiknya tidak didominasi satu emosi saja, coba bayangkan kamu menyampaikan berita sedih dengan mimik muka bahagia, nobody want that.

  Dan... terlalu optimis juga bisa membuatmu terlalu yakin dengan diri sendiri dan mengabaikan pendapat orang lain.





(Hello, I'm Joy)



Disgust (Mindy Kaling)

  Bertindak seperti penasehat Fashion dan Kehidupan sosial untuk Riley, karena dialah Riley tidak suka dengan brokoli (hey apa yang salah dengan brokoli ??, mereka itu hijau).



(I'm Disgust)


Anger (Lewis Black)

  Seperti namanya, bertindak sebagai tukang ngambek untuk Riley, untuknya kemarahan di sini lebih bersifat feeling, bukannya fisik.



(That's Anger)


Fear (Bill Hader)

  Bertindak sebagai alarm jika ada sesuatu yang berbahaya bagi diri Riley, dan bentuk dan sifatnya membuat dia terlihat anehhh...



(That's Fear)



Sadness (Phyllis Smith)

(sebelum saya jelaskan tentang dia, saya punya pertanyaan ' Perlukah manusia memiliki perasaan sedih dalam hidupnya ???? ' )

  Sadness itu spesial, dia bisa membuat ingatan yang dia sentuh menjadi biru (sedih), dan hal ini akan membuat dia dijauhi oleh para emosi lain, tapi di luar itu dia memiliki pengetahuan lebih tentang pikiran Riley. Dan pada akhirnya Sadness memiliki peran yang sangat penting.

  Karena dibalik kebahagiaan tersembunyi perasaan sedih yang ingin diketahui semuanya .tapi dia tidak mau menunjukkannya. (just kalimat ngawur)



( And This is.... Us)

The Mind Mechanism


  Cara kerja pikiran makhluk hidup dalam film ini digambarkan dalam sebuah markas (Headquarter) diamna ke 5 emosi saling bergantian mengatur emosi Riley dengan menggunakan panel yang ada.



(The Headquarter )


  Tiap hari, Riley memproduksi memori yang digambarkan dalam bentuk bola berwarna (yang mirip2 ama bola di game Zuma XD )sesuai emosi yang dia rasakan (kuning = Joy, Biru = sadness, merah = anger,dsb), dan saat Riley tidur memori2 tersebut dibawa ke Long Term memori untuk diproses lebih lanjut (memilah mana yang disimpan dan mana yang dibuang) saat Riley tidur.

  Dari semua memori yang ada, ada memori penting yang disebut "Core memory', memori ini penting karena bisa membuat pulau 'kepribadian' dan menjadi sumber tenaga untuk pulau tersebut.


(The island)
  
  Contoh : ingatan tentang asyiknya bermain bola akan membuat pulau bola dan membuatmu menjadi tertarik pada dunia sepak bola.

  Tapi, core memory bisa rusak dan menyebabkan pulau tersebut hancur (dalam hal ini seorang individu menjadi tidak tertarik pada suatu hal, kondisi lebih buruk bisa menyebabkan sifat apatis/depresi)



(Core Memory)

  Dan dibalik semua emosi yang ada juga terdapat para buruh yang bekerja di alam bawah sadar, bagian mimpi (Dream Production), dan Long term memory.

  

(udah kaya hollywood aja XD)

  Dan tentu saja jika sebuah ingatan sudah tidak dibutuhkan maka ingatan itu bisa dibuang (memory dump).



Conclusion

  Wajib nonton, story tellingnya terlalu bagus dan banyak 'feels' yang bisa dirasakan saat menontonnya.


My Score

85, Score awal 95, minus 10 karena telat 2 bulan.




Dah ah segitu dulu, see you at next post

No comments:

Post a Comment