Just A review From me: [MOVIE] Maleficent Review

Thursday, June 5, 2014

[MOVIE] Maleficent Review









Prolog

                Waktu kecil kita selalu disuguhi dengan dongeng yang selalu berakhir bahagia (terutama oleh Disney) dimana selalu ada putri yang dikutuk, pangeran yang tiba2 datang dan save the day, trus mereka nikah dan lived happily ever after.

                Aku gak ngerti kok dulu aku bisa nerima konsep dongeng kya gitu secara mentah2.

                Semakin besar aku mulai menyadari bahwa tidak semua dongeng sesuai dengan cerita yang kalian dengar pas waktu kecil, sleeping beauty ini (putri tidur) salah satu contohnya, tahukah kalian bahwa dalam (salah satu) versi aslinya putri ini diperkosa ayahnya sendiri ketika dia tidur dan melahirkan anak dalam kondisi kya gitu (anaknya malah > 1). Dan pangerannya sendiri pun tergoda dan ikut memperkosa dia, dan putri itupun terbangun karena tangisan dari bayinya, bukan dari ciuman. (terkadang internet bisa menjadi tempat yang buruk, beware!!).


         (mind blown ??, seharusnya gambarnya bukan yang ini)


                Sebenarnya sih g ad hubungannya tulisan di atas ama film ini, tapi film ini memang mengambil kisah putri tidur sebagai basisnya, hanya saja lebih dari sudut pandang si ‘orang yang katanya jahat’ yaitu Maleficent.

                Pernahkah terpikir oleh kalian apa motif Maleficent mengutuk putri Aurora (putri tidur) ? dongeng lama mengatakan bahwa dia hanya iri dengan putri ini dan akhirnya mengutuk dia agar tidur sampai dibangunkan oleh pangeran, but is it really like that ??

                Super Duper Nope, melalui film ini kalian akan tahu bahwa motif Maleficent lebih dari sekedar ‘iri’ saja

Baru nyadar klo prolognya kepanjangan XD, so let’s start the review....
               

Story

                (nyobain nyeritain pke gaya sedikit lebay, biar banyak yg nyangka klo ini film ‘girlie’ XD )

                Alkisah pada zaman dahulu kala dunia terbagi menjadi 2 kerajaan yaitu kerajaan manusia (yg isinya manusia semua, nuff said) dan kerajaan Moors yang dihuni oleh makhluk2 sihir (yg kebanyakan peri). 2 kerajaan ini awalnya saling menutupi satu sama lain dan tidak pernah menggangu satu sama lain.

                Di Moors hiduplah seorang peri ‘unik’ bernama Maleficent (kusebut unik karena dia punya tanduk+sayap berukuran Jumbo XD) yang memiliki kemampuan sihir tinggi sehingga dianggap sebagai pelindung Moors (alias satpam XD) yang bertugas melindungi Moors dari jangkauan para manusia.

                Lalu suatu hari Takdir (mo nyalahin siapa lagi, sutradaranya ??) mempertemukan Maleficent  dengan seorang pemuda yang bernama Stefan yang menjadi awal dari hubungan antar 2 ras yang berbeda.
                Lalu hubungan mereka berkembang dari yang tidak mengenal satu sama lain menjadi  teman, lalu dari teman menjadi friendzoned sepasang...... (you know lah)

                Lalu suatu hari sang raja berniat menaklukkan Moors dengan pasukannya yang banyak, cuman sayang manusia VS makhluk sihir jelas menang pasukan dari Moors sehingga sang raja terpaksa mundur dan hampir dibuat sekarat oleh Maleficent. Dan diambang sekaratnya raja memerintahkan siapa yang berani membunuh Maleficent akan menjadi penerusnya dan menikahi putrinya (So standar XD).

                Karena di dunia itu tidak ada Mad Dog (si manusia greget), maka akhirnya Stefan-lah yang menyanggupi perintah sang raja, lalu di pertemuannya dengan Maleficent dia melakukan sesuatu yang akan diingat oleh maleficent seumur hidupnya, Stefan memotong sayap Maleficent.

                Kesal dengan pengkhianatan Stefan, Maleficent menutup perbatasan Moors dengan tembok duri besar dan merubah Moors menjadi tempat yang kelam (soalnya masalah ini g bisa diselesain dengan aku rapopo) dan menjadi penguasa Moors, dan meanwhile Stefan pun menjadi raja (karena aksi heroiknya yaitu memotong sayap seorang peri yang sedang tidur).

                Penderitaan maleficent bertambah dengan lahirnya putri stefan yagn bernama Aurora, teringat dengan luka hati masa lalunya akhirnya Maleficent-pun mengutuk Aurora dengan kutukan standar (akan selalu tidur sampai dapet true love kiss).

                Dan mulai sini kisah pun berjalan sesuai dengan dongeng aslinya tapi dengan berbagai twist dan dark humor (aksi ‘nakal’) dari sang Maleficent pada Aurora yang ternyata nantinya terungkap bahwa dia tidak bisa membenci Aurora (dia bencinya am bapanya, titiks!).

                Dan true love kiss ?? lupakan hal itu karena solusi di film ini akan jauh berbeda dengan versi aslinya (tapi mungkin bisa menjadi kontroversi di lain hari kaya Frozen).

                Dan setidaknya dengan ini kalian bisa tahu motif sebenarnya dari Maleficent. (Dont judge motive by it’s looks XD)



Meet Her

                Selain Maleficent (Angelina Jolie), peran pemain lainnya tidak terlalu memorable dan mudah ditebak sehingga bisa dibilang semua tokoh selain maleficent termasuk tokoh ‘numpang lewat’ doang. So I just write about her.

Maleficent

                Terlahir sebagai peri dengan kemampuan sihir yang besar + penampilan yang unik membuat dia menjadi pelindung Moors, setelah dikhianati oleh Stefan diapun merubah image-nya menjadi seperti yang ada di film sleeping beauty versi Disney yang asli (yang kukenal melalui game Kingdom Heart,film aslinya sih blom pernah nonton).


 

          (lebih mirip succubus ketimbang peri XD )




           (cosplay lv : not bad)


                Mengutuk Aurora seakan-akan menjadi jawaban dan solusi atas sakit hati yang dialaminya, tapi nantinya dia sendiri meragukan arti dari kutukan tersebut dan berusaha untuk membatalkannya, tapi kutukan tetaplah kutukan dan bahkan Maleficent pun tidak bisa menghapusnya sehingga dia mencoba mencari ‘jalur alternatif’. Apakah cara ini berhasil ???


You can’t fool me anymore Disney

                Maksud Disney sebenarnya baik, mereka berniat me reboot beberapa dongeng lama dengan tampilan+cerita baru, tapi sayangnya untukku niat itu gagal hanya karena cover+judul, 2 film ini contohnya :



           (tangled+Frozen)

Hanya melihat covernya saja sudah tersirat klo film2 diatas itu hanya untuk cewek saja, dan aku sendiri berpikir klo film2 itu mempunyai 3 unsur yaitu putri, lagu, dan joget (yang memang ada,bahkan lagu ‘galau’ Elsa bisa menjadi Hits bagi film Frozen), jadi rada sulit juga untuk menonton film ini di bioskop. Padahal untuk cerita dan penyajian bagus, tapi tetap saja cover + judul merusak mood-ku untuk menontonnya (dan apalagi dulu tangled akan diberi judul Rapunzel, untung saja batal)

                Tapi not this time, untuk film ini aku putuskan untuk nonton di bioskop (meskipun cuman sendirian karena emang lagi bosen XD), meskipun awalnya aku cemas akan 3 unsur itu (apalagi lagu dan joget) untungnya saja film ini hanya ada satu unsur saja (putri), sisanya tidak ada, bahkan aku awalnya membayangkan Jolie akan menyanyikan lagu galau pas sayapnya dipotong, untung saja hal itu tidak terjadi XD.



               











Jadi intinya film ini bagus jika dilihat dari sudut pandang satu karakter saja (judulnya aj udah kya gitu kok XD ), cocok bwat kalian yang menginginkan dongeng lama dengan sajian baru.

Dah ah segitu dulu, see you next post.





No comments:

Post a Comment