Prolog
Suda51
dikenal karena membuat game yang temanya tergolong unik dan nyeleneh, contoh
karyanya antara lain No More Heroes, lollipop Chainsaw, Killer is dead, dsb.
Pertama kali aku mengenal dia dari No More heroes, sebuah game di mana seorang
otaku berambisi menjadi pembunuh nomor satu di dunia, dan semua itu tersaji
dalam sebuah game open world yang unik meskipun masih banyak kekurangan di sana
sini.
Aku
sendiri lebih senang menyebut suda51 sebagai Developer yang ambisius tapi
sayang eksekusinya kurang. Dan Killer Is Dead (KID) ini bisa menjadi contohnya,
setelah sebelumnya dirilis dalam next-gen console akhirnya game ini diporting
juga untuk PC tapi sayangnya FPS-nya di lock sampai 30 saja, tapi untungnya bisa
ditutupi dengan visualisasinya yang unik.
Tapi
sampai sekarang aku masih berharap game ini juga diporting untuk PC XD
(kapan ya ????)
Ok, let’s start the review
Story
Mondo
Zappa adalah seorang executor yang bekerja di Bryan Execution Office, tugas dia
adalah memburu/membunuh orang sesuai dengan permintaan kliennya (biasanya
berupa kriminal atau seseorang yang memiliki hubungan dengan kliennya), dan
nantinya sepanjang game kalian akan melihat aksi ‘sadis’ Mondo dalam
menge-eksekusi para targetnya (yang bentuk/modelnya tergolong unik).
Tapi
jika kalian mengharapkan story yang bagus maka kalian akan sedikit kecewa,
karena cerita game ini hanya berkisar seputar eksekusi saja, tidak ada hal lain
yang signifikan.
Btw,
judul game ini adalah quote mondo sebelum dia meng-eksekusi targetnya XD
(sekilas dia mirip am Slenderman XD )
Same Old Action
Mengusung
genre action, KID tidak banyak memperkenalkan elemen baru dalam genre ini,
bahkan jenis serangan Mondo hanya ada 3 (Pedang,Sub-weapon, dan guard break),
tapi Mondo bisa melakukan eksekusi dengan memanfaatkan BLOOD (resource dalam
game ini), untuk para musuh sendiri akan mendrop item yang bisa digunakan untuk
meng-upgrade HP/BLOOD dan membeli kemampuan baru untuk Mondo, sedangkan uang
hasil misi bisa digunakan untuk membeli hadiah untuk para gadis yang akan
menjadi incaran Mondo.
Gampangnya
sih actionnya repetitif dan membosankan ketika sudah dimainkan dalam waktu
lama.
Weapons Of Choice
Sebagai
seorang eksekutor Mondo memiliki dua buah senjata, yang pertama adalah sebuah
pedang katana yang diberi nama Gekkou (cahaya bulan), pedang ini bisa digunakan
untuk menghisap Blood dari lawan yang nantinya akan bisa dimanfaatkan untuk
mengaktifkan adrenaline burst (eksekusi instant untuk beberapa jenis musuh)
atau Musselback.
Senjata
lainnya adalah sebuah tangan cybernetic yang diberi nama Musselback, tangan ini
nantinya bisa berubah menjadi 4 jenis senjata (3 jenis gun dan 1 drill) yang
bisa digunakan sebagai metode
penyerangan jarak jauh bagi Mondo, Oh dan senjata
ini membutuhkan Blood agar bisa diaktifkan.
(salah satu bentuk Musselback)
Dan
untuk mendapatkan up-grade dari Musselback kalian harus memainkan mini game
yang cukup nyeleneh (penjelasan ada di bawah) yang disebut gigolo mission
Be a gigolo ??
Yap,
sesuai namanya di sini Mondo harus berusaha memikat 4 gadis agar jatuh hati
pada dia dan mau melakukan apa saja untuk dia (lebay XD).
Untuk
gameplaynya kalian harus ‘ehem’ mengintip bagian tubuh gadis ini untuk mengisi
meteran Guts yang jika sudah mencapai nilai 1000 maka kalian bisa memberikan
hadiah (bisa dibeli menggunakan uang hasil misi di gift shop) dan jika sudah
penuh maka kalian akan mendapatkan ‘hadiah’ dari para gadis tersebut (disebut
beauties).
Lebih
parahnya lagi, Mondo memiliki sebuah kacamata khusus yang bisa digunakan untuk
melihat ‘tembus pandang’ para gadis tersebut, ya jadi kalian bisa melihat
mereka dalam pakaian dalamnya XD, tapi hati2 terlalu sering mengintip dan
ketahuan bisa membuat misi ini gagal.
Bagiku sih fitur ini aneh, tapi mungkin bagi kalian
yang memiliki fetish voyeurism bisa menikmati fitur ini.
Dari 4
gadis yang ada (Natalia,Koharu,Betty si vampire, dan Scarlett) Scarlett-lah
yang menjadi favoritku karena PDKT sama dia butuh sedikit ‘usaha’ ekstra XD.
(sampai jadi cover photo bwat FB-ku XD)
Conclusion
Sekali
lagi suda51 membuktikan bahwa dia memang ambisius tapi sayangnya hasil akhirnya
kurang memuaskan, combat yang terlalu simpel dan repetitif menjadi bisa menjadi
alasan utamanya, dan untuk fitur gigolo terasa annoying karena para beauties
itu selalu meminta ‘lebih’ dan hadiahnya itu2 aja.
Tapi
semua itu bisa ditutupi karena visualisasinya yang unik dan karakternya
(terutama mondo) yang sifatnya g kalah unik am visualisasinya XD, So it’s still
a great game for me
Dah ah segitu dulu, see you next post
No comments:
Post a Comment