Prolog
Wiro
Sableng adalah tokoh fiksi dalam novel buatan Bastian Tito yang
sangat terkenal pada tahun 80-90an dan menjadi ikon untuk serial
silat indonesia. Menurut situs ini novel Wiro Sableng memiliki total
> 100 seri yang berisikan perjalanan Wiro Sableng. Karena ketika
kecil saya tidak menyukai novel jadi wajar jika saya tidak mengenal
pendekar "sableng" yang satu ini XD.
Tapi
setelah diingat-ingat kembali, saya mengetahui Wiro Sableng melalui
serial TV pada tahun 90an yang memiliki lagu pembuka yang masih saya
ingat sampai hari ini, tapi sayangnya saya kurang menyukai genre
silat karena 2 hal yaitu :
- nama + gelar karakter yang terdengar norak dan sulit untuk diingat
- Jurus-jurus yang terdengar tidak kalah norak XD
bahkan
bagi saya pribadi, lebih mudah menghapal nama + jurus serial
dragonball
ketimbang serial Wiro Sableng -_-
Tahun
ini Wiro Sableng mendapat adaptasi layar lebar dan (pastinya) sudah
ditunggu-tunggu oleh beberapa pihak, apalagi film ini mendapat
dukungan dari "Fox International Production" sehingga film
ini siap go
international,
bahkan sampai bisa dipromosikan oleh Deadpool !!!. Film ini sendiri
memiliki subtitle
bahasa inggris lho!!!
Hasilnya
??? dari sudut pandang orang yang tidak tahu banyak tentang Wiro
Sableng saya puas dengan film ini meskipun masih memiliki beberapa
kekurangan, pokoknya siap-siap saja menjadi "sableng"
setelah menonton film ini XD.
Saya
sendiri berharap film ini sukses karena sudah direncanakan akan
menjadi trilogi , tapi tentu saja keputusan akhir selalu bergantung
dari hasil pendapatan film ini.
Sebelum
memulai review
ini, saya berikan lagu pembuka Wiro Sableng yang masih terdengar
keren sampai saat ini XD.
Overview
Wiro
kecil kehilangan kedua orang tuanya yang dibunuh oleh penjahat yang
menyerang desanya sebelum akhirnya diselamatkan oleh Sinto Gendeng,
melalui ajaran Sinto Gendeng Wiro mempelajari berbagai ilmu silat
sebelum nantinya mendapat gelar "Pendekar 212" dan mendapat
senjata "Kapak Naga Geni 212" dan "Batu Hitam 212".
Tugas
Wiro sekarang adalah membawa pulang mantan murid Sinto Gendeng yaitu
Mahesa Birawa yang saat ini sedang merencakan pemberontakan pada
kerajaan setempat yang dipastikan akan mengancam keselamatan kerajaan
tersebut. Tentu saja dalam perjalanannya Wiro akan bertemu teman
sekaligus lawan, apakah Wiro akan berhasil menangkap Mahesa Birawa
???
Cerita
tampil sangat simpel sehingga mudah untuk dimengerti, karakter dalam
film ini tampil sangat baik meskipun hanya memiliki sedikit
background
tetapi siap menghibur para penonton dengan berbagai aksi lucu dan
keren, pokoknya film ini adalah pembuka yang cukup baik franchise
Wiro Sableng jaman Now XD.
Komedi
menjadi senjata utama film ini untuk menghibur penonton, aksi Wiro
dijamin dapat membuat anda tertawa lepas, apalagi film ini memberikan
beberapa istilah "jaman Now" yang harus saya cukup pas dari
segi komedi XD. Visual
Effect
juga terlihat bagus meskipun beberapa background
terlihat palsu, tapi overall
tidak terlalu mengganggu.
Kekurangan
film ini cukup banyak, pertama terlihat dari segi World
Building
(baca : detail dunia
yang ditempati) yang sangat kurang karena minim penjelasan tentang
berbagai tempat yang ada, hal ini dipastikan akan menghilangkan minat
penonton dalam mengenal kerajaan yang ada pada film ini, alhasil
intrik politik pada film ini terlihat sangat membosankan.
Kerajaan
yang ada di film ini terlihat sangat minimalis dan sederhana, tidak
seperti stereotype
pada umumnya dimana sebuah kerajaan harus terlihat luas dan megah,
positive thinking
saja mungkin budget film ini tidak cukup untuk menampilkan hal
tersebut XD.
Fight
scene pada
film ini sayangnya tampil begitu "palsu" seperti
serial-serial silat pada tahun 90an, contohnya seperti adegan terbang
yang terlihat sangat dibuat-buat. Untungnya beberapa fight
scene
ini berhasil ditutupi dengan musik yang keren dan berbagai adegan
humor.
Seperti
yang saya tulis di awal saya cukup sulit mengingat nama-nama karakter
pada film ini seperti Syahrini
Anggini, Werku Alit, Kamandaka, dll. Tapi hal ini sebaiknya tidak
dianggap terlalu serius sih XD.
Awalnya
saya senang karena film ini memasukkan Ken Ken (Herning Soekendro)
yang menjadi pemeran Wiro Sableng pada versi serial TV meskipun hanya
satu adegan saja, bahkan kemunculannya diiringi musik pembuka serial
TV Wiro Sableng meskipun hanya sebentar dan membuat saya berharap
jika musik versi baru akan muncul di film ini, sayangnya itu semua
hanya "angan-angan belaka" saja -_-
(Wiro
kok ada 2 ???)
2
lagi "alasan ngawur" dari saya :
- Image Dwi Sasono sebagai Adi Putranto dalam serial TV "tetangga masa gitu" membuat aksinya sebagai Raja Kamandaka terlihat aneh di mata saya
- entah kenapa pemberian nama dalam subtitle terlihat lebih keren ketimbang versi aslinya, contohnya seperti "Bujang Gila Tapak Sakti" yang menjadi "Mad Mighty Fist"
Tapi
yang terlucu bagi saya adalah "Pendekar Kapak Naga Geni 212"
yang menjadi "Fire
Dragon Axe 212 Warrior"
karena membuat saya berpikir :
"INI
GELAR ATAU ALAMAT EMAIL/NICKNAME GAME ONLINE SIH ???"
Characters
Wiro Sableng (Vino G Bastian)
murid
Sinto Gendeng yang mendapat tugas untuk membawa pulang Mahesa Birawa,
memiliki ilmu silat yang cukup tinggi dan 2 senjata sakti yaitu
"Kapak Naga Geni 212" dan "Batu Hitam 212".
Vino
terlihat sangat baik dalam memerankan Wiro, apalagi dari segi humor
(pokoknya beda jauh dengan Warkop DKI Reborn deh). Sifat Wiro pada
film ini terlihat 30% playboy, 30% mesum, dan 40% sableng XD.
Anggini (Sherina Munaf)
- yang bilang aktingnya jelek berarti belum bisa Move On dari "Petualangan Sherina" XD
Murid
Dewa Tuak yang "terpaksa" harus menemani Wiro dalam memburu
Mahesa Birawa agar bisa dianggap sebagai seorang "pendekar",
Anggini mampu mengendalikan kain pada pakaiannya dan bisa digunakan
untuk berbagai hal. Anggini menjadi karakter serius pada film ini
karena terlihat cukup "judes" meskipun ada juga sisi
tsundere pada dirinya XD.
Bujang Gila Tapak Sakti (Fariz Alfarizi)
*karakter favorit saya nih XD
salah
satu pendekar yang ditemui Wiro dalam perjalanannya, sifatnya "11
12" dengan Wiro meskipun fisiknya kurang mendukung, tapi jangan
salah karena karakter ini cocok menyandang gelar "don't
judge book by it's cover".
Mahesa Birawa (Yayan "Mad Dog" Ruhian)
Mantan
murid Sinto Gendeng yang menjadi jahat dan saat ini merencanakan
pemberontakan, udah gitu aja sih. Akting Yayan Ruhian memang bagus
tapi sayangnya karakter Mahesa Birawa tampil sangat one
dimensional.
Conclusion
Film
yang tetap menghibur meskipun memiliki kekurangan di sana-sini,
turunkan ekspetasi anda dan saya yakin anda bisa menikmati film ini
(soalnya saya ingin melihat kelanjutan dari film ini XD).
My Score
70
Muridnya Sableng
Gurunya Gendeng
Kalau penontonnya ???
Temukan review lainnya di SINI
===============================================
POJOK IKLAN
Butuh Pemadam Kebakaran atau Peralatan Safety lainnya untuk rumah / tempat kerja anda ???
Hubungi Cipta Sarana Abadi (022-87308445) (cek web untuk info produk dll)
Hubungi Cipta Sarana Abadi (022-87308445) (cek web untuk info produk dll)
(dapatkan discount khusus dengan me-mention blog ini XD)
===============================================
No comments:
Post a Comment