Prolog
Dystopia/Post-apocalyptic
adalah tema film yang paling kusukai, karena dalam tema inilah dunia
berada pada keadaan yang sangat berbeda seakan-akan di reset oleh
sutradara/script itu sendiri. Saya pertama kali mengenal tema ini
melalui game Fallout 3, dimana keadaan dunia sudah rusak dikarenakan
terjadinya Perang Nuklir.
(one
of best RPG I have ever played)
Untuk
film, memang banyak yang mengusung tema ini, salah satu yang
memorable adalah Book Of Eli walaupun tema agama yang diusungnya
cukup merusak cerita. Mad Max ini ternyata adalah film yang sudah ada
dari tahun 1979-1985 (jadul banget), dan awalnya kupikir film ini
akan berupa reboot, tapi ternyata tidak, film ini adalah sequel dari
film tahun 80an dimana (mungkin) akan membingungkan beberapa orang
yang belum pernah melihat seri ini sebelumnya (termasuk saya).
Makanya
sebelum menonton film ini saya mencoba menonton 3 seri awalnya dulu
(paling gampang cari lewat torrent) dan ternyata unsur cerita dalam
seri Mad Max tidak terlalu penting sehingga kalian langsung nonton
film terbarunya pun tidak akan merasa ketinggalan jauh.
Sebelum
memulai review, mari kita mengenal tokoh Max melalui tulisan di bawah
ini
Max's
Brief History
Max
(diperankan oleh Mel Gibson) awalnya hanyalah seorang anggota Major
Force Patrol (anggap saja polisi) yang bertugas di daerah Australia
yang sudah 'rusak' karena perang nuklir. Dunia di Mad Max dipenuhi
oleh berbagai Geng/Scavenger yang tugasnya adalah merampas alias
membegal apa saja yang ada di depan mereka (hal yang paling sering
dicari adalah bensin).
Setelah
kematian istri dan anaknya di tangan para Geng, Max berhenti
dari pekerjaannya dan memulai hidup mengembara sambil mencoba
membalaskan dendam keluarganya, dari sini bisa dibilang Max mirip ama
Punisher dari Marvel.
Selanjutnya
cukup simpel, Max bertemu dengan tokoh dan konflik di setiap
perjalanannya dan dia terpaksa terlibat di dalamnya, dan konflik tiap
seri tidak saling berhubungan sehingga ceritanya cukup simpel.
Yang
menarik adalah Max selalu menolak tinggal di satu tempat setelah
konflik selesai meskipun sudah diajak oleh tokoh lain, tidak ada yang
tahu alasannya, Max hanya ingin hidup menyendiri. Mungkin bisa
dibilang 'Max mah orangnya kaya gitu XD' .
Judul
Mad Max di sini bukan berarti Max gila, Mad hanyalah sebutan dari
salah satu korbannya di akhir film pertamanya, tidak ada yang spesial
dari kata Mad-nya, malah Max sendiri jarang memberitahu namanya ke
orang lain kecuali terpaksa.
(ini
dia awal dari kata Mad)
Story
*
film ini lebih terfokus kepada actionnya sehingga ceritanya tergolong
simpel
Max
memulai perjalanannya dengan cukup apes, dia ditangkap oleh Geng War
Boys yang dipimpin oleh Immortan Joe dan dipaksa jadi suplai darah
(blood bag) bagi para pasukan War Boys.
Lalu
salah satu petinggi War Boys, Imperator Furiosa berkhianat terhadap
Joe dengan kabur membawa 'barang' berharga milik Joe. Dan di sinilah
Max terpaksa menjadi suplai darah berjalan. Bisakah dia selamat, dan
kenapa Joe sangat menginginkan 'barang' yang diambil Furiosa ???
lol,
ga usah banyak dipikirin. Film ini full Action yang bisa bikin kalian
lupa akan ceritanya (serius deh)
Characters
Max
Rockatansky (Tom Hardy)
Tokoh
yang sayangnya tidak diperankan oleh Mel Gibson, nasibnya yang apes
membuat dia harus menjadi donor darah berjalan (bahkan darahnya
terbilang tinggi nilai oktannya, jadi anggap saja dia Pertamax XD ),
pertemuannya dengan Furiosa malah membawa Max dalam sebuah perjalanan
maut untuk mencapai sebuah tempat yang disebut "Green Palace".
Aktingnya
bagus dan sebaik Mel Gibson, mereka berdua sama-sama memegang prinsip
Talk Less Do more, hanya sayang saja aksi Max di film ini tidak
selama film-film terdahulunya.
(Is
He Mad ???)
Imperator
Furiosa (Charlize Theron)
Pengen
ngeliat aksi wanita yang bad-ass ? Dialah jawabannya
Furiosa
berasal dari tempat bernama Green Place tetapi dia sudah diculik
sejak dia kecil, maka dari itu selama ini dia selalu mencari jalan
untuk kembali pulang. Meskipun dia cacat tapi tidak membuat dia
lemah, malah di sini porsi action dia lebih banyak dibandingkan Max.
(ini
baru bukti nyata emansipasi wanita)
Immortan
Joe (Hugh Keays)
Pemimpin
Geng War Boys yang dianggap dewa oleh para anggotanya, dia memiliki
resource yang melimpah tetapi pelit dalam membagikannya untuk para
rakyatnya, sangat bernafsu mengejar Furiosa karena 'barang' berharga
miliknya adalah para wanita terpilih yang dipaksa memiliki anak dari
dia, dan jumlahnya lebih dari 1 loh. So basically he's a Harem King
XD.
(Muka
jelek tapi istrinya banyak....)
More
Cruel World Than Before
Penggambaran
dunia di Fury Road terlihat lebih menyeramkan dibandingkan seri
terdahulunya, saya catat ada 3 faksi yang dimention di film ini (War
Boys, Gas Town, dan Bullet farm) tapi sayangnya hanya War Boys saja
yang mendominasi film ini.
War
Boys sendiri sepertinya mengambil konsep dari mitologi Norwegia
(Norse) dimana Immortan Joe menjanjikan Valhalla bagi anggotanya yang
mati secara 'layak', dan karena ini juga para War Boys berlomba-lomba
untuk mati secara mengesankan (serius deh, klo ada social media
mereka pasti beramai-ramai ngeupload video kematian mereka XD).
(mirip
makhluk halus dari indonesia yah..)
Conclusion
Totally
full Action, meskipun memiliki cerita yang minim, tidak heran banyak
reviewer lain menyebut ini film action terbaik tahun ini.
- Meskipun saya tahu rating 17+ tidak berlaku di indonesia, tapi harap berhati-hati karena film ini diberi rating tersebut karena memang ada alasannya sendiri
MY
Score
80,
actionnya memang bagus tapi sayang saya lebih mementingkan cerita,
dan lagipula peran Max di sini tidak sebanyak Furiosa
dah
ah segitu dulu, see you at next post
No comments:
Post a Comment