Just A review From me: [MEMORIES] Rhapsody : A Musical Adventure

Saturday, July 26, 2014

[MEMORIES] Rhapsody : A Musical Adventure



Prolog

Sebagai perkenalan, nantinya semua postingan yang ber tag 'memories' akan berisi review berbagai hal dari masa kecilku dari tahun 90 s/d 2000an (kebanyakan mungkin game RPG), dan nantinya grand project dari memories adalah tontonan yang ada di tahun 90 s/d 2000an (masih berupa konsep, yang pasti bkal beda am postingan2 sejenis yang sudah ada)

The Meeting

Saat itu aku masih kelas 5 SD dan pelajaran bahasa inggris baru kudapat pas kelas 4 (beda banget ama sekarang -_- ), awalnya tertarik karena judulnya saja yang ada kata "Music dan Adventure" (namanya juga masih polos). Setelah dicoba malah bengong2 sendiri (karena game RPG biasanya awalnya lebih banyak bacot ketimbang action dan skill bahasa inggrisku masih sekitar Yes dan No saja) dan bkin ngantuk, tapi semua berubah ketika ada beberapa lagu di game ini (yang cukup memorable) dan senjata char utamanya yang tergolong unik (terompet). Dan sampai sekarang aku g ngerti bagaimana caranya aku bisa namatin game ini XD.

So let's begin the memories...

About It

Game ini dibuat oleh Nippon Ichi (sang pembuat seri Disgaea) dengan publisher Atlus. Memiliki cerita standar tentang seorang gadis jelata yang bernama Cornet yang ingin memiliki kekasih seorang pangeran tampan yang bernama Ferdinand, Cornet sendiri memiliki kemampuan unik yaitu bisa berkomunikasi dengan para boneka (kebanyakan nanti menjadi anggota party) dengan menggunakan terompet saktinya (untung bukan suling XD) dan dia ditemani ibu peri yang bernama kururu yang nantinya identitas aslinya adalah seseorang di masa lalu Cornet (yang oke cukup menyedihkan).


(Cornet,Kururu, dan Ferdinand)

Nantinya karena saran nyeleneh dari Kururu akhirnya Cornet bisa bertemu dan berkencan dengan sang Pangeran, tapi apadaya muncul sosok pengganggu yaitu witch yang bernama Marjoly yang ternyata jatuh cinta kepada sang pangeran, tapi ditolak sehingga dia mengutuk (aduh standar abis) pangeran menjadi batu + menculiknya, dan disinilah petualangan Cornet mencari penawar kutukan pangeran (yang berupa 4 item yang tersebar di seluruh dunia) dimulai, Can She do it ? Tentu saja bisa (karena ceritanya standar XD) tapi proses pencariannya cukup menarik dan banyaknya lagu yang memorable membuat game ini semakin menarik.

Uniknya, battle system dalam game ini menggunakan sistem Turn Based Tactic (mirip kya Final Fantasy Tactic) meskipun interfacenya RPG biasa (mirip dengan seri Disgaea), Cornet sendiri memiliki skill yang tergolong unik karena semua skill-nya berbasis MAKANAN (dari pancake sampe Puding) dan setiap anggota party punya skill unik masing2 (meskipun ujungnya party yg kupake tetap sama ampe tamat XD).



(Battle scene)

Musik juga menjadi elemen menarik di game ini meskipun tidak membawa peran penting bagi story/battle, uniknya adalah kalian bisa memilih bahasa dari lagu yang akan dinyanyikan (Jepang/Inggris), dan uniknya meskipun aku penggemar lagu Jepang (sampe sekarang), tapi overall lagu versi Inggris jauh lebih enak+memorable (lagu awal dan Evil Queen adalah favoritku).

Legacy

Sebenarnya game ini memiliki cukup banyak sekuel (dengan keturunan cornet sebagai char utamanya) tapi sayang sekali tidak keluar versi inggrisnya sehingga yang kumainin cuman ini saja. Ada juga versi Nintendo DS untuk game ini, cuman sayangnya terjadi perubahan besar pada battlenya dan lagu yang tersedia hanya versi jepang saja (karena itu aku malas maininnya)


sebagai penutup, ini ada link tentang lagu2 yang ada di game ini.

http://www.youtube.com/watch?v=9QQmlt1Q_P8&list=PL873A36094788F41E


Satu hal yang membuatku heran sampai sekarang, kenapa (dulu) salah satu majalah game terbesar di indonesia menyebut game ini sebagai "Game Cewek", apa karena art-nya atau charnya yang kebanyakan perempuan ?? .

Padahal klo dipikir-pikir malah anime + game sekarang malah banyak yang memiliki char cewek dan mayoritas pemainnya adalah laki2 (terutama karena banyaknya Fan Service yang ada atau karena desain ceweknya yang cukup perfect di mata para pria).jaman memang sudah berubah.

It's still a mystery untill now XD...









Dah ah segitu dulu, see you at next post


jika kalian merasa tulisan ini berguna bisa membantu menyebarkannya dengan tombol share yang ada di bawah, g juga gpp (g maksa ini kok) XD

No comments:

Post a Comment